Fahrur Razi : Analisis Pengaruh Panjang Bit Kode Pada Kinerja Program Kompresi Yang Menggunakan Algoritma Lempel Ziv Welch LZW, 2009.
USU Repository © 2009
data, grup ini dikenal dengan LZ78. Menurut David Salomon algoritma LZW adalah varian dari algoritma LZ78.
Menurut Yair Wiseman algoritma LZW merupakan algoritma yang menggunakan pointer. Dan jumlah bit yang digunakan pointer akan mempengaruhi
efesiensi kompresi dari kedua algoritma tersebut. Analisis akan dilakukan dengan mencoba jumlah bit pointer yang berbeda-beda sehingga dapat disimpulkan jumlah bit
mana yang paling tepat pada jenis file tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapatlah dirumuskan masalah yang menjadi latar belakang tugas akhir ini, yaitu bagaimana pengaruh panjang bit kode pada kinerja program
kompresi yang menggunakan algoritma LZW dimana kinerja tersebut diukur dengan parameter rasio file hasil kompresi dan waktu yang dibutuhkan untuk proses kompresi
dan dekompresi.
1.3. Batasan masalah
Batasan masalah adalah file-file yang dicoba terbatas pada Calgary Corpus dan
Canterbury Corpus sebagai set file yang digunakan.
1.4. Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh panjang bit kode pada program kompresi yang menggunakan algoritma LZW.
1.5. Manfaat
Fahrur Razi : Analisis Pengaruh Panjang Bit Kode Pada Kinerja Program Kompresi Yang Menggunakan Algoritma Lempel Ziv Welch LZW, 2009.
USU Repository © 2009
Manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini menambah pengetahuan bagaimana pengaruh panjang bit kode pada program kompresi yang menggunakan algoritma LZW.
1.6. Tinjauan Pustaka
Menurut David Salomon kompresi data adalah proses pengkodean informasi dengan menggunakan bit yang lebih sedikit dibandingkan dengan kode yang sebelumnya
dipakai dengan menggunakan skema pengkodean tertentu. Kompresi data, terutama untuk komunikasi, dapat bekerja jika kedua pihak antara pengirim dan penerima data
komunikasi memiliki skema pengkodean yang sama Salomon, 2005.
Menurut Mengyi 2006, hal:117 Dictionary Coding adalah metode yang menggunakan sekumpulan daftar frase kamus, yang diharapkan berisikan banyak
frase yang terdapat pada file sumber, dimana kamus digunakan untuk menggantikan fragmen dari sumber dengan pointer kamus tersebut. Kompresi hanya dapat dilakukan
jika pointer yang dibutuhkan kurang dari ukuran fragmen tersebut. Dalam banyak hal, metode dictionary lebih mudah dimengerti daripada metode probabilistik.
Algoritma Lempel Ziv ini terbagi atas dua varian utama yaitu LZ77 dan LZ78. Perbedaan utama kedua algoritma ini adalah pada teknik pembuatan dictionary. Pada
LZ77 dictionary adalah fragmen dari sebuah window sliding window. LZ78 menggunakan frase-frase yang pada file sebagai dictionary. Algoritma LZW adalah
varian dari algoritma LZ78. Keunggulan masing-masing adalah algoritma LZ78 menggunakan struktur data yang lebih kompleks dalam mengelola penyimpanan
dictionary, LZ77 mengubah dengan cepat dictionary dan lebih cepat pada saat decoding. Pada aplikasi pemilihan skema dapat sangat kompleks karena telah
dipatenkan Hankerson et al, 2003.
Algoritma Lempel-Ziv-Welch LZW menggunakan teknik adaptif dan berbasiskan “kamus” Pendahulu LZW adalah LZ77 dan LZ78 yang dikembangkan
oleh Jacob Ziv dan Abraham Lempel pada tahun 1977 dan 1978. Terry Welch
Fahrur Razi : Analisis Pengaruh Panjang Bit Kode Pada Kinerja Program Kompresi Yang Menggunakan Algoritma Lempel Ziv Welch LZW, 2009.
USU Repository © 2009
mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1984. LZW banyak dipergunakan pada UNIX, GIF, V.42 untuk modem.
Algoritma ini bersifat adaptif dan efektif karena banyak karakter dapat dikodekan dengan mengacu pada string yang telah muncul sebelumnya dalam teks.
Prinsip kompresi tercapai jika referensi dalam bentuk pointer dapat disimpan dalam jumlah bit yang lebih sedikit dibandingkan string aslinya. Panjang bit yang digunakan
akan berpengaruh pada rasio hasil kompresi maupun kecepatan kompresi.
1.7. Metodologi Penelitian