Metodologi Letak Geografis Analisis Daya Tarik Investor untuk Berinvestasi di Labuhan Batu

E. Metodologi

Dalam penelitian iklim investasi sektoral ini digunakan beberapa metode untuk melakukan analisa terhadap kondisi dan sektor-sektor yang berperan untuk meningkatkan investasi di Kabupaten Labuhanbatu. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif deskriptif yang memaparkan beberapa temuan-temuan lapangan yang diperoleh oleh area reseacher berkaitan dengan iklim investasi di Kabupaten Labuhanbatu terutama sektor pertanian sub sektor perkebunannya. Dalam pemaparan dan analisa pada penelitian ini, data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah data dan informasi hasil temuan lapangan berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pihak seperti dari pemerintah daerah dalam hal ini pejabat dari Kantor Bappeda Kabupaten Labuhanbatu, anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu dari komisi yang membidangi ekonomi, LSM, praktisi ekonomi dan beberapa responden dari perusahaan. Sedangkan data sekunder merupakan data berkala time- series yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi dan budaya yang diperoleh baik dari Kantor Bappeda, Kantor Dispenda dan Kantor Statistik Kabupaten Labuhanbatu. Data sekunder tersebut berupa data Kabupaten Labuhanbatu dalam Angka 2003, data PDRB, data penduduk dan data pendukung lainnya, seperti data perkembangan investasi yang diperoleh dari Badan Investasi dan Promosi Provinsi Sumatera Utara. Murbanto Sinaga : Analisis Daya Tarik Investor untuk Berinvestasi di Labuhan Batu, 2003 USU Repository © 2006 10 BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LABUHANBATU

A. Letak Geografis

Kabupaten Labuhanbatu dengan ibukotanya Rantauprapat merupakah salah satu daerah yang berada di kawasan pantai timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Labuhanbatu berada pada 1 o 26 I 00 II Lintang Utara, 97 o 07 I 00 II Bujur Timur dan 0 – 2151 m dari permukaan laut. Ibukota Kabupaten Labuhanbatu – Rantau Prapat – berjarak + 300 km dari ibukota Propinsi Sumatera Utara – Medan. Untuk mencapai kota Rantau Prapat dari Kota Medan diperkirakan waktu tempuh antara 7 – 8 jam dengan angkutan darat mobil atau kereta api. Kabupaten Labuhanbatu menempati area seluas 922.318 ha yang terdiri dari 22 kecamatan dan 242 desakelurahan defenitif. Area Kabupaten Labuhanbatu disebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan, disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Asahan, dan disebelah timur berbatasan dengan Propinsi Riau.

B. Penduduk