Latar Belakang Masalah Analisis Hubungan Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ketika menanamkan modal di suatu emiten. Investor mempunyai dua tujuan utama dalam menanamkan dananya terhadap emiten tersebut yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi return baik berupa capital gain maupun dividen. Capital gain merupakan return yang diperoleh dari selisih harga beli dan harga jual dari transaksi saham yang dilakukan oleh investor Sedangkan dividen adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang dibagikan untuk pemegang saham perusahaan tersebut. Gordon dalam Sartono, 1998: 366 menyatakan bahwa shareholder lebih memilih deviden pada saat ini dibandingkan return yang tinggi dari capital gain dimasa yang akan datang . Ada dua jenis dividen yang bisa diperoleh pemegang saham, yaitu dividen kas dan non kas. Dividen kas cash dividend adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen non kas adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Contoh dividen non kas adalah dividen saham stock dividend dan dividen aktiva. Dividen kas merupakan masalah yang sering kali menjadi topik pembicaraan yang hangat di antara para pemegang saham dan juga pihak manajemen perusahaan emiten bahkan cenderung terjadi kontroversi antara pemegang saham dan perusahaan emiten. Kontroversi yang ada adalah antara pendapat bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan, yang diajukan oleh Universitas Sumatera Utara Miller dan Modigliani MM yang sering disebut teori irrelevansi dividen, sementara argumen lain menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan yang sering disebut teori relevansi dividen, dan argumen terakhir yang menyatakan bahwa dividen yang rendah yang akan meningkatkan nilai perusahaan Hanafi, 2004. Dari sisi emiten kebijakan dividen sangat penting bagi mereka, apakah sebagai keuntungan perusahaan akan lebih banyak digunakan untuk membayar dividen dibanding retain earning atau sebaliknya. Dalam penetapan kebijaksanaan mengenai pembagian dividen, faktor yang menjadi perhatian manajemen adalah besarnya laba yang dihasilkan perusahaan. Ada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan yaitu laba akuntansi dan total arus kas. Penelitian ini menggunakan laba akuntansi sebagai pengukur kinerja akuntansi perusahaan. Menurut pengertian akuntansi konvensional dinyatakan bahwa laba akuntansi adalah perbedaan antara pendapatan yang dapat direalisir yang dihasilkan dari transaksi dalam suatu periode dengan biaya yang layak dibebankan kepadanya. Bila dilihat secara mendalam, laba akuntansi bukanlah definisi yang sesung- guhnya dari laba melainkan hanya merupakan penjelasan mengenai cara untuk menghitung laba Muqodim, 2005:114. Laba akuntansi adalah laba dari kaca mata perekayasa akuntansi atau ke- satuan usaha karena keperluan untuk menyajikan informasi secara objektif dan terandalkan. Laba akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba yang didapat dari selisih hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya operasi perusahaan laba bersih. Selain Universitas Sumatera Utara menggunakan nilai laba akuntansi dalam menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan, seringkali perusahaan juga mempertimbangkan laba tunai yang pada dasarnya merupakan laba akuntansi setelah diperhitungkan dengan beban-beban non kas dalam hal ini; beban penyusutan dan amortisasi. Depresiasi dan amortisasi merupakan biaya non kas, artinya biaya tersebut tidak lagi memerlukan pengeluaran kas sekarang ataupun di masa depan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Suatu aktiva dapat dipandang sebagai kuantitas jasa ekonomi potensial yang dikonsumsi selama menghasilkan pendapatan. Penyusutan aktiva dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung. Fenomena yang terjadi saat ini adalah tidak banyak perusahaan manufaktur khususnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mampu memberikan dividen berdasarkan priode pengamatan yaitu 2005-2008. dari 143 perusahaan yang menjadi periode pengamatan hanya 14 emiten yang sanggup memberikan deviden secara empat tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2005-2008. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk meliti lebih lanjut mengenai mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian deviden kas yang dilakukan oleh emiten di Bursa Efek Indonesia.Penelitian mengenai pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas pernah dilakukan oleh Elizabeth 2000 dan Murtanto dan Febby 2004. Ketiga peneliti tersebut memiliki kesimpulan yang sama dalam penelitian mereka yaitu bahwa Laba Akuntansi dan Laba Tunai memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemeberian dividen kas. Dalam Universitas Sumatera Utara penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan ketiga peneliti yang lain tersebut yaitu peneliti menggunakan priode empat tahun berturut-turut. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sampel perusahaan yang lebih baik lagi. Karena komitmen perusahaan tersebut dalam memberikan dividen. ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh ketiga peneliti yang lain. Ketiga peneliti tersebut hanya menggunakan tiga priode waktu berturut-turut. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan baru buat investor, masyarakat maupun peneliti yang lain.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

6 108 83

Laba Bersih dan Arus Kas Operasi Terhadap Dividen Tunai pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 37 92

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi, Laba Tunai Terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

6 58 76

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai Terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

14 80 70

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan industri konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 56 82

Analisis Hubungan Laba Akuntansi, Laba Tunai, Ukuran Perusahaan, dan Umur Perusahaan dengan Dividen Kas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 9 93

ANALISIS PENGARUH LABA AKUNTANSI, LABA TUNAI DAN LIKUIDITAS TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 1 21

Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perioda 2009-2012.

1 1 31

Analisis Hubungan Laba Akuntansi, Laba Tunai, Ukuran Perusahaan, dan Umur Perusahaan dengan Dividen Kas pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Pengaruh Laba Akuntansi dan Laba Tunai terhadap Dividen Kas dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

0 1 15