Alat Bahan Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jambu Mete Sterilisasi Alat dan Bahan

16 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Farmasi Fisik Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental, meliputi penyiapan bahan dan pembuatan ekstrak etanol secara maserasi, pengujian aktivitas antijamur ekstrak etanol daun jambu mete terhadap jamur Microsporum canis dan Trichophyton sp dengan metode difusi agar menggunakan pencadang kertas, pembuatan sediaan gel serta evaluasi formula yang meliputi: pemeriksaan stabilitas fisik sediaan, uji iritasi sediaan, dan pengujian aktivitas antijamur sediaan gel terhadap jamur Microsporum canis dan Trichophyton sp dengan metode difusi agar menggunakan pencadang kertas. Parameter yang dilihat untuk pemeriksaan stabilitas fisik gel meliputi: bentuk, bau, warna, homogenitas, pH, viskositas. Parameter untuk aktivitas antijamur yang diukur adalah zona hambatan pertumbuhan jamur oleh gel ekstrak etanol daun jambu mete terhadap jamur Microsporum canis dan Trichophyton sp.

3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan adalah: spektrofotometer Visible Dynamika Halo Vis-10, Laminar airflow cabinet Astec HLF 1200 L, oven Gallenkomp, autoklaf Fison, inkubator Memmert, lemari pendingin Toshiba, neraca analitik Metler AE 200, pH meter Hanna Instrumen, Viskometer Brookfield, jarum ose, bunsen, mikro pipet Eppendorf, pipet tetes, bola karet, aluminium 17 foil, kertas perkamen, tissu, pencadang kertas, cawan petri, kapas steril, jangka sorong, mortir, stamfer, spatula dan peralatan gelas di laboratorium.

3.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol daun jambu mete Anacardium occidentale L, media potato dextrose agar PDA, natrium klorida, jamur uji: Microsporum canis dan Trichophyton sp, aquadest, aqupec HV-505, gliserin, trietanolamin, metil paraben, propilen glikol, DMSO, etanol 70.

3.3 Pengumpulan Sampel

Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Sampel yang digunakan adalah daun jambu mete Anacardium occidentale L. yang masih segar, yang diambil dari Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

3.3.1 Pengolahan sampel

Sebanyak 2,5 kg daun jambu mete yang telah dikumpulkan dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian ditiriskan, selanjutnya bahan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan di udara terbuka terlindung dari sinar matahari langsung, setelah kering kemudian ditimbang sebagai berat kering yaitu 840 g selanjutnya simplisia diserbuk dan disimpan dalam wadah plastik yang tertutup rapat, terlindung dari panas dan sinar matahari. 18

3.4 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Jambu Mete

Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 70. Sebanyak 500 g serbuk simplisia daun jambu mete dimaserasi dengan pelarut etanol 70 sampai seluruh serbuk terendam, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya, sambil sesekali diaduk. Setelah 5 hari campuran tersebut diserkai, kemudian ampasnya dicuci dengan etanol, filtrat dimasukkan dalam bejana dan disimpan di tempat yang terlindung dari cahaya selama 2 hari, kemudian dienap tuangkan Ditjen POM, 1979. Seluruh maserat digabung dan dipekatkan dengan bantuan alat rotary evaporator pada temperatur tidak lebih dari 40ºC dan dikeringkan dengan freeze dryer pada suhu -40 o C sampai diperoleh ekstrak kental.

3.5 Sterilisasi Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam uji aktivitas antijamur ini, disterilkan terlebih dahulu sebelum dipakai. Alat-alat gelas disterilkan di dalam oven pada suhu 170°C selama 1 jam. Media disterilkan di autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. Jarum ose dan pinset disterilkan dengan lampu Bunsen Lay, 1994. 3.6 Pembuatan Media Untuk Jamur Uji 3.6.1