4.2.2. Mengukur ketebalan minyak Tebal minyak yang terpisah = 36 ml data tabel 4.1.
Karena 1 mm = 6,26 mL, maka: 36 mm x 6,25 mL
= 225 mL Kemudian hasil dari mL dirubah ke persen menjadi 56,25
Begitu selanjutnya untuk data tabel 4.2. sampai tabel 4.6.
4.3. Pembahasan
Dari analisa data tabel diatas, diperoleh hubungan antara jumlah air pengencer dengan efisiensi ketebalan minyak. Penggunaan air pengencer sebanyak mungkin
menimbulkan efisiensi kehilangan minyak semakin kecil, tetapi disamping itu perlu diperhatikan efek yang ditimbulkannya. Kadar air dalam minyak akan tinggi apabila
jumlah air pengencer yang digunakan terlalu banyak seperti pada penambahan air pengencer sebanyak 22-25 pada data tabel diatas sehingga ketebalan minyak yang
didapat hanya sedikit. Hal ini menimbulkan kesulitan pada proses selanjutnya karena waktu tinggal minyak di tangki pemisah akan sedikit dimana minyak banyak terikut
dengan sludge.
Maka penggunaan air pengencer yang efisiensi menurut hasil pengolahan dan analisa di laboratorium adalah pada penambahan 19-21. Menurut spesifikasi
angka kerja pengolahan di PTP Nusantara IV Pulu Raja, pemberian air pengencer dengan jumlah 19-21 harus sesuai dengan kapasitas Tandan Buah Segar TBS
Universitas Sumatera Utara
yang diolah pada saat itu dan juga jam kerja pengolahan yang ada disana. Karena apabila TBS yang diolah hanya sedikit maka tidak ada penambahan air pengencer
karena minimal TBS yang diolah 700 tonjam kerja pengolahan. Maksudnya adalah bahwa kapasitas olah di sana adalah 30 tonjam, sedangkan jam kerja pengolahan
adalah 12 jam, maka minimal TBS yang harus disediakan adalah 700 tonjam kerja pengolahan sehingga bisa ditambahkan jumlah air pengencer sebanyak 19-21. Jika
penggunaan air pengencer yang digunakan sebanyak 22-25, menurut tabel diatas minyak yang dihasilkan ketebalnnya tidak maksimal karena minyak telah banyak
mengandung air sehingga akan sulit diproses pada stasiun selanjutnya.
Keberhasilan efisiensi ekstraksi minyak pada stasiun pengempaan tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan optimal dari air pengencer. Faktor lainnya adalah suhu
air pengencer tidak melebihi dari yang ditentukan yaitu 90
o
-98
o
C dan tekanan pressan yang digunakan tidak melebihi dari 40-50 Bar sesuai dengan standart pengolahan
yang telah ditetapkan di PTP Nusantara IV Pulu Raja yang tertera pada Lampiran.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan