Universitas Sumatera Utara
Ketiga, persepsi adalah penyimpulan. Proses psikologis dari persepsi mencakup penarikan kesimpulan melalui proses induksi secara logis. Interpretasi
yang dihasilkan melalui persepsi pada dasarnya adalah penyimpulan atas informasi yang tidak lengkap. Dengan kata lain, mempersepsikan makna adalah
melompat kepada suatu kesimpulan yang tidak sepenuhnya didasarkan atas data yang dapat ditangkap oleh indera kita. Sifat ini saling mengisi dengan sifat kedua.
Pada sifat kedua persepsi adalah selektif, karena keterbatasan kapasitas otak, maka kita hanya dapat mempersepsi sebagian karakteristik dari objek. Melalui
penyimpulan ini kita berusaha untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai objek yang kita persepsikan atas dasar sebagian karakteristik dari objek
tersebut. Keempat, persepsi adalah evaluatif. Persepsi tidak akan objektif, karena
kita melakukan interpretasi berdasarkan pengalaman dan merefleksikan sikap, nilai, dan keyakinan pribadi yang digunakan untuk memberi makna. Karena
persepsi merupakan proses kognitif psikologi yang ada di dalam diri kita, maka bersifat subyektif.
Suatu hal yang tidak terpisahkan dari interpretasi subyektif adalah proses evaluasi. Rasanya hampir tidak mungkin kita mempersepsi suatu objek tanpa
mempersepsikan pula baik atau buruknya objek tersebut. Adalah sangat langka kita dapat mempersepsikan sesuatu secara sepenuhnya netral. Hal ini dapat kita
telusuri dari pengalaman kita sendiri. Kita cenderung untuk mengingat hal-hal yang memiliki nilai tertentu bagi diri kita, dan hal-hal yang sangat baik ataupun
buruk yang dapat kita ingat dengan baik. Selebihnya, hal-hal yang netral dan “biasa saja” cenderung kita lupakan atau tidak bisa kita ingat dengan baik kabur.
Jadi, ketika pengalaman mendasari persepsi yang kita lakukan, maka tidak dapat dihindari terjadinya proses evaluasi.
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai
dapat mengantarkan pada perumusan hipotesa. Konsep menggambarkan suatu
Universitas Sumatera Utara
fenomena suatu abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap suatu yang khas Nawawi, 1995:40.
Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang sederhana merupakan jawaban sementara dari masalah
yang diuji kebenarannya. agar konsep dapat di teliti secara epiri, maka harusdi operasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Adapun komponen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah: Persepsi Siswa ekstrakulikuler memasak SMP St. Yoseph Pemuda Medan terhadap tayangan Junior MasterChef di RCTI.
Berdasarkan komponen tersebut, maka terbentuklah suatu skema model teoritis penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.3 Model Teoritis Penelitian
2.3 Operasional Komponen
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan, maka untuk mempermudah penelitian, perlu dibuat operasional variabel-variabel
sebagai berikut: Siswa Ekstrakulikuler
Memasak SMP St. Yoseph Pemuda Medan
Memperhatikan Menghayati
Menerima Tayangan Junior
MasterChef Indonesia
Persepsi berupa tanggapan dalam menambah
pengetahuan Siswa ekstrakulikuler memasak
SMP St. Pemuda Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Komponen
Indikator
1. Tayangan Junior MasterChef Indonesia di RCTI
2. Persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan
3. Karakteristik Responden a. Penampilan Penyajihost
b. Narasumber c. Materi Acara
d. Perangkat Acara e. Waktu Tayang : - Frekuensi
- Durasi
a. Seleksi b. Interpretasi
c. Reaksi
a. Jenis Kelamin b. Kelas tingkatan
c. Frekuensi Menonton
2.3.1 Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur konsep-konsep yang akan diteliti menjadi bersifat
operasional Sarwono, 2006:27. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Tayangan Junior MasterChef Indonesia a.
Host secara umum diartikan sebagai orang yang memegang sebuah acara tertentu. Keberadaan host biasanya identik dengan acara yang
dibawakannya. Dengan demikian, selain jenis acara, figur host yang bersangkutan juga memegang peranan penting. Kehadiran
seorang host yang berkarakter akan menjadi daya tarik sebuah acara. Dalam hal ini, Rinrin Marinka, Bara Raoul Pattiradjawane,
dan Arnold Poernomo merupakan Host tayangan Junior MasterChef Indonesia di RCTI.
Universitas Sumatera Utara
b. Narasumber merupakan orang yang menjadi sumber informasi atau
yang mengetahui informasi tertentu. Dalam hal ini, Rinrin Marinka, Bara Raoul Pattiradjawane, dan Arnold Poernomo
merupakan narasumber yang merupakan Juri sekaligus Host tayangan Junior MasterChef Indonesia di RCTI.
c. Faktor lain yang diperhatikan dalam tayangan televisi terletak pada
materi acara atau permasalahan. Permasalahan apa yang dibahas, yaitu hal yang menjadi topik pembahasan diskusi tersebut
merupakan permasalahan yang penting bagi kontestan dan penonton.
d. Ilustrasi visual didalam tayangan dapat berupa sajian musik di awal
acara sebagai
pembukaan, membacakan
cerita menarik,
menyajikan ilustrasi, gambar yang berganti-ganti, atau menyajikan situasi komedi yang diperankan oleh perangkat acara
e. Waktu tayang
1. Durasi menonton tayangan televisi berarti membutuhkan
waktu, lamanya selang waktu yang dibutuhkan untuk menonton sebuah tayangan televisi. Dalam hal ini lamanya
selang waktu siswa melihat tayangan Junior MasterChef Indonesia di RCTI.
2. Frekuensi. Menonton tayangan televisi dapat berlangsung
dalam frekuensi yang berbeda-beda, dapat seminggu sekali, dua minggu sekali atau satu bulan sekali, tergantung dari
individu yang bersangkutan. 2. Persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan
a. Seleksi adalah proses penyaringan informasi oleh siswa
ekstrakulikuler memasak SMP St. Yoseph Pemuda Medan mengenai tayangan Junior MasterChef Indonesia, serta rangsangan
yang menimbulkan perhatian siswa. b.
Interpretasi adalah proses dimana Siswa ekstrakulikuler memasak SMP St. Yoseph Pemuda Medan memahami dan menerima
Universitas Sumatera Utara
informasi dari tayangan pemberitahuan tersebut sehingga memiliki makna bagi siswa.
c. Reaksi adalah respon yang diterima berdasarkan stimulus atau
rangsangan yang diterima oleh alat indea. Respon dalam hal ini berkaitan dengan reaksi atau emosi terhadap tayangan Junior
MasterChef Indonesia di RCTI. 3. Karakteristik Responden
a. Jenis kelamin dari siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan yaitu
laki-laki atau perempuan. b.
Kelas tingkatan dari siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan kelas 1 dan 2.
c.
Frekuensi menonton yaitu frekuensi menonton siswa SMP St. Yospeh Pemuda Medan yang pernah menonton tayangan Junior
MasterChef di RCTI. Penliti menganggap siswa dapat memenuhi karakteristik frekuensi menonton hanya dengan sekali saja melihat
tayangan, dikarenakan tayangan tersebut mengudara selama 90 menit per episode-nya.
37
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan mencari jawabannya. Metodologi dengan kata lain
adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif. Riset
kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisirkan Kriyantono, 2006:55
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode studi deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan,
meringkas, berbagai kondisi, situasi, dan variable yang timbul di masyarakat yang
menjadi objek penelitian tersebut Bungin, 2001: 48.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan terhadap
tayangan Junior MasterChef Indonesia. Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengambil data melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden.
3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP St. Yoseph Pemuda Medan, Jalan Pemuda, No. 3A, Medan.
3.1.2 Populasi dan Sample
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, atau peristiwa-peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian Nawawi, 1995:141. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMP St. Yospeh
Pemuda Medan, Kelas 1 dan 2 yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
memasak. Berikut daftar jumlah siswa yang terhitung aktif:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
No Siswa Ekstrakulikuler Memasak SMP St.
Yoseph Pemuda Medan Jumlah
1 Kelas VII
22 Orang 2
Kelas VIII 23 Orang
Jumlah Siswa 45 Orang
Sumber: Tata Usaha SMP St. Yospeh Pemuda Medan Sedangkan sampel sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang
menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi Nawawi, 1995:
144. Mengingat jumlah populasi yang sedikit dalam penarikan sampel, maka peneliti mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel penelitian total
sampling. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 45 orang.
3.1.3 Teknik Penarikan Sample
Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling, yaitu mengambil keseluruhan populasi sebagai sampel dikarenakan
jumlah populasi yang sedikit dan kurang untuk dilakukannya penarikan sampel.
3.1.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data sehingga dapat menghasilkan data yang valid. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunkan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi Kepustakaan Library Research
Studi kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan menelaah teori-teori, pendapat-pendapat, serta
pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam media cetak, khususnya buku-buku yang menunjang dan relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian
Sarwono, 2010: 34-35.
Universitas Sumatera Utara
2. Penelitian Lapangan Field Research Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan survei ke lokasi
penelitian melalui mengedarkan kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyerahkan sejumlah daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan Kriyantono, 2010: 167. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan analisis data sebagai berikut: 1.
Analisis Tabel Tunggal Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel
penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2
kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995: 266.
40
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 4.1.1 Proses Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti bahan bacaan berupa buku maupun sumber terpercaya
dari berbagai situs maupun blog dari internet. Kemudian peneliti mempelajari dengan seksama berbagai bahan bacaan tersebut sehingga memperoleh data-data
yang relevan sehingga dapat mendukung penelitian ini. Untuk memperoleh data siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan, peneliti
mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada bagian pendidikan fakultas asal peneliti yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara untuk kemudian ditujukan kepada Kepala SMP St. Yoseph Pemuda Medan. Bagian pendidikan FISIP USU kemudian mengeluarkan surat izin penelitian di
SMP St. Yoseph Pemuda Medan, Jalan Pemuda, No. 3A, Medan dengan No. 5248UN5.2.1.9.1PPM2015 FISIP USU.
Pengumpulan data dimulai dengan penyebaran kuesioner kepada para responden, yakni dimulai pada 23 sd 26 September. Berdasarkan data yang
diperoleh dalam penelitian ini, diketahui jumlah siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan yang mengikuti ekstrakulikuler memasak berjumlah 45 anak. Menurut
data tersebut, jumlah kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak 45 buah. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti
ekstrakulikuler memasak, di mana sampel yang diperoleh peneliti dengan menggunakan teknik penarikan total sampling. Pada saat pengisian kuesioner,
peneliti membimbing para responden dalam pengisian data. Hal ini dilakukan agar
Universitas Sumatera Utara
para responden dapat mengisi semua pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan baik.
4.1.2 Teknik Pengolahan Data
Setelah Peneliti mengumpulkan data yang telah diperoleh dari 45 anak yang mengikuti ekstrakulikuler memasak SMP St. Yoseph Pemuda Medan yang
menjadi sampel penelitian, sehingga tahap selanjutnya yang akan dikerjakan adalah pengolahan data dan dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Penomeran Kuesioner, adalah proses penomeran yang diberikan pada lembaran kuesioner yang telah diisi oleh responden sebagai identitas nomer urut kuesioner
tersebut, yakni 01-45. 2. Editing, adalah proses pengeditan jawaban responden untuk memperjelas setiap
jawaban yang meragukan dan menghindari terjadinya kesalahan pengisian data kedalam kotak penilaian yang disediakan.
3. Coding, adalah proses pemindahan jawaban responden kedalam kotak-kotak kode yang telah disediakan pada kuesioner dalam bentuk nilai atau skor.
4. Intentaisasi Variabel, adalah data yang diperoleh dimasukkan ke dalam foltron Cobolt FC sehingga memuat seluruh data dalam satu kemasan.
5. Menyediakan Kerangka Tabel, banyaknya kerangka tabel minimal sejumlah pertanyaan dalam bentuk kuesioner, maksimal sesuai dengan kebutuhan analisis
kerangka tabel ini dilengkapi dengan nomor tabel, judul tabel, kolom vertikal dan horizontal, kategori dan indikator, frekuensi, persen dan jumlah. Fungsi kerangka
tabel ini untuk mewadahi sebaran data dalam penelitian. 6. Tabulasi data, proses memindahan data-data mentah yang ada pada FC kedalam
tabel tunggal. Perincian data dalam tabel tunggal melingkup kepada frekuensi dan persentase.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Analisis Tabel Tunggal
Analisis Tabel Tunggal adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam pembahasan ini, peneliti
akan merujuk pada sistem penyajian atau data yang diperoleh dari hasil jawaban responden, dimana metode pengumpulan data dengan melalui kuesioner yang
disebarkan kepada responden yang berjumlah 45 orang. Adapun pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :
4.1.3.1 Karakteristik Responden
Karakteristik Responden merupakan salah satu variabel yang sangat berpengaruh dalam suatu penelitian, terutama dalam menjelaskan jawaban-
jawaban yang ada pada kuesioner yang diberikan kepada responden. Adapun karakteristik responden dalam hal ini meliputi: jenis kelamin, usia, kelas
tingkatan, dan frekuensi. Adapun data dari karakteristik responden yang diperoleh peneliti adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Laki
–laki 12
26,67 2
Perempuan 33
73,33
Total 45
100 Sumber: P1FC:1
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dan diolah dengan baik dan benar, hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keseluruhan responden yang
berjumlah 45 responden, di mana laki-laki sebanyak 12 responden 26,67 dan perempuan sebanyak 33 responden 73,33. Dilihat dari jumlah ini terlihat
bahwa responden perempuan dalam penelitian ini lebih dominan dari pada responden laki-laki dengan persentase 73,37.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh menunjukkan bahwa responden perempuan lebih meminati ekstrakulikuler memasak di SMP St.
Yoseph Pemuda Medan dibandingkan dengan jumlah laki-laki. Keseluruhan merupakan responden primer yang telah memenuhi syarat-syarat sebagai
responden sehingga peneliti tidak perlu untuk menggunakan responden cadangan.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 8-10 tahun
- -
2 11-13 tahun
39 86,67
3 14-16 tahun
6 13,33
Total 45
100 Sumber: P2FC:2
Peneliti membagi umur karakteristik responden kedalam 3 bentuk, yaitu : responden yang berumur 8 sd 10 tahun, 11 sd 13 tahun, dan 14 sd 16 tahun.
Pembagian umur ini dilakukan peneliti agar setiap responden dapat mewakili seluruh jumlah umur yang terdapat di SMP St. Yoseph Pemuda Medan. Dari
keseluruhan jumlah responden, terdapat sebanyak 6 responden atau 13,33 terdiri dari responden yang berumur 14 sd 16 tahun, dan mayoritas responden
adalah terdiri dari responden yang berumur 11 sd 13 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa kelas VII dan VII rata-rata berumur 11 sd 13 tahun
dan tidak ada yang berumur 8 sd 10 tahun.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas tingkatan
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 VII
22 48,89
2 VIII
23 51,11
Total 45
100 Sumber: P3FC:3
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh pada tabel 4.3, peneliti membagi tingkat pendidikan responden berdasarkan tingkat pendidikan sekolah
yang dibagi berdasarkan tingkatan kelas. Dari hasil penarikan data, diperoleh hasil bahwa responden kelas VIII sebanyak 23 responden 51,11, lebih banyak dari
responden kelas VII namun hanya berbeda satu responden dari jumlah responden kelas VII yaitu 22 48,89. Hal ini menunjukkan bahwa keseimbangan porsi
responden dari kedua tingkatan kelas.
