Lokasi Pabrik INSTRUMENTASI DAN KESELAMATAN KERJA

9. Keadaan tanah Sifat – sifat mekanika tanah dan tempat pembangunan pabrik harus diketahui. Hal ini berhubungan dengan rencana pondasi untuk alat – alat, bangunan gedung, dan bangunan pabrik. 10. Perumahan Bila di sekitar daerah lokasi pabrik telah banyak perumahan, selain lebih membuat kerasan para karyawan juga dapat meringankan investasi untuk perumahan karyawan. 11. Daerah pinggiran kota Daerah pinggiran kota dapat menjadi lebih menarik untuk pembangunan pabrik. Akibatnya dapat timbul aspek desentralisasi industri. Alasan pemilihan daerah lokasi di pinggiran kota antara lain : − Upah buruh relatif rendah − Harga tanah lebih murah − Servis industri tidak terlalu jauh dari kota

8.2 Lokasi Pabrik

Berdasarkan faktor utama dan faktor sekunder tersebut, maka lokasi Pra rancangan Pabrik pembuatan LAS ini direncanakan didirikan di Kuala Tanjung, Asahan. Dasar pertimbangan yang dilakukan dalam pemilihan lokasi tersebut adalah : a. Sumber bahan baku Idealnya sumber bahan baku tersedia dekat dengan lokasi pabrik. Hal ini lebih menjamin ketersediaan bahan baku dan kontinuitasnya. Setidaknya dapat mengurangi keterlambatan penyediaan bahan baku. Penempatan lokasi pabrik yang dekat dengan sumber bahan baku juga menurunkan biaya transportasi dan penyimpanan. Lokasi pabrik pembuatan LAS ini direncanakan didirikan di daerah Kuala Tanjung, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara. Daerah ini strategis untuk memperoleh bahan baku baik dari dalam mapun dari luar negeri karena lokasinya dekat dengan pelabuhan laut. Universitas Sumatera Utara b. Kebutuhan air Suatu jenis pabrik mungkin memiliki sejumlah air yang cukup banyak sementara pabrik jenis lain memerlukan air tidak terlalu banyak. Kebutuhan air untuk pabrik LAS ini diperoleh dari sungau Silau, di daerah Kuala Tanjung, Asahan, Sumatera Utara yang debitnya relatif tetap setiap tahun. c. Tenaga kerja Di daerah ini tersedia tenaga kerja terdidik maupun yang tidak terdidik serta tenaga kerja yang terlatih maupun tidak terlatih. d. Transportasi Faktor transportasi perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi pendirian pabrik, yaitu transportasi bahan baku dan transportasi produk, serta jarak lokasi pabrik dengan pasar yang terjangkau. Pemilihan lokasi pabrik LAS ini didasarkan pada beberapa hal seperti jarak pabrik dengan kawasan dan adanya sarana transportasi lain seperti transportasi darat. e. Pemasaran Kebutuhan akan LAS terus berkembang dengan pesat, sehingga pemasaran produk ini cukup menguntungkan. Selain itu, daerah lokasi pabrik diusahakan dekat dengan pelabuhan dan bandar udara sehingga mempermudah untuk melakukan ekspor. f. Kondisi iklim dan cuaca Seperti daerah lain di Indonesia, iklim di sekitar lokasi pabrik relatif stabil. Untuk daerah ini belum terjadi bencana alam yang berarti sehingga memungkinkan pabrik berjalan dengan lancar. Temperatur udara tidak pernah mengalami penurunan maupun kenaikan yang cukup tajam dimana temperatur udara berada diantara 30 – 35 C dan tekanan udara berkisar pada 760 mmHg dan kecepatan udaranya sedang. g. Sumber tenaga dan bahan bakar Kebutuhan listrik pabrik diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara PLN. Direncanakan 2 unit generator pembangkit tenaga listrik juga siap jika sewaktu –waktu pasokan listrik dari PLN terhenti, untuk menggantikan seluruh Universitas Sumatera Utara kebutuhan tenaga listrik di pabrik. Penyediaan bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan proses dan utilitas pada pabrik dapat diperoleh dari Pertamina Riau.

8.3 Tata Letak Pabrik