36
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang yang dimaksud.
7
Salah satu cara menguji validitas butir adalah menggunakan teknik analisis point biserial, yaitu:
8
Keterangan: = koefisien korelasi point biserial
= mean rata-rata skor dari subjek peserta tes yang menjawab betul pada butir soal yang dicari validitasnya
= mean rata-rata dari skor total
S
= standar deviasi dari skor total
p
= proporsi siswa yang menjawab benar
q
= proporsi siswa yang menjawab salah Interpretasi nilai koefisien korelasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel
3.4 berikut:
9
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Posttest
0,80 1,00
Sangat Tinggi 0,60
0,80 Tinggi
0,40 0,60
Cukup 0,20
0,40 Rendah
0,00 0,20
Sangat Rendah
Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.5 di bawah ini:
7
Arikunto, op.cit., h. 211-212.
8
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet ke-9, h. 79.
9
Ibid, h. 75.
37
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 40
Jumlah Siswa 33
Nomor Soal yang Valid 2, 4, 9, 10, 13, 14, 17, 18, 20, 23, 24, 26,
28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39 Jumlah Soal yang Valid
22 Persentase Soal yang Valid
55
b. Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel apabila suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang dapat
dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Apabila datanya benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali diambil
hasilnya akan tetap sama.
10
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen tes adalah menggunakan rumus Kuder
Richardson 20 KR-20 sebagai berikut:
11 11
1
2 2
Keterangan:
r
= reliabilitas instrumen
p
= proporsi subjek peseta tes yang menjawab benar
q
= proporsi subjek peseta tes yang menjawab salah
pq
= jumlah hasil perkalian antara dan
= banyak soal = standar deviasi dari tes
Penentuan kategori reliabilitas suatu instrumen didasarkan pada Tabel 3.6 berikut:
10
Arikunto, op. cit., h. 221.
11
Arikunto, op. cit., h. 100.
38
Tabel 3.6 Kategori Reliabilitas
Rentang nilai r
11
Kategori
0,70 1,00
Tinggi 0,50
0,70 Sedang
0,00 0,50
Rendah
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa nilai reliabilitas instrumen tes ini adalah 0,77. Nilai ini termasuk ke dalam kategori tinggi,
sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen tes ini layak digunakan dalam penelitian.
c. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha
memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi. Bilangan
yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0.
Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Taraf kesukaran soal dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
12
Keterangan: = indeks kesukaran
= banyak siswa yang menjawab benar pada butir soal yang diukur = jumlah seluruh siswa peserta tes
Penentuan kategori derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan pada Tabel 3.7 berikut:
12
Ibid, h. 207-208.