GAMBARAN LAPANGAN PANDANG PADA GLAUCOMA SIMPLEX

Serabut yang berasal dari sel gangglion retina atas akan menempati papil saraf optic bagian atas, sedang yang berasal sel gangglion retina bagian bawah menempati papil bagian bawah. Serabut saraf dari makula papillomacular bundle, dilapisi oleh mielin yang tipis dan bentuknya kecil, menempati papil sedikit di bawah daerah midpouint bagian temporal. 2,12 Serabut saraf dari bagian nasal berjalan relatif lurus dan memasuki papil bagian dari bagian nasal. Anatomi serabut saraf retina dan saraf optic menentukan gambaran yang khas dari kelainan pandang glaucoma. 2,6 Pada glaucoma kerusakan serabut saraf pada papil terutama terletak di bagian superotemporal dan inferotemporal. Tempat ini diduga paling rentan terhadap kenaikan tekanan intra okuler karena merupakan area watershed pada pertemuan vaskularisasi pembuluh darah silier. 2,7 Gambaran yang khas dari kelainan lapang pandangan pada glaucoma oleh karena kerusakan pada masing- masing kumpulan serabut saraf bundle dari saraf papil. 2,7 Kerusakan serabut saraf menyangkut serabut saraf arkuata atas dan bawah dari makula dan sepanjang rafe horizontal, akan memberi gambaran kelainan lapang pandangan berupa defek lapang pandangan yang meluas dari bagian nasal titik fiksasi meluas ke perifer. Bentuk, ukuran dan lokasi dari skotoma tergantung dari luas dan tempat kerusakan kumpulan serabut saraf papil saraf optik. 2,3,4,12 Kerusakan serabut saraf pada glaucoma ada dua mekanisme yaitu gangguang transport akson dan gangguan vaskularisasi. 2,3,7 Transport akson adalah aliran yang melewati serabut saraf yang berasal dari sel bodi maupun yang menuju ke sel bodi. 7 Dengan adanya kenaikan TIO akan terjadi gangguan transport akson plasma dan gangguan perfusi pada saraf optic sehingga aliran darah ke saraf optik berkurang. 2,4,8

2.3. GAMBARAN LAPANGAN PANDANG PADA GLAUCOMA SIMPLEX

Gambaran kelainan lapangan pandang pada glaucoma simplex ada bermacam-macam. 2,3,4,13,14,15 Pada stadium awal glaucoma gambarannya sebagai depresi umum, dan apabila proses berjalan terus gambaran bisa berubah menjadi defek arkuata dan pada stadium akhir berupa defek altitudinal. 2,6 Kelainan lapangan pandang sesuai dengan perjalanan penyakit juga berubah menjadi lebih padat denser dan bertambah luas dimana pada awalnya hanya mengenai separuh lapangan berubah menjadi seluruh lapangan. Para peneliti membagi kelainan lapangan pandang pada glaucoma menjadi dua jenis, yaitu kelainan berkas serabut saraf. 11,15 Gambaran depresi umum yang disebabkan oleh glaucoma, dengan perimetri kinetik akan tampak sebagai penyempitan secara menyeluruh pada isopterperifer dan sentral. 3,6 Depresi adalah suatu bentuk defek lapangan pandang yang merupakan penurunan sensitivitas retina menyeluruh atau lokal sehingga terjadi penyempitan isopter, terutama pada bagian nasal. 2,16 Penderita dengan CD ratio dan TIO lebih tinggi dan akan mengalami penyempitan isopter lebih banyak dan bintik buta lebih lebar. 3,6 Apabila pemeriksa menemukan gambaran seperti ini bisa menduga bahwa kerusakan saraf oleh glaucoma seperti ini bisa menduga bahwa kerusakan saraf oleh glaucoma sudah terjadi terutama apabila terjadi unilateral atau TIO tinggi dan cupping luas. Diduga kenaikan TIO menyebabkan kerusakan yang diffus, tetapi kurang mempengaruhi perkembangan kelainan yang lokal. 2,3,17 Kelainan lapangan pandang yang bersifat lokal dapat dibagi menjadi beberapa macam antara lain kelainan daerah Bjerrum dan daerah perifer yang ©2003 Digitized by USU digital library 4 disebabkan oleh kerusakan serabut saraf akan terlihat sebagai skotoma. 12,13,18 Skotoma adalah suatu daerah dengan defek lapangan pandang yang normal. Gambaran skotoma pada glaucoma simplex pada awal kelainan 26 adalah skotoma parasentral, 20 nasal step sentral maupun perifer, 51 skotoma parasentral dan nasal step pada periode sangat awal kelainan lapangan pandang dan 3 defek bentuk sektor. Beberapa bentuk skotoma pada glaucoma simplek antara lain. 12,13 1. Skotoma daerah Bjerrum, yang menurut letaknya dapat dibedakan menjadi : a. Nasal step atas dan bawah yang dibagi oleh meridian horizontal yang menggambarkan berakhirya serabut saraf pada rafe horizontal, disebabkan karena turunnya sensitivitas pada tempat masuknya serabut saraf. b. Defek arkuata atas dan bawah merupakan perluasan dari skotoma Bjerrum yang kemudian menjadi satu sebagai lengkungan di sebelah atas atau bawah titik fiksasi. c. Skotoma arkuata daerah Bjerrum berupa skotoma-skotoma parasentral pada daerah 10 - 20 dari ttik fiksasi akibat kerusakan serabut saraf arkuata atas dan bawah. Skotoma yang terkecil terdapat pada sekitar bintik buta. d. Skotoma parasentral adalah skotoma yang mengenai daerah yang berbatasan dengan titik fiksasi tetapi tidak mengenai titik fiksasi. e. Skotoma sekosentral merupakan skotoma yang mengenai bintik buta dan titik fiksasi. f. Perluasan bintik buata karena terdapat skotoma-skotoma di sekitar bintik buta. g. Barring of blind spot yaitu bintik buta keluar dari isopter disertai depresi isopter sentral. 2. Skotoma daerah perifer meliputi : 2,6 a. Depresipenumpulan nasal, merupakan tanda awal penurunan lapangan pandang pada glaucoma, bila terjadi bersamaan dengan kerusakan serabut saraf merupakan tanda patognomonis untuk glaucoma. b. Nasal step atas dan bawah biasanya gambarannya berbentuk baji. Nasal step terjadi paling awal oleh karena penurunan sensitivitas semua serabut saraf. Adanya gambaran nasal step berguna untuk menegakkan diagnosa glaucoma apabila gambaran yang lain meragukan. c. Defek sektor pada bagian temporal biasanya terjadi pada stadium akhir perjalanan penyakit, tetapi gambaran hanya ada pada beberapa kasus. ©2003 Digitized by USU digital library 5 Gambar 3. Baring of blind spot merupakan tanda awal defek lapang pandandan pada glaucoma. 13 Gambar 4. Skotoma bilateral yang merupakan gambaran khas dari glaucoma simplex. 11 ©2003 Digitized by USU digital library 6 Gambar 5. Step pada isopter sentral dan perifer 11 Gambar 6. Defek altitudinal dengan skotoma arkuata yang luas yang merupakan gambaran lanjut glaucoma simplex 11 Perubahan lapangan pandang yang progresif pada glaucoma simplex ada dua cara yaitu : 1 Perubahan lapangan pandang yang tiba-tiba disebabkan oleh kerusakan serabut saraf yang baru. 2,6,11 Perubahan yang terjadi berupa skotoma yang absolut atau relatif sesuai perubahan kerusakan serabut saraf yang terjadi, misalnya skotoma parasentral yang terpisah menjadi skotoma arkuata. 2 Kerusakan terjadi pada daerah yang berbatasan dengan kumpulan serabut saraf maka skotoma menjadi bertambah luas, dan lapangan pandang bagian perifer hilang, gambaran skotoma parasentral. Perubahan lapangan pandang yang progresif ini disebabkan oleh kenaikan TIO. 2,6,7,11 ©2003 Digitized by USU digital library 7

2.4. PUPIL