PERSONALIA PENELITIAN Peneliti : Dr. Tambar Malem Bangun

3.6. CARA PENGUMPULAN DATA Terhadap semua subjek penelitian dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :

1. Identitas dicatat pada formulir meliputi : nomor MR, nomor penelitian, nama lengkap, jenis kelamin, umur. 2. Dilakukan pemeriksaan tajam penglihatan. 3. Dilakukan pemeriksaan segmen anterior dengan slitlamp, funduskopi dengan menggunakan direct ophthalmoscope. 4. Dilakukan pemeriksaan sudut bilik mata, tekanan intra okuli dan lapangan pandang. 5. Dilakukan pemeriksaan pupil cycle time dengan menggunakan stitlamp merk Inami–Japan L-0185 dan stopwatch pada kedua mata. Pupil cycle time dilakukan sebanyak 5 kali osilasi pupil.

3.7. MANAJEMEN DATA Setelah data didapat lalu dikumpulkan dan kemudian ditabulasi. Untuk menilai

perubahan pupil cycle time pada penderita glaucoma simplex dilakukan uji-test. 3.8. DEFINISI OPERASIONAL Kriteria inklusi : - Semua penderita yang didiagnosa glaucoma simplex oleh Sub Bagian Glaucoma SMF Penyakit Mata RSUP H. Adam Malik Medan. - Bersedia diikutsertakan dalam penelitia Kriteria eksklusi : - penderita hipertensi - penderita diabetes mellitus - ophthalmoplegi - penyakit infeksi mata segmen anterior dan atau posterior - kekeruhan media refraksi - tidak mendapatkan pengobatan dengan carpin 2 minggu sebelum penelitian. - penderita dengan ketergantungan obat. - myopia sedang danberat

3.9. PERSONALIA PENELITIAN Peneliti : Dr. Tambar Malem Bangun

Pembantu peneliti : PPDS Bagian Ilmu Penyakit Mata FK USU Paramedis SMF Penyakit Mata RSUP. H. Adam Malik Medan. Biaya Penelitian : ditanggung peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan mulai tanggal 1 Maret 2003 sampai dengan 10 Mei 2003 di SMF Mata Rumah Sakit H. Adam Malik Medan. Subjek yang diamati sebanyak 34 mata dari 20 orang penedrita yang datang berobat ke SMF Mata RS. H. Adam Malik Medan dan 20 orang pembanding. ©2003 Digitized by USU digital library 11 Tabel 1. Gambaran Umur Penderita N Minimum Maximum Mean SD Umur 20 16 64 42,80 15,31 Tabel 1 menunjukkan umur termuda 16 tahun dan tertua 64 tahun dengan rata- rata 42,4 tahun. Tabel 2. Distribusi jenis kelamin penderita Jenis kelamin Frequency Percent Laki-laki Perempuan 14 6 70,0 30,0 Total 20 100,0 Tabel 2 menunjukkan bahwa laki-laki 70 lebih banyak daripada perempuan 30 Tabel 3. Distribusi suku penderita Suku frequency Percent Batak Melayu Jawa India 15 3 1 1 75,0 15,0 5,0 5,0 Total 20 100,0 Tabel 3 menunjukkan bahwa suku Batak adalah penderita yang paling banyak 75 kemudian diikuti suku Melayu 15, suku Jawa dan India maisng-masing 5 Tabel 4. Distribusi pendidikan penderita Pendidikan Frequency Percent SD SLTP SLTA Sarjana 2 4 10 4 10,0 20,0 50,0 20,0 Total 20 100,0 Tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penderita paling banyak SLTA 50 kemudian SLTP dan Sarjana 20 serta SD 10. ©2003 Digitized by USU digital library 12 Tabel 5. Distribusi berdasarkan Visus Mata Total C. Visus mata OD OS 55 11 32,4 9 26,5 20 58,9 58 3 8,8 4 11,6 7 20,4 59 1 3 1 3 510 3 8,8 2 5,9 5 14,7 550 1 3 1 3 Total 18 53 16 47 34 100 Tabel 5 menunjukkan bahwa penderita dengan vusus 55 adalah yang terbanyak yaitu 20 mata 58,9. Tabel 6. Distribusi berdasarkan skotoma daerah Bjerrum Mata S k o t o m a OD OS Total Positive 17 50 15 44 32 94 Negative 1 3 1 3 2 6 Jumlah 18 53 16 47 34 100 Tabel 6 menunjukkan bahwa 32 mata 94 menunjukkan skotoma daerah bjerrum Tabel 7. Distribusi berdasarkan penyempitan Lapangan pandang Mata Penyempitan Lapangan pandang OD OS Total Positive 12 35,3 11 32,4 23 67,7 Negative 6 17,6 5 14,7 11 32,3 Jumlah 18 52,9 16 47,1 34 100 Tabel 7 menunjukkan terjadi penyempitan lapangan pandang pada 23 mata 67,7 ©2003 Digitized by USU digital library 13 Tabel 8. Distribusi Tekanan Intra Okuli, Gonioscopy, CDR dengan Pupil Cycle Time PCT pada mata kanan OD OS N X ± SD N X ± SD TIO 18 26,78 ± 2,32 16 26,00 ± 5,56 GONIO 18 3,94 ± 0,24 16 4,00 ± 0,00 CD R 18 0,439 ± 0,07 16 0,438 ± 0,05 PCT 18 906,22 ± 64,96 16 900,5 ± 67,26 Tabel 8 menunjukkan bahwa pada mata kanan TIO rata-rata 26,78 pada mata kiri 26,00 sedangkan sudut bilik mata diperiksa dengan gonoscopi pada mata kanan 3,94, pada mata kiri 4,00 CD Ratio pada mata kanan 0,439 dan kiri 0,438 dengan pupil cycle pada mata kanan time 906,22 milidetik dan kiri 900,5 milidetik. Tabel 9. Hasil uji t-test pupil cycle time mata kanan dan kiri pada glaucoma simplex dibandingkan dengan kontrol. Nilai rata-rata pembanding a = 842 PCT N X ± SD Selisih rata-rata CI 95 bag. selisih rata- rata Probabilitas P OD 18 906,22 ± 64,96 64,22 [31,92 ; 96,52] 0,01 OS 16 900,50 ± 67,26 58,50 [22,66 ; 94,34] 0,03 a Nilai ini diambil dari peneliti terdahulu Kepustakaan 25 Pada tabel 9 didapatkan bahwa pemanjangan pupil cycle time pada penderita glaucoma simplex dibandingkan rata-rata nilai normal PCT 842 a ternyata ada perbedaan yang bermakna baik pada mata kanan p = 0,01 maupun mata kiri p = 0,03.

BAB V DISKUSI DAN PEMBAHASAN

- Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan Pupil Cycle time pada penderita Glaucoma Simplex. Adanya perubahan Pupil Cycle Time pada penderita Glaucoma Simplex akan digunakan sebagai parameter untuk deteksi adanya optic neurophaty. Penelitian ini bersifat observasional analitic dan telah dilaksanakan di SMF Mata RS. H. Adam Malik Medan dari tanggal 1 Maret hingga 10 Mei terhadap pasien yang didiagnosa Glaucoma Simplex. Pada penelitian ini didapatkan penderita sebayak 20 orang dengan 34 mata yang terdiri dari 18 mata kanan dan 16 mata kiri, ini sesuai dengan peneelitian sebelumnya bahwa Glaucoma Simplex cenderung mengenai kedua mata bilateral 2,6 . Dan usia termuda adalah 16 tahun dan tertua 64 tahun dengan rata-rata 42,8 tahun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Glaucoma Simplex cenderung meningkat pada dekade IV seperti yang disebutkan peneliti Edi S. Affandi dan Srinagar. 23 . ©2003 Digitized by USU digital library 14