b. jenis penyedia pelayanan TBC yang sangat beragam dan penatalaksanaan TB
yang bervariasi; c.
kurangnya pengendalian infeksi TBC di fasilitas kesehatan; d.
kurangnya pendanaan stategi regulasi pengendalian TBC; e.
kurangnya pelatihan strategi DOTS bagi para staf kesehatan f.
keterbatasan jumlah staf kesehatan; g.
sistem pencatatan dan pelaporan yang kurang memadahi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011.
2.5 Hubungan Peran Perawat Sebagai
Educator dengan motivasi sembuh pasien
Pada pasien yang mengidap penyakit kronis salah satunya penyakit TB paru, permasalahan yang dialami misalnya kehilangan orientasi diri, pasrah
dengan keadaan yang terjadi dan tidak memiliki motivasi bagi kesembuhan dirinya Syasra, 2011. Permasalahan tersebut terjadi karena adanya berbagai
faktor baik dari faktor internal yang berasal dari penderita sendiri maupun faktor eksternal yang termasuk didalamnya peran perawat. Peran perawat dalam hal ini
ialah memberikan dukungan motivasi secara aktif bagi pasien. Usaha yang dilakukan perawat salah satunya ialah peran sebagai educator dengan membina
hubungan interpersonal melalui komunikasi saat memberikan edukasi kesehatan. Jalinan komunikasi yang dilakukan saat pemberian edukasi kesehatan antara
perawat dan pasien secara sadar akan memberikan dukungan motivasi kesembuhan bagi pasien Hardhiyani, 2013. Pasien merasa termotivasi apabila
perawat memberikan informasi maupun pengetahuan yang dibutuhkan pasien terkait penyakit, kondisi pasien, terapi pengobatan dan rencana pengobatan.
Edukasi dan pengajaran ialah intervensi yang disengaja sebagai proses perlindungan yang terdiri dari kegiatan mengajar dan instruksi Bastable, 2002.
Edukasi dan pengajaran kepada pasien ialah suatu proses hubungan interpersonal untuk membantu pasien mempelajari perilaku yang ada kaitannya dengan
kesehatan, salah satunya upaya perawat sebagai educator dalam memberi dukungan motivasi sembuh kepada pasien melalui edukasi kesehatan sehingga
pasien dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai kesehatan optimum dan kemandirian perawatan diri Smith, 1989; Bell, 1986
dalam Bastable, 2002. Tujuan dari edukasi dan pengajaran kesehatan yaitu memberi pengetahuan terkait kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pertolongan dan
perawatan kesehatan serta menerapkan perilaku sehat sehingga tercapai kemandirian perawatan diri dan tingkat kesehatan optimum Efendi dan
Makhfudli, 2009. Informasi kesehatan yang didapat pasien diharapkan dapat memberikan dorongan motivasi sembuh serta mampu mengubah perilaku pasien
kearah yang lebih sehat.
Kerangka Teori
Konsep Peran Perawat: 1. Pengertian Peran
2. Peran Perawat a. care giver
c. manager d. peneliti
e. konselor f. kolaborasi
g. koordinator h. change agent
i. konsultan
Asmadi, 2006; Kusnanto, 2004; Gaffar, L. O. J., 1999.
Konsep motivasi sembuh 1.
Pengertian Motivasi 2.
Motivasi Sembuh 3.
Aspek-Aspek Motivasi
4. Jenis – jenis Motivasi
5. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Untuk
Sembuh Saam dan Wahyuni, 2013; WHO dalam Saam dan
Wahyuni, 2013; Sunaryo, 2004; Hardhiyani, 2013; Rahmawati dan Turniani, 2002; Syasra P. A., 2011; Yaffri
dalam Syasra P. A., 2011; Depkes, 2001; Undang-Undang No. 23 Tahun 1992; DepKes, 2002; Ardhana dan
Sudarsono, 1963; Irwanto, dkk., 1989; Syed Zakaria, 2005; Mc. Gie, 1996
Peran Perawat sebagai Pendidik Edukator 1.
Kemampuan yang Harus Dimiliki Perawat Sebagai Edukator
2.
Peran Perawat dalam Memberikan Pendidikan bagi Pasien
3. Standar Pendidikan kesehatan bagi Pasien
4. Tujuan Pendidikan kesehatan bagi Pasien
5. Faktor yang Menghambat Peran Perawat
Pendidik 6.
Faktor yang Mempengaruhi Pengajaran 7.
Alat Bantu Pengajaran 8.
Prinsip dalam Pendidikan Kesehatan Asmadi, 2008; College of Nurse Ontario,
2009; Potter dan Perry, 2005; Kruger, 1991 dalam Potter dan Perry 2005 Suliha, U. dkk,
2001; Efendi, F. dan Makhfudli, 2009; Bastabe, S., 2002; Susilo, R., 2011; Suliha, U.
dkk, 2002. Konsep Tuberculosis
1. Pengertian Tuberculosis
2. Cara Penularan
3. Gejala-gejala Tuberculosis
4. Diagnosis Tuberculosis
5. Pengobatan Tuberculosis
6. Evaluasi Pengobatan
7. Hasil Pengobatan Pasien TBC BTA Positif
8. Pelaksanaan dan Kendala Program Pengendalian TBC
DOTS di Indonesia Muttaqin, 2008; Somantri, I., 2007; Depkes RI, 2006;
Depkes RI, 2007; Asih N.Y. dan Effendy, C., 2003; Depkes RI, 2011; PDPI, 2006, Kemenkes, 2011.
Gambar 2.1 Kerangka Teori
b. pendidik a.
memberikan penjelasan edukasi kesehatan;
b. memberi nasehat serta mendukung
kemampuan klien; c.
memfasilitasi pendidikan kesehatan serta menjelaskan tujuan pembelajaran;
d. memberikan contoh atau model
a. memiliki sikap positif;
b. berorientasi pada pencapaian tujuan;
c. kekuatan yang mendorong individu.
BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL