6. Penanganan Kebocoran dan Tumpahan
Ketika kebocoran atau tumpahan bahan kimia terjadi, pekerja yang tidak memakai peralatan pengaman dijauhkan dari area. Langkah-langkah yang harus
dilakukan ketika terjadi kebocoran dan tumpahan adalah OSHA US Department of Labor, 2006 :
1. Memberitahukan kepada pekerja-pekerja yang lain mengenai
kebocoran atau tumpahan yang terjadi. 2.
Jauhkan semua sumber panas atau sumber api dari kebocoran atau tumpahan.
3. Apabila dalam bentuk gas, hentikan laju gas yang keluar di tempat.
Lubang ventilasi dibuka untuk membiarkan gas yang bocor keluar ke udara lepas.
4. Apabila dalam bentuk cairan, gunakan debu pemadam dengan basis
natrium hidrogen karbonat bertindak sebagai inhibitor dalam reaksi kimia.
5. Tidak menyentuh bahan kimia yang tumpah tersebut, dan coba hentikan kebocoran apabila memungkinkan.
6.2.2 Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran dan Ledakan 1. Pencegahan Bahaya Kebakaran dan Ledakan
Untuk mencegah bahaya kebakaran dan ledakan dapat dilakukan hal-hal berikut :
1. Tangki larutan NaOH harus tidak tembus cahaya.
2. Tangki larutan NaOH disimpan ditempat khusus yang aman dan
dikontrol secara teratur. Tempat penyimpanan dilengkapi dengan monitor nozzles dan sprinkler untuk menghentikan api secara otomatis.
3. Alarm dipasang di tempat-tempat strategis tertentu yang
memungkinkan terjadinya kebocoran gas NaOH yaitu area proses, area penyimpanan tangki NaOH dan laboratorium.
4. Sistem perlengkapan pipa untuk saluran udara, air, dan gas-gascairan
proses dibedakan menurut warna pipa dan letaknya tidak mengganggu karyawan.
Universitas Sumatera Utara
2. Penanggulangan Bahaya Kebakaran dan Ledakan
Apabila terjadi kebakaran di areal pabrik, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah OSHA US Department of Labor, 2006 :
1. Kebakaran kecil dapat ditangani secara langsung dengan menggunakan
debu pemadam saja. 2.
Api yang melibatkan NaOH harus ditangani dari jarak semaksimal mungkin.
3. Jauhkan karyawan dari areal kebakaran. Isolasi area yang berbahaya.
4. Pakaian khusus yang menutupi seluruh tubuh dan alat bantu
pernafasan harus dipakai selama penanganan kebakaran.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII
UTILITAS
Dalam suatu pabrik, utilitas merupakan unit penunjang utama jalannya proses produksi. Oleh karena itu, segala sarana dan prasarananya harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu pabrik. Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan LAS adalah
sebagai berikut: 1.
Kebutuhan uap steam 2.
Kebutuhan air 3.
Kebutuhan bahan kimia 4.
Kebutuhan bahan bakar 5.
Kebutuhan energi 6.
Unit pengolahan limbah
7.1 Kebutuhan Uap