Yang menyatakan adanya risiko yang mungkin muncul sepanjang jarak antara saat memberikan dan pelunasannya. Semakin panjang
masa kredit maka semakin besar risiko yang menjadi tanggungan bank, demikian juga sebaliknya. Risiko ini ada yang di sengaja
maupun tidak disengaja. 4.
Kesepakatan Yang menyatakan bahwa antara kreditur dan debitur terdapat suatu
persetujuan dan dibuktikan dengan suatu perjanjian dimana masing masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing.
5. Balas Jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk
bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.
2.1.4 Pemberian Kredit
Pemberian kredit merupakan salah satu bentuk usaha yang dapat dilakukan oleh sebuah bank. Pemberian kredit biasanya dilakukan oleh bank
dalam hal menyalurkan dananya kepada masyarakat untuk masyarakat yang kekurangan dana. Termasuk kredit dalam kerangka pembiayaan bersama
atau kredit dalam proses penyelamatan. Loan to Deposit Ratio LDR digunakan untuk menilai likuiditas suatu
bank dengan cara membagi jumlah kredit dengan jumlah dana. Loan to Deposit Ratio LDR merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
suatu bank dalam menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang
Universitas Sumatera Utara
dimiliki oleh bank maupun dana yang dapat dikumpulkan dari masyarakat. Loan to Deposit Ratio menunjukkan kemampuan bank didalam
menyediakan dana kepada debiturnya dengan modal yang dimiliki oleh bank maupun dana yang dikumpulkan dari masyarakat Achmad dan
Kusuno, 2003. Menurut Dendawijaya 2005 Loan to Deposit Ratio LDR
menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Jika bank dapat menyalurkan seluruh dana yang dihimpun memang akan menguntungkan, namun hal ini
terkait resiko apabila sewaktu-waktu pemilik dana menarik dananya atau pemakai dana tidak dapat mengembalikan dana yang dipinjamnya.
Sebaliknya, apabila bank tidak menyalurkan dananya maka bank juga akan terkena resiko karena hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan,
batas minimum
pinjaman yang
diberikan bank
adalah 80
dan maksimum 110. Rumus Loan to Deposit Ratio sebagai berikut:
LDR = Kredit x 100
Dana Pihak Ketiga 2.1.4.1 Sumber Dana Pemberian kredit
Pertumbuhan bank dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menghimpun dana dari masyarakat. Bagi bank dana merupakan
persoalan utama, tanpa dana bank tidak dapat menjalankan kegiatan operasionalnya. Dendawijaya 2009 : 46, menyatakan bahwa
: “Bagi
Universitas Sumatera Utara
sebuah bank sebagai lembaga keuangan, dana merupakan darah dalam tubuh badan usaha dan persoalan paling utama. Tanpa dana
bank tidak dapat berbuat apa-apa, artinya tidak dapat berfungsi sama
sekali ”. Disamping itu, adapun dana-dana bank yang digunakan
sebagai alat operasional suatu bank bersumber dari dana-dana sebagai berikut Lukman Dendawijaya, 2009 : 46 :
1. Dana Pihak Kesatu Dana dari modal bank sendiri
2. Dana Pihak Kedua Dana pinjaman dari pihak luar
3. Dana Pihak Ketiga Dana dari masyarakat
Adapun penjelasan mengenai sumber - sumber dana bank secara lebih rinci, yaitu sebagai berikut :
1. Dana pihak kesatu dana dari modal bank sendiri
Dana dari bank sendiri adalah dana yang berasal dari pemilik bank atau para pemegang saham, baik para pemegang saham pendiri yang
pertama kalinya ikut mendirikan bank tersebut maupun pihak pemegang saham yang ikut dalam usaha bank tersebut pada waktu
kemudian, termasuk para pemegang saham publik jika mislanya bank tersebut sudah
go public
atau merupakan suatu badan usaha terbuka. Dana modal sendiri terdiri atas beberapa bagian pos, yaitu sebagai
berikut: a.
