Tuberculosis Paru didapat hasil alpha cronbach 0,910 0,444 maka 20 pernyataan tersebut dinyatakan reliabel.
4.7 Pengolahan Data
4.7.1 Editing
Editing adalah proses pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data yang diantaranya kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan isian
kuesioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti Arikunto, 2010.
4.7.2 Coding
Coding merupakan tindakan untuk melakukan pemberian kode atau angka untuk memudahkan pengolahan data Arikunto, 2010. Pemberian kode pada
penelitian ini: a.
Peran Perawat sebagai Edukator Baik: 2
Cukup: 1 Kurang : 0
b. Motivasi sembuh pasien
Tuberculosis paru Tinggi: 1
Rendah: 0
4.7.3 Tabulating
Kegiatan tabulating dalam penelitian meliputi pengelompokan data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukkan ke dalam tabel-tabel yang telah
ditentukan berdasarkan kuesioner yang telah ditentukan skornya Arikunto, 2010.
4.7.4 Prosessing
Kegiatan proses pengolahan data atau memasukkan data ke komputer dengan menggunakan sistem atau program SPSS version 21 for Windows.
4.7.5 Cleaning
Cleaning adalah pembersihan data atau penghapusan data-data yang sudah tidak terpakai Setiadi, 2007. Pembersihan data dilakukan setelah semua data di entry
untuk memastikan tidak ada kesalahan data sehingga data dapat digunakan. Peneliti mengetahui missing data dengan melakukan pengecekan atau distribusi
frekuensi pada setiap variabel penelitian. Hasil dari cleaning didapatkan bahwa tidak ada kesalahan sehingga seluruh data dapat digunakan.
4.8 Analisis Data
4.8.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas adalah suatu uji yang digunakan untuk mengetahui distribusi normal sebuah data Sedjati, 2013. Sebelum dilakukan uji hipotesis
maka perlu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada perbedaan sebaran skor pada sampel dan
populasinya. Uji nomalitas pada penelitian ini, menggunakan teknik One Sample Kolmogorov-Smirnov karena dianggap akurat untuk uji normalitas dengan besar
sampel penelitian 57 responden. Kaidah yang digunakan dalam uji normalitas yaitu jika p 0,05 tidak signifikan berarti tidak ada perbedaan sebaran skor pada
sampel dan populasinya, maka sebaran data tersebut normal Sedjati, 2013.
4.8.2 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian Notoatmodjo, 2012. Bentuk analisis
univariat tergantung dari jenis datanya. Pada data numerik digunakan nilai mean, median dan standar deviasi. Sedangkan pada data kategorik digunakan distribusi
frekuensi dengan ukuran presentase atau proporsi. Analisis univariat pada umumnya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentasi dari tiap variabel.
Karakteristik dalam penelitian ini terdiri dari karakteristik umum dan khusus. Karakteristik umum dari penelitian ini ialah karakteristik responden yaang
terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama sakit, sedangkan karakteristik khusus dari penelitian ini yaitu terdiri dari variabel independen peran
perawat sebagai educator dan variabel dependen motivasi sembuh pasien Tuberculosis paru.
Pengkategorian variabel independen yaitu peran perawat sebagai educator ditentukan berdasarkan pendekatan sturges. Pengkategorian didasarkan pada tiga
pengkategorian kurang, cukup, baik yang didapat dari hasil skor nilai maksimal dikurangi nila minimal dibagi jumlah pengkategorian dan didapat nilai penentuan
skala ukur untuk analisis deskriptif variabel peran perawat sebagai educator dengan kategori nilai kurang 23-54 , cukup 54
– 85, baik 85-115. Pengkategorian variabel dependen yaitu motivasi sembuh pasien
Tuberculosis paru ditentukan berdasarkan cut of point data. Jika distribusi data normal maka cut of point menggunakan mean, tetapi jika distribusi data tidak
normal maka cut of point nya menggunakan median. Kemudian nilai dari tiap item pernyataan dari motivasi sembuh pasien Tuberculosis paru akan dijumlahkan
dan akan dikategorikan menjadi 2 kategori yakni motivasi sembuh rendah dan motivasi sembuh tinggi. Sedangkan penentuan skala ukur untuk analisis deskriptif
variabel motivasi sembuh pasien Tuberculosis paru dengan kategori tinggi bila hasil pengolahan data ≥ median 82 dan rendah bila hasil pengolahan data
median 82 .
4.8.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan pada dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi Notoatmodjo, 2012. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara masing-masing variabel yaitu mengetahui hubungan peran perawat sebagai educator dengan motivasi sembuh pasien Tuberculosis paru.
Pada penelitian ini variabel independen dan variabel dependen adalah kategorik dan kategorik, maka uji yang digunakan ialah analisis chi-square Setiadi, 2007.
Kriteria tes menggunakan uji chi square yaitu H
o
ditolak jika nilai p value kurang dari sama dengan
α:0,05
dan
H
o
diterima jika nilai p value lebih dari α: 0,05.
4.9 Etika Penelitian