4.1.3.2 Acara Reality Show
“Junior MasterChef” di RCTI Tabel 4.4
Mengetahui acara reality show
“Junior MasterChef” No
Indikator Frekuensi F
Persen
1 Sangat mengetahui
9 20
2 Mengetahui
32 71,11
3 Kurang mengetahui
4 8,89
4 Tidak mengatahui
- -
Total 45
100 Sumber: P4FC:4
Dalam prosesnya acara reality show ini dimulai pertama kali pada season 1 sejak 6 April 2014 yang lalu. Acara ini tayang pada hari Sabtu dan Minggu, dan
mengudara selama 90 menit, serta tayangan ulang re-run pada hari Kamis dan Jumat. Acara ini juga kembali tayang pada season 2 yang telah ada sejak
Desember 2014 hingga Maret 2015, namun untuk lebih memastikan dan juga memberikan hasil yang maksimal, maka peneliti mencoba untuk membuat
pertanyaan pembuka mengenai pengetahuan responden mengenai reality show “Junior MasterChef”. Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa hampir seluruh
responden cukup mengetahui reality show tersebut. Hal ini dibuktikan melalui persentase jawaban mengetahui yang memiliki jumlah terbanyak sebesar 32
71,11 dan diikuti oleh jawaban sangat mengetahui yang berada di urutan kedua sebesar 9 37,65.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa keseluruhan responden tidak ada yang tidak mengetahui acara tersebut sehingga
seluruh responden merupakan responden primer yang telah memenuhi syarat- syarat sebagai responden sehingga peneliti tidak perlu untuk menggunakan
responden cadangan.
Tabel 4.5 Frekuensi menonton acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat sering
3 6,67
2 Sering
30 66,67
3 Kadang-kadang
12 26,67
4 Tidak pernah
- -
Total 45
100 Sumber: P5FC:5
Setelah mengetahui pengetahuan responden mengenai acara reality show Junior “MasterChef”, maka pada tahap ini peneliti memberikan pertanyaan
mengenai frekuensi responden dalam menonton tayangan tersebut. Dari tabel 4.5 di atas dapat dilihat dari 45 responden ada 3 responden 6,67 menyatakan
sangat sering menonton acara reality show “Junior MasterChef” tersebut. 30
responden 66,67 menyatakan sering menonton, 12 responden 26,67 menyatakan kadang-kadang atau jarang menonton dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak pernah tidak menonton reality show tersebut. Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh bahwa responden dari
penelitian ini mayoritas sudah sering menonton acara yang tayang di RCTI tersebut. Dari angka yang didapat, menunjukkan bahwa para siswa bisa dikatakan
menyenangi acara tersebut. Hal ini tentu dapat berdampak cukup besar kepada penelitian ini dimana dengan rata-rata responden yang sering menonton tayangan
reality show “Junior MasterChef” di televisi akan dapat mendukung penelitian ini
secara maksimal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Tampilan acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat menarik
8 17,78
2 Menarik
36 80
3 Kurang menarik
1 2,22
4 Tidak menarik
- -
Total 45
100 Sumber: P6FC:6
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dari tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden ada 8 responden 17.78 menyatakan bahwa
tampilan acara reality show “Junior MasterChef” sangat menarik. 36 responden
80 menyatakan tampilan acara reality show “Junior MasterChef” menarik. 1
responden 2,22 menyatakan tampilan acara reality show “Junior MasterChef”
kurang menarik dan tidak ada responden yang menyatakan tampilan acara reality show
“Junior MasterChef” tidak menarik. Dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa
tampilan acara reality show “Junior MasterChef” menarik, dengan persentase
80. Hal tersebut menyatakan bahwa ada ketertarikan siswa terhadap acara reality show
“Junior MasterChef” yang merupakan talent search memasak anak- anak terbesar pertama kali di Indonesia yang menyegarkan dengan tampilan serta
isi acara tersebut yang dikemas sedemikian rupa sudah menarik dalam menarik pemirsa untuk menonton tayangan tersebut.
Tabel 4.7 Waktu pemutaran acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat tepat
2 4,44
2 Tepat
37 82,22
3 Kurang tepat
6 13,33
Universitas Sumatera Utara
4 Tidak tepat
- -
Total 45
100 Sumber: P7FC:7
Tabel 4.7 di atas menunjukkan data tentang waktu pemutaran acara reality show
“Junior MasterChef” yang tayang di sore hari pada pukul 16.00 sd 17.30 WIB. Jumlah responden yang menilai waktu pemutaran acara reality show ini
sangat tepat pada sore hari adalah sebanyak 2 responden 4,44, jumlah responden yang menilai waktu pemutaran acara reality show ini tepat adalah
sebanyak 37 responden 82,22, dan jumlah responden yang menilai waktu pemutaran acara reality show ini kurang tepat adalah sebanyak 6 responden
13,33, serta tidak ada responden yang memilih tidak tepat. Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden dalam penelitian ini menilai bahwa waktu pemutaran acara reality show “Junior MasterChef” yang tayang di RCTI, yakni pada pukul 16.00
sd 17.30 tepat, yang ditunjukkan oleh jumlah responden yang mencapai 37 orang 82,22. Ini dikarenakan pada pukul 16.00 sd 17.30, mayoritas responden sudah
pulang sekolah dan tidak sedang melakukan berbagai aktivitas yang berarti.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Durasi pemutaran acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat memadai
8 17,78
2 Memadai
30 66,67
3 Kurang memadai
7 15,56
4 Tidak memadai
- -
Total 45
100 Sumber: P8FC:8
Tabel 4.8 menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap kesesuaian durasi penyiaran acara reality show
“Junior MasterChef” yang tayang di RCTI dan mengudara selama 90 menit. Jumlah responden yang menilai durasi
penyiaran acara reality show ini sangat memadai adalah sebanyak 8 orang 17,78, jumlah responden yang menilai durasi penyiaran acara reality show ini
memadai adalah sebanyak 30 orang 66,67, dan jumlah responden yang menilai durasi penyiaran acara reality show ini kurang memadai adalah sebanyak 7 orang
15,56, serta tidak ada responden yang menilai tidak memadai. Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden dalam penelitian ini menilai bahwa durasi penyiaran acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI ini, yakni 1,5 jam 90 menit sudah sesuai atau memadai, yang ditunjukkan oleh jumlah responden yang mencapai 30
orang 66,67, karena durasi 1,5 jam 90 menit untuk sebuah acara hiburan sudah cukup dan memadai dan apabila terlalu lama hanya akan menyebabkan
kebosanan bagi responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Frekuensi penyiaran acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat sesuai
8 17,78
2 Sesuai
32 71,11
3 Kurang sesuai
4 8,89
4 Tidak sesuai
1 2,22
Total 45
100 Sumber: P9FC:9
Tabel 4.9 menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap kesesuaian frekuensi penyiaran acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI. Jumlah responden yang menilai frekuensi penyiaran acara reality show ini sangat
sesuai adalah sebanyak 8 orang 17,78, jumlah responden yang menilai frekuensi penyiaran acara reality show ini memadai atau sesuai adalah sebanyak
32 orang 71,11, dan jumlah responden yang menilai frekuensi penyiaran acara reality show ini kurang sesuai adalah sebanyak 4 orang 8,89, serta jumlah
responden yang menilai frekuensi penyiaran acara reality show ini tidak sesuai hanya sebanyak 1 orang 2,22
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menilai bahwa frekuensi penyiaran
acara reality show “Junior MasterChef” di RCTI ini, yakni 2 kali dalam seminggu
Sabtu dan Minggu sudah sesuai dengan jumlah responden yang mencapai 32 orang 71,11, karena mereka menilai penayangan yang di siarkan pada waktu
weekend dan sebanyak 2 kali sudah sesuai dengan jadwal aktivitas siswa yang bersekolah di hari normal.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10 Tema acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat menarik
7 15,56
2 Menarik
38 84,44
3 Kurang menarik
- -
4 Tidak menarik
- -
Total 45
100 Sumber: P10FC:10
Tabel 4.10 menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap tema acara reality show
“Junior MasterChef” yang tayang di RCTI, yakni Sweet Adventure. Jumlah responden yang menilai bahwa tema acara reality show ini
sangat menarik adalah sebanyak 7 orang 15,56, jumlah responden yang menilai bahwa tema acara reality show ini menarik adalah sebanyak 38 orang
84,44, dan tidak ada responden yang menilai bahwa tema acara reality show ini kurang menarik dan tidak menarik.
