motivasi kerja seorang perawat dalam memberikan pelayanan maka semakin tinggi pula kinerja perawat dalam melaksanakan perannya sebagai educator untuk
memotivasi pasien untuk sembuh
5.3 Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian yaitu terkait teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian
berupa kuesioner yang mengukur variabel peran perawat sebagai educator dan motivasi sembuh pasien Tuberculosis paru. Kuesioner variabel peran perawat
sebagai educator diberikan kepada pasien untuk mengukur pelaksanaan peran perawat sebagai educator dengan alasan pasien berhak menilai pelaksaan peran
perawat sebagai educator yang diterima pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner cenderung bersifat subyektif sehingga kejujuran responden menentukan
kebenaran data yang diberikan. Peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya bisa digunakan teknik observasi sebagai validasi untuk mengetahui pelaksanaan
peran perawat sebagai educator terkait memotivasi pasien Tuberculosis Paru untuk sembuh dengan tujuan untuk memaksimalkan pengambilan data.
Pengukuran dilakukan satu kali pengamatan. Peneliti tidak melakukan pengukuran ulang terhadap motivasi sembuh pasien Tuberculosis Paru, hal ini
disebabkan karena desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah cross sectional, sehingga peneliti memiliki keterbatasan untuk melakukan pengukuran
ulang. Penelitian selanjutnya lebih baik tidak hanya melakukan pengumpulan data kepada pasien namun sebaiknya juga dilakukan secara wawancara kepada
keluarga yang mendampingi pasien untuk mengetahui motivasi pasien untuk sembuh.
Saat penelitian ini, peneliti mendapat hambatan yaitu terkait perizinan tempat penelitian yang awalnya peneliti disetujui untuk melakukan penelitian saat
studi pendahuluan dibeberapa ruang diantaranya ruang VVIP, VIP, Anggrek, Dahlia, dan Mawar, namun saat berlangsungnya penelitian peneliti hanya
mendapat izin untuk meneliti di ruang Dahlia dan Mawar dengan alasan kebijakan dari Rumah Sakit. Hambatan lain saat melakukan penelitian ini yaitu beberapa
responden tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik. Responden yang dirawat di Ruang Dahlia dan Mawar sebagian menggunakan bahasa Madura, sedangkan
peneliti sedikit menguasai bahasa Madura, sehingga hal yang dilakukan peneliti ketika mendapatkan kendala bahasa dalam melakukan penelitian ini yaitu peneliti
meminta bantuan kepada anggota keluarga untuk menerjemahkan kedalam bahasa Madura.
5.4 Implikasi Keperawatan