Modal disetor, adalah uang yang disetor secara efektif oleh pemegang saham pada saat bank didirikan. Pada umunya,
sebagai dari setoran pertama modal pemilik bank pemegang
Universitas Sumatera Utara
saham dipergunakan bank untuk penyediaan sarana perkantoran seperti tanah atau gedung, peralatan kantor, dan promosi untuk
menarik minat masyarakat. b.
Agio saham, adalah nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan oleh pemegang saham baru dibandingkan dengan nilai nominal
saham. c.
Cadangan-cadangan, adalah sebagian laba bank yang disisihkan dalam bentuk cadangan modal dan cadangan lainnya yang
digunakan untuk menutup kemungkinan timbulnya risiko di kemudian hari.
d. Laba ditahan, adalah laba milik para pemegang saham yang
diputuskan oleh mereka sendiri melalui rapat umum pemegang saham untuk tidak dibagikan sebagai deviden, tetapi
dimasukkan kembali dalam modal kerja untuk operasional bank. 2.
Dana pihak kedua dana pinjaman dari pihak luar Dana dari pihak kedua adalah dana-dana pinjaman yang berasal
dari pihak luar, yaitu terdiri atas dana-dana sebagai berikut: a.
Call Money
, adalah pinjaman dari bank lain yang berupa pinjaman antar bank. Pinjaman ini diminta bila ada kebutuhan mendesak
yang diperlukan oleh bank, jangka waktu
call money
biasanya tidak lama, yaitu sekitar satu minggu, satu bulan, dan bahkan
hanya beberapa hari saja.
Universitas Sumatera Utara
b. Pinjaman biasa antar bank, adalah pinjaman dari bank lain yang
berupa pinjaman biasa dengan jangka waktu relatif lebih lama. Pinjaman ini umumnya terjadi jika antar bank peminjam dan
bank memberikan pinjaman kerja sama dalam bantuan keuangan dengan persyartan-persyaratan tertentu yang disepakati kedua
belah pihak, jangka waktunya bersifat menengah atau panjang dengan tingkat bunga relatif lebih lunak.
c. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank LKBB, pinjaman
dari LKBB lebih banyak berbentuk surat berharga yang dapat diperjualbelikan dalam pasar uang sebelum jatuh tempo
daripada berbentuk kredit. Pinjaman dari Bank Sentral BI, adalah pinjaman yang diberikan Bank Indonesia kepada bank
untuk membiayai usaha-usaha masyarakat yang tergolong berprioritas tinggi, seperti kredit-kredit program, misalnya kredit
investasi pada sektor-sektor ekonomi harus ditunjang sesuai dengan petunjuk pemerintah.
3. Dana pihak ketiga dana dari masyarakat
Bank bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bertindak selaku perantara bagi keuangan masyarakat. Oleh karena itu,
bank harus selalu berada ditengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat ditampung dan disalurkan
kembali kepada
masyarakat. Kepercayaan
masyarakat akan
keberadaan bank dan keyakinan masyarakat bahwa bank akan
Universitas Sumatera Utara
menyelesaikan permasalahan-permasalahan keuangan dengan sebaik- baiknya merupakan suatu keadaan yang diharapkan oleh semua bank.
Untuk itu, bank selalu berusaha memberikan pelayanan
service
yang memuaskan masyarakat.
Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank bisa
mencapai 80-90 dari seluruh dana yang dikelola oleh bank. Dana dari masyarakat terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagi berikut :
a. Giro, adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
b. Deposito atau simpanan berjangka, adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam
jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian. c. Tabungan, adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Semua bank diperkenankan untuk mengembangkan sendiri berbagai
jeniis tabungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat tanpa perlu adanya persetujuan dari bank sentral Bank Indonesia.
Selain tiga macam bentuk dana dari pihak ketiga tersebut, masih terdapat beberapa macam dana dari pihak ketiga yang diterima bank.
Akan tetapi, dana-dana ini sebagian besar bersifat sementara, seperti
Universitas Sumatera Utara
uang titipan, transfer, setoran jaminan
Letter of Credit
dalam maupun luar negeri.
2.1.5 Resiko Kredit