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menilai bahwa tema acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI, yakni Sweet Adventure ini menarik sesuai dengan jumlah responden yang mencapai 38 orang 84,44. Tidak ada keraguan dari
keseluruhan responden dalam menilai tema acara tersebut sesuai dengan hasil data di atas, karena pada dasarnya tema tersebut sebuah terobosan baru, unik, dan luar
biasa, sehingga mereka mengganggap tema ini sangat menarik untuk disajikan sebagai sebuah acara bagi pemirsa.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Kompetisi memasak acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat menarik
12 26,67
2 Menarik
32 71,11
3 Kurang menarik
1 2,22
4 Tidak menarik
- -
Total 45
100 Sumber: P11FC:11
Saat ini televisi sudah dijejali oleh banyak sekali program acara. Setiap produsen berlomba-lomba membuat program acara yang kreatif agar ditonton dan
diikuti oleh masyarakat luas. Reality show “Junior MasterChef” mengangkat
program acara tersebut dengan menjual kompetisi memasaknya kepada khalayak. Tabel 4.11 menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap kompetisi
memasak reality show “Junior MasterChef” di RCTI. Jumlah responden yang
menilai bahwa kompetisi memasak reality show ini sangat menarik adalah sebanyak 12 orang 26,67, jumlah responden yang menilai bahwa kompetisi
memasak reality show ini menarik adalah sebanyak 32 orang 77,11, dan jumlah responden yang menilai bahwa kompetisi memasak reality show ini
kurang menarik adalah sebanyak 1 orang 2,22, serta tidak ada responden yang menilai bahwa kompetisi memasak reality show ini tidak menarik.
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menilai bahwa kompetisi memasak
acara reality show “Junior MasterChef” di RCTI ini adalah menarik sesuai dengan
jumlah responden yang mencapai 32 orang 77,11, karena dalam tayangan acara reality show tersebut, acara kompetisi memasaknya-lah yang paling seru
dan menjual ke pemirsa penikmat tayangan tersebut, serta kompetisi memasak tersebut sangat menarik dan meneganggkan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Penggunaan peserta acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat menarik
15 33,33
2 Menarik
30 66,67
3 Kurang menarik
- -
4 Tidak menarik
- -
Total 45
100 Sumber: P12FC:12
Tabel 4.12 menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap penggunaan peserta yakni penggunaan anak-anak sebagai peserta dalam reality
show “Junior MasterChef” di RCTI. Jumlah responden yang menilai bahwa
penggunaan anak-anak sebagai peserta dalam reality show ini sangat menarik adalah sebanyak 15 orang 33,33, jumlah responden yang menilai bahwa
penggunaan peserta dalam reality show ini menarik adalah sebanyak 30 orang 66,67, dan tidak ada responden yang menilai bahwa penggunaan anak-anak
sebagai peserta dalam reality show ini kurang menarik dan tidak menarik. Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa
mayoritas responden dalam penelitian ini menilai bahwa penggunaan anak-anak sebagai peserta dalam reality show
“Junior MasterChef” di RCTI ini adalah menarik, sesuai dengan jumlah responden yang mencapai 30 orang 66,67,
karena mereka menilai tidak ada reality show yang telah ada sebelumnya juga mengikutsertakan peserta anak-anak dalam kompetisi memasak. Keseluruhan
responden bisa dilihat menyukai ide acara tersebut yang menampilkan anak-anak sebagai kontestan kompetisi memasak, sesuai dengan hasil dari data di atas, tidak
ada responden yang menilai penggunaan peserta tersebut kurang menarik dan atau tidak menarik. Selain itu, mereka juga kurang lebih berada dalam hobby yang
sama.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Pemilihan peserta acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat tepat
9 20
2 Tepat
33 73,33
3 Kurang tepat
3 6,67
4 Tidak tepat
- -
Total 45
100 Sumber: P13FC:13
Tabel 4.13 menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap ketepatan pemilihan peserta yakni pemilihan anak-anak sebagai peserta dalam
reality show “Junior MasterChef” di RCTI. Jumlah responden yang menilai
bahwa pemilihan anak-anak sebagai peserta dalam reality show ini sangat tepat adalah sebanyak 9 orang 20, jumlah responden yang menilai bahwa pemilihan
peserta dalam reality show ini tepat adalah sebanyak 33 orang 73,33, dan jumlah responden yang menilai bahwa pemilihan peserta dalam reality show ini
kurang tepat adalah sebanyak 3 orang 6,67, serta tidak ada responden yang menilai bahwa pemilihan peserta dalam reality show ini tidak tepat
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menilai bahwa pemilihan anak-anak
sebagai peserta dalam reality show “Junior MasterChef” di RCTI ini adalah sudah
tepat dengan jumlah responden yang mencapai 33 orang 73,33. Hal ini dikarenakan siswa tertarik dengan konsep acara, dengan keseluruhan responden
bisa dilihat menyukai ide acara tersebut yang menampilkan anak-anak sebagai kontestan kompetisi memasak, sesuai dengan hasil dari data di atas, tidak ada
responden yang menilai penggunaan peserta tersebut kurang tepat dan atau tidak tepat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Penampilan peserta dan juri acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat suka
10 22,22
2 Suka
34 75,56
3 Kurang suka
1 2,22
4 Tidak suka
- -
Total 45
100 Sumber: P14FC:14
Tabel 4.14 di atas menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap penampilan yang ditampilkan peserta dan juri dalam acara reality show
“Junior MasterChef” yang tayang di RCTI. Jumlah responden yang menilai sangat suka
terhadap penampilan yang ditampilkan peserta dan juri dalam acara reality show ini adalah sebanyak 10 orang 22,22, jumlah responden yang menilai suka
terhadap penampilan yang ditampilkan peserta dan juri dalam acara reality show ini adalah sebanyak 34 orang 75,56, dan jumlah responden yang menilai
kurang suka terhadap penampilan yang ditampilkan peserta dan juri dalam acara reality show ini adalah sebanyak 1 orang 2,22, serta tidak ada responden yang
menilai tidak suka terhadap penampilan yang ditampilkan peserta dan juri dalam acara reality show tersebut.
