22 Hal ini dapat dicapai dengan cara:
1. membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi. 3.
membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu.
4. membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang seperti rakyat biasa, berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan.
5. membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, memilah-milahnya
menjadi satuan
yang dapat
dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan apa yang penting dan apa yang
dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain Bogdan Biklen, dalam Arifiyanto, 2013.
Analisis data yang digunkan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kulaitatif. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan cara:
1. peneliti memulai mengorganisasikan semua data yang telah dikumpulkan;
2. membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan tepi mengenai data
yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data; 3.
menemukan dan mengelompokkan pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan yang tidak relevan
dengan topik dan pernyataan maupun pertanyaan yang bersifat representatif atau tumpang tindih dihilangkan;
23 4.
mereduksi data, memilah, memusatkan, dan menyederhanakan data baru diperoleh dari penelitian yang masih mentah yang muncul dari catatan-catatan
tertulis dilapangan; 5.
penyajian data, yaitu dengan merangkai dan menyusun informasi dalam bentuk satu kesatuan, selektif dan dipahami;
6. menghitung tingkat efektifitas dengan mengunakan rumus:
7. menginput data yang diperoleh ke dalam tabel dengan bantuan MS Excel dan
menggunakan analisis varians; 8.
perumusan dalam simpulan, yakni dengan melakukan tinjauan ulang dilapangan untuk menguji keberadaan dan validitas makna yang muncul.
Hasil yang diperoleh diinterprestasikan, kemudian disajikan dalam bentuk naratif .
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Efektivitas Distribusi Alokasi Dana Desa
Alokasi Dana Desa merupakan dana perimbangan antara pemerintah pusat dan daerah yang digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan perbandingan
penggunaan 30 untuk belanja aparaturur dan kegiatan operasional pemerintah desa sedangkan 70 untuk pemberdayaan masyarakat pembangunan fisik desa.
Hasil dari analisis efektivitas distribusi Alokasi Dana Desa tahun anggaran 2015 dapat disimpulkan bahwa kinerja pemerintah desa dalam melaksanakan
program ADD khusunya dalam bidang pembangunan desa peningkatan infrastruktur desa secara umum dapat dikatakan sudah efektif yang dibuktikan dengan
peningkatan infrastruktur desa dari tahun ke tahun. Dilihat dari segi ketepatan program pembangunan telah tercapai dengan baik,
hal ini dapat dilihat dengan tercapainya target atau sasaran dari program pembangunan desa itu sendiri dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa.
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan fisik dan pembangunan sarana infrastruktur dasar perdesaan dilaksanakan secara swakelola dengan melibatkan partisipasi aktif
masyarakat berdasarkan kesamaan kepentingan dan kebutuhan.
5.1.2 Pengawasan pengelolaan Alokasi Dana Desa
Pengawasan pengelolaan Alokasi Dana Desa ADD dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa BPD sebagai pengawas controling berfungsi untuk
menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala Desa, dan menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Sejauh ini fungsi pengawasan Badan
Permusyawaratan Desa BPD terhadap Alokasi Dana Desa ADD telah dilaksanankan semaksimal mungkin sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari