Unsur-Unsur Biaya Produksi Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan Proses Penyusunan Anggaran Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan

b. Penyelidikan varians antara hasil aktual dan biaya standar. c. Penyelidikan varians antara hasil aktual dan sasaran yang direncanakan atau dianggarkan yang tercermin dalam rencana laba Dalam menilai penyimpangan atau varians antara anggaran biaya produksi dengan realisasi dilakukan analisis varians terhadap masing-masing unsur biaya produksi yaitu bahan, tenaga kerja langsung, dan overhead. Penyimpangan realisasi dari anggaran Harahap, 2001 dapat disebabkan oleh: a. Kesalahan budget. b. Kesalahan pencatatan. c. Kesalahan operasi. Analisa penyimpangan varians dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk: a. Mengetahui prestasi pusat pertanggungjawaban. b. Mengetahui siapa yang akan diberikan penghargaan atau sanksi. c. Bahan pengalaman untuk perbaikan operasi selanjutnya. d. Melihat pos – pos biaya yang perlu mendapat perhatian. e. Menjadi ”early warning system” atas manajemen biaya dan hasil. f. Bahan kemungkinan revisi budget.

F. Unsur-Unsur Biaya Produksi Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan

Unsur-unsur biaya produksi yang terdapat pada PT Perkebunan Nusantara IIIPersero terdiri dari: Universitas Sumatera Utara a. Biaya Tanaman Biaya tanaman adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan tanaman yang telah menghasilkan, panen, dan pengumpulan hasil di lapangan, pengangkutan hasil dari tempat- tempat pengumpulan ke pabrik, biaya umum dari pimpinan, biaya pemupukan, dan gaji tunjangan staf. b. Biaya Pengolahan Biaya-biaya pengolahan pada PTPN III ditentukan berdasarkan: 1. Kebutuhan standar tenaga manusia. 2. Standar bahan-bahan kimiawi. 3. Jasa pengangkutan yang diperlukan. 4. Jam penggunaan mesin. 5. Perawatan dan pemeliharaan yang diperlukan. 6. Jumlah produksi yang diolah. 7. Semua faktor-faktor yang berhubungan dengan pengolahan kelapa sawit. Berikut ini merupakan biaya-biaya yang terdapat dalam proses pengolahan kelapa sawit: 1. Gaji, tunjangan, dan biaya sosial pegawai staf. 2. Gaji, upah, dan biaya sosial non staf . 3. Perkakas dan alat kecil. 4. Bahan kimia dan perlengkapan. 5. Biaya analisa. Universitas Sumatera Utara 6. Bahan bakar dan pelumas. 7. Biaya pembangkit tenaga listrik dan air. 8. Pemeliharaan bangunan, mesin, dan perabot pabrik. 9. Biaya pengepakan. c. Biaya Penyusutan Biaya-biaya penyusutan pada PTPN III merupakan biaya-biaya lainnya yang berkenaan dengan biaya poduksi. Biaya penyusutan pada PTPN III terdiri dari biaya penyusutan tanaman dan non tanaman. d. Biaya Pembelian Biaya pembelian pada PTPN III merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan pembelian produksi dari pihak ketiga untuk memenuhi kapasitas produksi dioalah di pabrik.

G. Proses Penyusunan Anggaran Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan

PT Perkebunan Nusantara III Persero memulai tahun buku dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember untuk setiap tahunnya. Penyusunan anggaran sesuai dengan tahun buku tersebut dan anggaran diperinci per bulan, per triwulan dan per tahun. Dasar penyusunan RKAP dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP. 101MBU2002 tanggal 4 Juni 2002. Penyusunan anggaran pada PTPN III Persero dikendalikan dengan prisnsip efisiensi usaha, dan hasil yang telah dicapai, serta perkiraan pencapaian hasil tahun Universitas Sumatera Utara yang akan datang. Langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah menentukan besarnya jumlah produksi yang diharapkan selama tahun itu. Pada umumnya bagian tanaman dan teknologi dibantu dengan bagian- bagian lainnya di kantor besar menyusun jumlah produksi yang diharapkan pada tahun yang dimaksud. Kemudian kantor direksi menyusun pedoman mengenai taksasi produk yang dimaksud. Selanjutnya pedoman tersebut bersama-sama formulir anggaran biaya dikirim ke kebun. Masing-masing kebun menyusun anggaran produksi dan biaya produksinya. Anggaran biaya produksi kebun tersebut kemudian ditinjau dan dipelajari kembali di kantor direksi bersama administratur kebun. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa perincian tersebut seluruhnya telah benar-benar sesuai. Setelah anggaran biaya produksi tersebut disetujui dan disahkan oleh RUPS-RKAP dan terakhir dikirim ke masing-masing kebun untuk dilaksanakan. Dalam penyusunan anggaran biaya produksi, perusahaan menggunakan sistem biaya standar. Harga standar ditentukan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Harga tersebut diperoleh setelah membagi jumlah anggaran biaya produksi kelapa sawit selama satu periode dengan rencana produksi kelapa sawit untuk periode yang sama. Adapun anggaran biaya produksi perusahaan disusun berdasarkan anggaran produksi. Sedangkan anggaran produksi disusun dengan berpedoman pada anggaran tanaman. Universitas Sumatera Utara

H. Laporan Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi Tahun 2012 dan 2013 Tabel III.1