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan responden dalam penelitian ini menilai suka terhadap
penampilan yang ditampilkan peserta dan juri dalam acara reality show “Junior
MasterChef” yang tayang di RCTI ini, yang ditunjukkan oleh jumlah responden yang mencapai 34 orang 75,56 suka, 10 orang sangat suka, dan hanya 1
responden yang menilai kurang suka terhadap penampilan yang ditampilkan peserta dan juri. Hal ini dikarenakan responden menilai penampilan para peserta
anak-anak dalam acara ini apa adanya, dan tidak dibuat-buat, natural sebagaimana tingkah kanak-kanak. Serta penampilan juri yang berwibawa, tegas dan
mengayomi anak-anak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Kejelasan pesan acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat jelas
8 17,78
2 Jelas
32 71,11
3 Kurang jelas
5 11,11
4 Tidak jelas
- -
Total 45
100 Sumber: P15FC:15
Tabel 4.15 menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap kejelasan pesan dalam acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI. Jumlah responden yang menilai bahwa pesan yang disampaikan dalam acara reality show
ini sangat jelas adalah sebanyak 8 orang 17,78, jumlah responden yang menilai bahwa pesan yang disampaikan dalam acara reality show ini adalah jelas
sebanyak 32 orang 71,11, dan jumlah responden yang menilai bahwa pesan yang disampaikan dalam acara reality show ini kurang jelas adalah sebanyak 5
orang 11,11, serta tidak ada responden yang menilai bahwa pesan disampaikan dalam acara reality show ini tidak jelas.
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menilai bahwa mereka mengerti dengan
jelas pesan-pesan yang disampaikan dalam acara reality show “Junior
MasterChef” di RCTI dengan jumlah responden yang mencapai 32 orang 71,11, karena sebagian besar responden menilai acara reality show ini telah
menyajikannya dengan sajian yang mudah untuk dimengerti.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.3 Persepsi Siswa Ekstrakulikuler Memasak SMP St. Yoseph
Tabel 4.16 Tingkat antusias siswa menonton acara
reality show “Junior MasterChef”
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat antusias
18 40
2 Antusias
19 42,22
3 Kurang antusias
7 25,56
4 Tidak antusias
1 2,22
Total 45
100 Sumber: P16FC:16
Tabel 4.15 menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap tingkat antusias mereka dalam menonton acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI. Jumlah responden yang menilai bahwa tingkat antusias responden dalam
menonton acara reality show ini sangat antusias adalah sebanyak 18 orang 40, jumlah responden yang menilai bahwa tingkat antusias responden dalam
menonton acara reality show ini antusias adalah sebanyak 19 orang 42,22, dan jumlah responden yang menilai bahwa tingkat antusias responden dalam
menonton acara reality show ini kurang antusias adalah sebanyak 7 orang 25,56, serta responden yang menilai bahwa tingkat antusias responden dalam
menonton acara reality show ini tidak antusias ada 1 orang 2,22, Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa
hampir keseluruhan responden dalam penelitian ini menilai bahwa mereka antusias dalam menonton acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI, dengan jumlah responden yang mencapai 19 orang 42,22, diikuti dengan
sangat antusias mencapai 18 orang 40, karena sebagian besar responden menilai acara reality show ini telah menyajikannya dengan sajian yang menarik
perhatian mereka dan mudah untuk dimengerti, serta menimbulkan rasa penasaran dan ingin tahu.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17 Penalaran terhadap acara
reality show “Junior MasterChef”
NO Uraian
Sangat Setuju
Setuju Kurang
Setuju Tidak
Setuju F
F F
F
1 Tema yang diangkat sudah
tepat The Sweet Adventure dimana para peserta akan
merasakan tantangan yang lebih seru, lebih variatif dan
lebih menegangkan. 14 31,11 30 66,67 1 2,22
- -
2 Tantangan memasak per-
episodenya menegangkan 10 22,22 32 71,11 3 6,67
- -
3 Tantangan per-babaknya
sudah menarik dan variatif 15 33,33 27
60 3 6,67
- -
4 Penampilan Penyaji dan
Pesertanya sudah sangat menarik
15 33,33 28 62,22 2 4,44 -
-
5 Mengandung unsur
pendidikan 25 55,56 17 37,78 3 6,67
- -
Sumber: P17FC:17-22
Tabel 4.17 menunjukkan data tentang penilaian dan persepsi responden terhadap acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI. Jumlah responden yang sangat setuju bahwa tema reality show ini yang diangkat sudah tepat The
Sweet Adventure dimana para peserta akan merasakan tantangan yang lebih seru, lebih variatif dan lebih menegangkan sebanyak 14 orang 31,11, jumlah
responden yang setuju bahwa tema reality show yang diangkat sudah tepat The Sweet Adventure sebanyak 30 orang 66,67, jumlah responden yang kurang
Universitas Sumatera Utara
setuju bahwa tema reality show ini yang diangkat sudah tepat The Sweet Adventure sebanyak 1 orang 2,22, serta tidak ada responden yang menilai
tema yang diangkat The Sweet Adventure tidak tepat. Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam
penelitian ini setuju bahwa tema reality show “Junior MasterChef” di RCTI yakni
The Sweet Adventure, dimana para peserta akan merasakan tantangan yang lebih seru, lebih variatif dan lebih menegangkan sudah tepat, dengan jumlah responden
yang mencapai 30 orang 66,67. Tabel di atas juga menunjukkan data tentang penilaian dan persepsi
responden terhadap acara reality show “Junior MasterChef” di RCTI yang sangat
setuju bahwa tantangan memasak per-episodenya menegangkan, yakni sebanyak 10 orang 22,22, jumlah responden yang setuju bahwa tantangan memasak per-
episodenya menegangkan sebanyak 32 orang 71,11, dan jumlah responden yang kurang setuju bahwa tantangan memasak per-episodenya menegangkan
sebanyak 3 orang 16,67, serta tidak ada responden yang menilai bahwa tidak setuju dengan tantangan memasak per-episodenya menegangkan. Berdasarkan
hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa reality show
“Junior MasterChef” di RCTI ini tantangan memasak per-episodenya menegangkan, dengan jumlah responden yang
mencapai 32 orang 71,11. Dalam tayangan acara reality show tersebut, acara kompetisi memasaknya-lah yang paling seru dan menjual ke pemirsa penikmat
tayangan tersebut, serta kompetisi memasak tersebut sangat menarik dan meneganggkan.
Berdasarkan tabel diatas juga dapat dilihat, jumlah responden yang sangat setuju bahwa tantangan per-babaknya sudah menarik dan variatif sebanyak 15
orang 33,33, jumlah responden yang setuju bahwa tantangan per-babaknya sudah menarik dan variatif sebanyak 27 orang 60, jumlah responden yang
kurang setuju bahwa tantangan per-babaknya sudah menarik dan variatif sebanyak 3 orang 6,67, dan tidak ada responden yang menilai tidak setuju bahwa
tantangan per-babaknya sudah menarik dan variatif. Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini setuju bahwa tantangan per-babaknya sudah menarik dan variatif dengan jumlah responden yang mencapai 27 orang 60.
Responden dalam penelitian ini yang sangat setuju bahwa penampilan Penyaji dan Pesertanya dalam reality show
”Junior MasterChef” di RCTI ini sudah sangat menarik sebanyak 15 orang 33,33, jumlah responden yang setuju
bahwa penampilan Penyaji dan Pesertanya dalam reality show ”Junior
MasterChef” di RCTI ini sudah sangat menarik sebanyak 28 orang 62,22, jumlah responden yang kurang setuju bahwa penampilan Penyaji dan Pesertanya
dalam reality show ”Junior MasterChef” ini sudah sangat menarik sebanyak 2
orang 4,44, serta tidak ada responden yang tidak setuju bahwa penampilan Penyaji dan Pesertanya dalam reality show
”Junior MasterChef” ini sudah sangat menarik. Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan
bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa penampilan Penyaji dan Pesertanya dalam reality show
”Junior MasterChef” di RCTI ini sudah sangat menarik dengan jumlah responden yang mencapai 28 orang 62,22.
