stabil. Walaupun memiliki beberapa kelemahan dipandang dari sudut kimia maupun bisnisnya, akan tetapi menurut beberapa ahli, karet alam tetap mempunyai pangsa
pasar yang baik. Beberapa industri tertentu tetap memiliki ketergantungan yang besar terhadap pasokan karet alam , misalnya industri ban yang merupakan pemakai terbesar
karet alam. Beberapa jenis ban seperti ban radial walaupun dalam pembuatannya dicampur
dengan karet sintetis, tetapi jumlah karet alam yang digunakan tetap besar, yaitu dua kali lipat komponen karet alam untuk pembuatan ban non-radial. Jenis-jenis ban yang
besar kurang baik bila dibuat dari bahan karet sintetis yang lebih banyak. Porsi karet alam yang dibutuhkan untuk ban berukuran besar adalah jauh lebih besar. Ban
pesawat terbang bahkan dibuat hampir semuanya dari bahan karet alam.6
2.2.1. Kegunaan Tanaman Karet
Selain dapat diambil lateksnya untuk bahan baku pembuatan aneka barang keperluan manusia, sebenarnya karet masih memiliki manfaat lain. Manfaat ini walaupun
sekadar sampingan, tetapi memberi keuntungan yang tidak sedikit bagi para pemilik perkebunan karet.
Hasil sampingan lain dari tanaman karet yang memberikan keuntungan adalah kayu atau barang pohon karet. Biasanya tanaman karet yang tua perlu diremajakan dan
diganti dengan tanaman mudah yang masih segar dan berasal dari klon yang lebih produktif. Tanaman tua yang ditebang dapat dimanfaatkan batangnya atau diambil
kayunya. Dilihat dari komposisi kimianya, ternyata kandungan protein biji karet
terhitung tinggi. Dari hasil analisa diketahui kadar proteinnya sebesar 27, lemak 32,3, air 3,6, abu 2,4, thiamin 450 µg, asa nikonit 2,5 µg, karoten dan tokoferol
250 µg, dan sianida sebanyak 330 mg dari setiap 1000g bahan. Selain kandungan
proteinnya cukup tinggi, pola asam amino biji karet juga sangat baik. Semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh terkandung di dalamnya. Agar biji karet
dimanfaatkan, maka harus diolah terlebih dahulu menjadi konsentrat. Konsentrat adalah hasil pemekatan fraksi protein biji karet yang kadar
sebenarnya sudah tinggi menjadi lebih tinggi lagi. Dalam proses pembuatannya, fraksi protein dibuat lebih tinggi kadarnya dengan mengurangi atau menghilangkan lemak
atau komponen – komponen nonoprotein lain yang larut. Adanya kandungan sianida membuat biji karet berbahaya bila dikonsumsi
mentah, tanpa diolah terlebih dahulu. Melalui proses perendaman selama 24 jam dengan air yang sering diganti dan perebusan terbuka, maka sianida dapat dihilangkan,
menguap.6
2.2.2. Karet Bongkah atau Block Rubber
Karet bongkah adalah karet yang telah dikeringkan dan dikilang menjadi bandela – bandela dengan ukuran yang telah ditentukan. Karet bongkah ada yang berwarna
muda dan setiap kelasnya itu mempunyai kode warna tersendiri. Standar mutu karet bongkah Indonesia tercantum dalam SIR Standard Indonesia Rubber.
Terhadap karet mentah dilakukan pengujian analisa kimia dan fisika sesuai dengan karet spesifikasi teknis, yaitu kadar kotoran, kadar abu, kadar zat menguap, Po
dan PRI. Disamping itu juga ditentukan kadar Nitrogen, kadar gel, jumlah molekul rata
– rata dan perbandingan antara berat molekul rata – rata dengan jumlah molekul rata – rata. Hal ini dipandang perlu karena menurut Bridgestone sifat – sifat tersebut
mempunyai pengaruh sangat nyata terutama terhadap procesability dari karet mentah. Karet mentah dan karet yang telah dimatikasi diuji juga sifat viskositas Mooneynya.
Viskositas Mooneynya karet alam menunjukkan panjangnya rantai molekul karet atau berat molekul serta derajat pengikatan silang rantai molekul. Pada
umumnya semakin tinggi berat molekul hidrokarbon karet semakin panjang rantai molekul dan semakin tahanan aliran dengan kata lain karetnya semakin viscous dank
eras. Cara pencampuran mengikuti standard dari Bridgestone juga, yaitu dengan
cara sebagai berikut : 1.
Komponen nonproduktif Yang terdiri dari dari karet dengan bahan ramuan kecuali belerang, digiling
dengan Banbury Mixer. Suhu penggilingan 80 – 90 C. Komponen yang
diperoleh lalu dibuat lembaran yang tebalnya 5 – 5,2 mm dengan menggunakan sheeting mill. Lembaran didinginkan di dalam air, kemudian
dicelupkan di dalam larutan MgCO
3
, untuk mencegah kelengketan. 2.
Komponen produktif Komponen produktif dibuat dari komponen nonproduktif ditambah dengan
belerang. Pencampuran dilakukan juga dengan anbury Mixing Mill, kemudian dibuat lembaran dengan Sheeting Mill. Hasil yang diperoleh ditimbang untuk
mengetahui berapa persen berat yang hilang pada penggilingan tersebut. Lembaran lalu dicelupkan di dalam larutan MgCO
3
, kemudian dibiarkan pada suhu kamar selama 16 – 24 jam. Spillane.
2.3. Sifat Karet