Berdasarkan tabel diatas juga dapat dilihat, jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality show
“Junior MasterChef” di RCTI tersebut mengandung unsur pendidikan sebanyak 25 orang 55,56, jumlah responden yang setuju
bahwa reality show tersebut mengandung unsur pendidikan sebanyak 17 orang 37,78, jumlah responden yang kurang setuju bahwa reality show tersebut
mengandung unsur pendidikan sebanyak 3 orang 6,67, serta tidak ada responden yang tidak setuju bahwa reality show tersebut mengandung unsur
pendidikan. Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa hampir keseluruhan responden dalam penelitian ini setuju bahwa reality
show tersebut mengandung unsur pendidikan dengan mayoritas responden yang sangat setuju mencapai 25 orang 55,56 dan diikuti dengan responden yang
setuju sebanyak 17 orang 37,78.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18 Pengetahuan siswa terhadap acara
reality show “Junior MasterChef”
memiliki tiga sesi No
Indikator Frekuensi F
Persen
1 Sangat mengetahui
11 24,44
2 Mengetahui
28 62,22
3 Kurang mengetahui
5 11,11
4 Tidak mengetahui
1 2,22
Total 45
100 Sumber: P18FC:23
Dalam prosesnya acara reality show ini tayang pada hari Sabtu dan Minggu, dan mengudara selama 90 menit. Acara reality show
“Junior MasterChef” ini menyajikan tiga sesi yaitu babak kapten, babak peserta eleminasi
dan babak eleminasi. Eleminasi dilaksanakan setiap hari Minggu. Dalam hal ini, peneliti mencoba untuk membuat pertanyaan terbuka mengenai pengetahuan
responden mengenai reality show “Junior MasterChef” memiliki tiga sesi.
Berdasarkan data penelitian diperoleh hasil bahwa responden cukup mengetahui reality show tersebut memiliki tiga sesi. Hal ini dibuktikan melalui persentase
jawaban mengetahui yang memiliki jumlah terbanyak sebesar 28 62,22 dan diikuti oleh jawaban sangat mengetahui yang berada di urutan kedua sebesar 11
24,44. Jawaban kurang mengetahui sebanyak 5 responden 11,11 dan tidak mengetahui hanya 1 responden 2,22.
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan mayoritas responden dalam penelitian ini mengetahui bahwa reality show
“Junior MasterChef” tersebut menyajikan tiga sesi yaitu babak kapten, babak peserta
eleminasi dan babak eleminasi. Hasil tersebut menyatakan bahwa alur kompetisi acara reality show
“Junior MasterChef” dapat dengan mudah diketahui.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Penalaran siswa terhadap acara
reality show “Junior MasterChef” yang
memiliki tiga sesi No
Indikator Frekuensi F
Persen
1 Sangat mengerti
7 15,56
2 Mengerti
24 53,33
3 Kurang mengerti
14 31,11
4 Tidak mengerti
- -
Total 45
100 Sumber: P19FC:24
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dari tabel 4.19 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden ada 7 responden 15.56 menyatakan
bahwa responden tersebut sangat mengerti tiga sesi yang disajikan acara reality show
“Junior MasterChef”. 24 responden 53,33 menyatakan mengerti tiga sesi yang disajikan acara reality show
“Junior MasterChef”, dan 14 responden 31,11 menyatakan kurang mengerti tiga sesi yang disajikan acara reality show
“Junior MasterChef”, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak mengerti terhadap tiga sesi yang disajikan acara reality show
“Junior MasterChef”. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas
responden menyatakan bahwa mengerti tiga sesi yang disajikan acara reality show “Junior MasterChef”, dengan persentase 53,33. Hal tersebut menyatakan bahwa
selain mengetahui dan tertarik, sebagian besar siswa juga mengerti terhadap acara reality show
“Junior MasterChef”. Hasil tersebut juga dapat menyatakan bahwa alur kompetisi acara reality show
“Junior MasterChef” tergolong mudah untuk dipahami.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.20 Penalaran siswa terhadap tantangan-tantangan yang disajikan acara
reality show
“Junior MasterChef” No
Indikator Frekuensi F
Persen
1 Sangat mengerti
8 17,78
2 Mengerti
32 71,11
3 Kurang mengerti
5 11,11
4 Tidak mengerti
- -
Total 45
100 Sumber: P20FC:25
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh dari tabel 4.20 di atas dapat dilihat bahwa dari 45 responden ada 8 responden 17.78 menyatakan
bahwa responden tersebut sangat mengerti terhadap tantangan-tantangan yang disajikan acara reality show
“Junior MasterChef”. 32 responden 71,11 menyatakan mengerti tantangan-tantangan yang disajikan acara reality show
“Junior MasterChef”, dan 5 responden 11,11 menyatakan kurang mengerti tantangan-tantangan yang disajikan acara reality show
“Junior MasterChef”, serta tidak ada responden yang menyatakan tidak mengerti terhadap tantangan-
tantangan yang disajikan acara reality show “Junior MasterChef”.
Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa mengerti tantangan yang disajikan acara reality
show “Junior MasterChef”, dengan persentase cukup tinggi yaitu 71,11. Hal
tersebut menyatakan bahwa selain mengetahui dan tertarik, sebagian besar siswa juga mengerti terhadap tantangan-tantangan yang disajikan acara reality show
“Junior MasterChef”.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21 Reality show
“Junior MasterChef” mampu menggugah emosiperasaan No
Indikator Frekuensi F
Persen
1 Sangat mampu
7 15,56
2 Mampu
30 66,67
3 Kurang mampu
6 13,33
4 Tidak mampu
2 4,44
Total 45
100 Sumber: P21FC:26
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh di atas, tabel 4.19 menunjukkan data tentang pendapat responden terhadap kemampuan acara reality
show “Junior MasterChef” di RCTI dalam menggugah emosiperasaan. Jumlah
responden yang menilai bahwa acara reality show ini sangat mampu dalam menggugah emosiperasaan adalah sebanyak 7 orang 15,56, jumlah responden
yang menilai bahwa acara reality show ini mampu menggugah emosiperasaan adalah sebanyak 30 orang 66,67, dan jumlah responden yang menilai bahwa
acara reality show ini kurang mampu menggugah emosiperasaan adalah sebanyak 6 orang 13,33, serta jumlah responden yang menilai bahwa acara reality show
ini tidak mampu menggugah emosiperasaan adalah hanya 1 orang 4,44. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan dapat ditarik
kesimpulan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI tersebut mampu menggugah emosiperasaan siswa dengan jumlah responden yang mencapai 30 orang
66,67.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Reality show
“Junior MasterChef” acara bermanfaat No
Indikator Frekuensi F
Persen
1 Sangat bermanfaat
11 24,44
2 Bermanfaat
31 68,89
3 Kurang bermanfaat
2 4,44
4 Tidak bermanfaat
1 2,22
Total 45
100 Sumber: P22FC:27
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh di atas, tabel 4.22 menunjukkan data tentang pendapat responden terhadap acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI sebagai acara yang bermanfaat. Jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show
“Junior MasterChef” sangat bermanfaat adalah sebanyak 11 orang 24,44, jumlah responden yang
menyatakan bahwa acara reality show “Junior MasterChef” bermanfaat adalah
sebanyak 31 orang 68,89, jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show
“Junior MasterChef” kurang bermanfaat adalah sebanyak 2 orang 4,44, dan jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show
“Junior MasterChef” tidak bermanfaat hanya 1 orang 2,22. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas
responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa acara reality show “Junior
MasterChef” di RCTI tersebut bermanfaat dengan jumlah responden yang mencapai 31 orang 68,89, karena reality show ini cukup mampu memberikan
makna yang besar bagi mereka.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23 Reality show
“Junior MasterChef” mempengaruhi untuk lebih tertarik terhadap kegiatan memasak
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat mempengaruhi
9 20
2 Mempengaruhi
30 66,67
3 Kurang mempengaruhi
5 11,11
4 Tidak mempengaruhi
1 2,22
Total 45
100 Sumber: P23FC:28
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh di atas, tabel 4.23 menunjukkan data tentang pendapat responden terhadap acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI mempengaruhi siswa untuk menjadi lebih tertarik terhadap kegiatan memasak. Jumlah responden yang menyatakan bahwa acara
reality show “Junior MasterChef” sangat mempengaruhi adalah sebanyak 9 orang
20, jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show “Junior
MasterChef” mempengaruhi adalah sebanyak 30 orang 66,67, jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show
“Junior MasterChef” kurang mempengaruhi adalah sebanyak 5 orang 11,11, dan jumlah responden
yang menyatakan bahwa acara reality show “Junior MasterChef” tidak
mempengaruhi hanya 1 orang 2,22. Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas
responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa acara reality show “Junior
MasterChef” di RCTI tersebut mampu mempengaruhi siswa untuk menjadi lebih tertarik terhadap kegiatan memasak dengan jumlah responden yang mencapai 30
orang 66,67, karena reality show ini cukup mampu memberikan makna yang besar bagi mereka.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.24 Reality show
“Junior MasterChef” membuat tertarik untuk terus mengikuti setiap episode berikutnya
No Indikator
Frekuensi F Persen
1 Sangat tertarik
10 22,22
2 Tertarik
29 64,44
3 Kurang tertarik
5 11,11
4 Tidak tertarik
1 2,22
Total 45
100 Sumber: P24FC:29
Berdasarkan hasil dari data yang telah diperoleh di atas, tabel 4.24 menunjukkan data tentang pendapat responden terhadap acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI membuat siswa tertarik untuk mengkuti setiap episode berikutnya. Jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show
“Junior MasterChef” membuat siswa tertarik untuk mengkuti setiap episode berikutnya dengan jawaban sangat tertarik adalah sebanyak 10 orang 22,22,
jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show “Junior
MasterChef” membuat siswa tertarik untuk mengkuti setiap episode berikutnya dengan jawaban tertarik adalah sebanyak 29 orang 64,44, jumlah responden
yang menyatakan bahwa acara reality show “Junior MasterChef” membuat siswa
tertarik untuk mengkuti setiap episode berikutnya dengan jawaban kurang tertarik adalah sebanyak 5 orang 11,11, dan jumlah responden yang menyatakan
bahwa acara reality show “Junior MasterChef” membuat siswa tertarik untuk
mengkuti setiap episode berikutnya dengan jawaban sangat tertarik hanya 1 orang 2,22.
Berdasarkan hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa acara reality show
“Junior MasterChef” di RCTI tersebut benar mempengaruhi siswa untuk menjadi lebih
tertarik untuk mengkuti setiap episode berikutnya, dengan jumlah responden yang mencapai 29 orang 64,44, karena reality show ini cukup mampu
Universitas Sumatera Utara
memberikan ketertarikan dan rasa penasaran serta kompetisi yang terus berlanjut dengan tantangan yang variatif.
4.2 Pembahasan
Salah satu program acara televisi adalah tayangan program acara reality show. Telah banyak acara reality show yang bermunculan di televisi. Dalam
penyajiannya acara reality show terbagi menjadi 3 jenis Harmandini, 2005.: 1.
Docusoap Documenter dan Soap Opera yaitu gabungan dari rekaman asli dan plot. Disini penonton dan kamera menjadi pengamat pasif dalam
mengikuti orang-orang yang sedang menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Baik yang professional maupun pribadi. Dalam hal ini produser
menciptakan plot sehingga enak ditonton oleh pemirsa. Para kru dalam proses editing menggabungkan setiap kejadian sesuai dengan yang mereka
inginkan. Sehingga akhirnya terbentuk cerita 30 menit tiap episode. 2.
Hidden camera yaitu sebuah kamera tersembunyi merekam orang-orang dalam situasi yang sudah diatur.
3. Reality game show yaitu sejumlah kontestan yang direkam secara intensif
dalam suatu lingkungan khusus guna memperebutkan hadiah. Fokus dari acara ini para kontestan menjalani kontes dengan tipu muslihat sampai
reaksi yang menang dan kalah. Junior MasterChef Indonesia merupakan sebuah program acara komperisi
Talent Search memasak anak –anak. Junior Masterchef menyajikan tiga sesi, yaitu
sesi pertama babak kapten, sesi kedua babak peserta eliminasi, sesi ketiga babak eliminasi dan memiliki tantangan setiap episodenya yang membuat
persaingan sangat ketat sehingga sangat menarik perhatian pemirsa dan antusias untuk terus mengikuti. Dari uraian tersebut, jelas bahwa Junior MasterChef
Indonesia merupakan termasuk dalam program acara reality game show. Setelah dilakukan analisis data yang berbentuk tabel tunggal di atas, maka
selanjutnya akan dilakukan pembahasan yang berguna untuk melihat hasil
Universitas Sumatera Utara
penemuan yang dianggap menarik dan nantinya melalui pembahasan inilah dapat ditarik kesimpulan. Hal yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah
persepsi Siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan terhadap program acara reality show
“Junior MasterChef”. Sejak hadirnya dalam kehidupan, media telah menjadi satu fenomena yang
terus mempengaruhi dan berperan dalam kehidupan manusia. Media massa, baik cetak maupun elektronik yang pada awalnya hanya bertujuan untuk
menyebarluaskan informasi kini telah memiliki multi fungsi sehingga bukan hanya sebagai sumber informasi tetapi juga sebagai sarana hiburan dan
pendidikan. Hal ini semakin mempererat hubungan antara media dengan khalayak. Hubungan antara media dengan khalayak terpusat pada penggunaan
media oleh khalayak dan efek yang diberikan media kepada khalayak. Untuk mendapatkan tanggapan positif dari khalayak, media harus menghadirkan kepada
khalayak sajian yang bernilai, karena respon khalayak penting untuk perkembangan media tersebut.
Media mempunyai peran besar dalam kehidupan manusia, karena media menyebarluaskan informasi kepada khalayak, dimana khalayak tidak dapat
mengetahui semua peristiwa yang sedang terjadi dalam satu waktu. Disinilah media bertugas sebagai jendela yang membuat kita mengetahui apa yang sedang
terjadi di tempat lain dan bertugas sebagai pembawa yang memberikan informasi. Adapun teori-teori yang dapat dihubungkan dengan pembentukan persepsi
masyarakat terhadap acara reality show “Junior MasterChef” ini adalah :
1. S-O-R Perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu.
Stimuluspesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung apabila ada perhatian dari komunikan.
Proses berikutnya adalah komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang akan melanjutkan proses berikutnya.
Dengan unsur-unsur dalam model ini Effendi, 2003: 254-255 :
Universitas Sumatera Utara
a. Stimulus – S Pesan yang dimaksud adalah acara reality show Junior
MasterChef di RCTI b.
Organism – O Komunikan yang dimaksud adalah khalayak pemirsa, yakni siswa ekstrakulikuler SMP St. Yoseph Pemuda Medan.
c. Response – R Efek yang berupa pembentukan persepsi siswa
ekstrakulikuler SMP St. Yoseph Pemuda Medan terhadap acara reality show Junior MasterChef di RCTI.
Perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang disampaikan pada komunikan mungkin diterima atau
ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya adalah komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang
melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
Setelah terjadinya proses-proses di dalam diri komunikan, maka perubahan yang terjadi adalah:
a. Perubahan kognitif, pada perubahan ini pesan ditujukan kepada
komunikan, bertujuan hanya untuk mengubah pikiran komunikan. b.
Perubahan afektif, dalam hal ini, adapun tujuan komunikator bukan saja hanya untuk diketahui oleh komunikan, melainkan diharapkan adanya
timbul sesuatu bentuk perasaan tertentu seperti rasa iba, sedih, terharu, bahagia, puas dan lain sebagainya.
c. Perubahan behavioral, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam
bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Pada penelitian ini terjadi perubahan afektif, di mana didapat adanya
pembentukan persepsi oleh masyarakat Perumahan Bumi Asri dengan menonton acara reality show “Junior MasterChef” tersebut.
2. Persepsi Persepsi adalah pemahaman kita terhadap apa yang kita alami. Penafsiran
kita terhadap apa yang kita lihat dan kita dengar yang dipengaruhi oleh kombinasi antar pengalaman masa lalu, keadaan serta psikologi yang benar-benar sama. Bagi
setiap orang apa yang dipersepsikannya itulah kenyataannya Effendy, 1992:48.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Desiderato, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi sensory stimuli Rakhmat, 1993:51.
Salah satu pandangan yang dianut secara luas menyatakan bahwa psikologi sebagai telaah ilmiah, berhubungan dengan unsur dan proses yang
merupakan perantara rangsangan diluar organisme dengan tanggapan fisik organisme yang dapat diamati terhadap ransangan. Menurut rumusan ini, yang
dikenal dengan teori rangsangan-tanggapan stimulus-responsSR, persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah
rangsangan diterapkan kepada manusia. Subproses psikologis lainnya adalah pengenalan, perasaan, dan penalaran.
Seperti dinyatakan pada bagan berikut, persepsi dan kognisi diperlukan dalam semua kegiatan psikologis. Bahkan diperlukan bagi orang yang paling
sedikit terpengaruh atau sadar akan adanya ransangan menerima dan dengan cara menahan dampak dari ransangan. Persepsi, pengenalan, penalaran, dan perasaan
disebut sebagai variabel psikologis yang muncul diantara ransangan dan tanggapan.
Variabel Psikologis Antara Ransangan dan Tanggapan
Adapun hasil yang diperoleh peneliti setelah melakukan penelitian terhadap responden siswa ekstrakulikuler SMP St. Yoseph Pemuda Medan,
tentang tayangan acara reality show “Junior MesterChef” sebagai berikut:
Pengenalan
Tanggapan Pengenalan
Persepsi Ransangan
Pengenalan
Universitas Sumatera Utara
1. Persepsi pada tahap seleksi merupakan proses penyaringan oleh indra
terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit. Dalam penelitian ini, seleksi diartikan sebagai pengetahuan
responden siswa ekstrakulikuler SMP St. Yoseph Pemuda Medan tentang tayangan acara reality show
“Junior MesterChef”. Mayoritas responden mengetahui tayangan tersebut sebesar 71,11 dan sangat mengetahui
sebesar 20. Dalam penelitian juga menggambarkan bahwa mayoritas responden menyatakan sering menonton acara reality show
“Junior MasterChef” dengan mencapai angka 66,67 30 responden dan
menyatakan acara reality show “Junior MasterChef” menarik, dengan
responden mencapai 80 36 responden. Dari analisa yang dilakukan, Persepsi responden siswa ekstrakulikuler SMP St. Yoseph Pemuda Medan
tentang tayangan acara reality show “Junior MesterChef” tahap seleksi
adalah dengan hasilan baik dan bernilai positif. 2.
Persepsi pada tahap interpretasi merupakan proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi seseorang. Dalam hal ini
rangsangan yang diterima selanjutnya diorganisasikan dalam suatu bentuk pola pemikiran. Interpretasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni
pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian dan kecerdasan. Namun, persepsi juga bergantung pada kemampuan seseorang
untuk mengadakan pengkategorian informasi yang diterimanya, yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana. Dalam
peneltitian ini interpretasi diartikan sebagai acara reality show “Junior
MasterChef” yang mampu menarik perhatian dan memberikan sesuatu yang baru dalam pemikiran responden serta mampu memberikan
pengertian dalam diri responden. Berdasar analisa yang dilakukan, setelah mengetahui dan melihat
tayangan, pada tahap interpretasi menuntut responden untuk menggunakan penalaran terhadap acara ini. Dari segi penalaran, yakni mayoritas
responden 71,11 menyatakan bahwa acara reality show “Junior
MasterChef” mampu menyampaikan dengan jelas pesan dan makna yang disampaikan ini setiap episode pemutarannya, karena mayoritas responden
Universitas Sumatera Utara
53,33 menyatakan mengerti tiga sesi yang disajikan acara reality show “Junior MasterChef” dan juga mengerti tantangan-tantangan yang
disajikan acara reality show “Junior MasterChef” 71,11.
Reality show “Junior MasterChef” tersebut dilihat pada segi
perasaan telah mampu menggugah emosiperasaan mereka 66,67. Karena kemunculan reality show
“Junior MasterChef” yang dihadirkan produsen tersebut telah mempengaruhi mayoritas responden untuk
menjadi lebih tertarik terhadap kegiatan memasak sangat mempengaruhi 20 dan mempengaruhi 66,67.
3. Persepsi pada tahap reaksi merupakan tingkah laku setelah berlangsung
proses seleksi dan interpretasi. Dalam hal ini, penulis mengartikan sebagai suatu proses penilaian yang dilakukan oleh responden terhadap kepuasan
responden sesudah menonton acara reality show “Junior MasterChef” di
RCTI. Mayoritas responden memberikan penilaian setuju acara reality
show “Junior MasterChef” yang mengangkat tema “The Sweet Adventure” dimana para peserta akan merasakan tantangan yang lebih seru, lebih
variatif dan lebih menegangkan sudah tepat. Mayoritas responden juga menilai sudah setuju dengan penyajian keseluruhan tayangan mulai dari
tantangan memasaknya, tantangan per-babaknya sampai dengan penampilan juri dan pesertanya.
Penyajian tayangan kompetisi dinyatakan responden sangat setuju 55,56 dan setuju 37,78 mengandung unsur pendidikan, dan
bermanfaat bagi responden 68,89. Berdasarkan hasil penelitian juga dapat diperoleh, minat siswa SMP St. Yoseph Pemuda Medan melihat
tayangan program acara reality show “Junior MasterChef” di RCTI adalah
sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari 66,67 responden sering menonton tayangan tersebut, serta 42,22 responden menyatakan sangat antusias
menonton tayangan tersebut. Dari analisa yang dilakukan, persepsi responden siswa
ekstrakulikuler SMP St. Yoseph Pemuda Medan tentang tayangan acara
Universitas Sumatera Utara
reality show “Junior MesterChef” tahap reaksi adalah dengan hasilan baik
dan bernilai positif. Data-data diatas merupakan hasil yang mewakili dependent variable
variabel terikat, yang terdiri dari Pengenalan, Penalaran, Perasaan, dan Tanggapan.
74
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan