Pengamatan Visual dan Mikroskopis Isolat Fungi Endofit

± 25ºC – 30ºC selama ± 5 hari. Hal yang sama dilakukan untuk setiap fungi endofit yang didapat. Isolat fungi endofit yang berpotensi menunjukkan hambatan pertumbuhan terhadap fungi perusak makanan yang diujikan, selanjutnya dikoleksi.

3.7 Pengamatan Visual dan Mikroskopis

Pengamatan dilakukan dengan 2 cara yaitu secara visual dan mikroskopis. Pengamatan secara visual dilakukan dengan cara melihat zonaluas pertumbuhan miselium dari masing-masing lempeng inokulum fungi endofit dan fungi perusak makanan. Pengamatan secara mikroskopis dilakukan dengan cara mengamati ujung miselium pada daerahzona hambat fungi perusak makanan. Ujung miselium fungi perusak makanan yang tumbuh pada permukaan media PDA dipotong berbentuk block square kemudian diletakkan pada objek gelas, selanjutnya diamati adanya abnormalitas pertumbuhan miselium fungi perusak makanan berupa pembengkokan ujung miselium, miselium pecah, miselium berbelah, miselium bercabang, miselium lisis dan miselium tumbuh kerdil Lorito et al., 1992. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Isolat Fungi Endofit

Hasil isolasi fungi endofit dari tanaman andaliman diperoleh sebanyak 32 isolat yang termasuk dalam 7 genus Gambar 4.1.2, 5 famili, dan 5 ordo dari anggota kelas Ascomycetes, Zygomycetes, dan Basidiomycetes. Ketujuh genus fungi endofit tersebut adalah Penicillium, Aspergillus, Rhizopus, Colletotrichum, Cochliobolus, Schizophyllum, dan Trichoderma. Pada akar tanaman andaliman diperoleh 6 isolat, pada batang andaliman diperoleh 8 isolat. Pada daun andaliman diperoleh 7 isolat dan pada buah diperoleh 11 isolat. Seluruh isolat yang berasal dari akar, batang, dan daun andaliman termasuk pada kelas Ascomycetes sedangkan pada buah andaliman terdiri dari kelas Ascomycetes dan Basidiomycetes. Frekuensi kehadiran genus endofit pada setiap bagian tanaman andaliman dapat dilihat seperti pada Gambar 4.1.1 berikut ini: Gambar 4.1.1. Frekuensi kehadiran genus fungi endofit pada setiap bagian tanaman andaliman 1 2 3 4 5 6 7 8 Akar Batang Daun Buah Jum la h F ungi E ndof it Bagian Tanaman Aspergillus Penicillium Trichoderma Cochliobolus Colletotrichum Schizophyllum Rhizophus Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1.1 menunjukkan bahwa fungi endofit yang paling banyak ditemukan yaitu pada buah yaitu sebanyak 11 isolat. Fungi endofit pada batang terdiri dari 8 isolat, daun terdiri dari 7 isolat dan akar terdiri dari 6 isolat. Fungi endofit paling banyak ditemukan pada buah. diduga asosiasi fungi endofit banyak terjadi pada saat pembungaan andaliman. Hasil karakterisasi morfologi koloni isolat fungi endofit pada tanaman andaliman dapat dilihat pada Table 4.1.1 berikut ini: Tabel 4.1.1 Karakteristik morfologi koloni isolat fungi endofit tanaman andaliman Kode Isolat Warna Koloni pada Cawan Petri Bentuk Konidia Spesies Jumlah Koloni FAA 1 FAA 2 FAA 3 FAA 4 Coklat muda kekuningan Ovate Penicillium citreonigrum 1 Hitam Spinulose Aspergillus niger 2 Hijau tua Ovate Aspergillus sp1. 1 Hijau muda Ovate Aspergillus sp2. 2 FBtA 1 FBtA 2 FBtA 3 FBtA 4 BZtA 5 BZtA 6 Putih susu Globose Penicillium sp1. 1 Hijau kecoklatan Ovate Aspergillus sp3. 1 Hijau muda Ovate Aspergillus sp2. 2 Hijau tua Ovate Aspergillus sp4. 2 Hijau kekuningan Ovate Aspergillus sp5. 1 Hijau tua keputihan Ovate Aspergillus sp6. 1 FDA 1 FDA 2 FDA 3 FDA 4 FDA 5 FDA 6 FDA 7 Oranye keputihan Globose Rhizopus sp. 1 Hijau keabuan Globose Trichoderma sp. 1 Putih susu Globose Penicillium sp1. 1 Hijau tua Globose Trichoderma lignorum 1 Hijau Ovate Aspergillus sp4. 1 Hijau kekuningan Ovate Aspergillus sp5. 1 Hijau kecoklatan Ovate Aspergillus sp3. 1 FBuA 1 FBuA 2 FBuA 3 FBuA 4 FBuA 5 Putih Susu Ovate Penicillium sp2. 1 Putih susu Ovate Penicillium sp1. 2 Hijau tua Globose Trichoderma lignorum 1 Oranye keabuan Ovate Colletotrichum sp. 1 Hitam kecoklatan Geniculate Cochliobolus geniculatus 2 Universitas Sumatera Utara FBuA 6 FBuA 7 FBuA 8 Merah muda keabuan - Schizophyllum communae 1 Merah muda Ovate Colletotrichum gloesporioides 1 Hijau tua Ovate Aspergillus sp5. 2 Keterangan: FAA : Fungi Akar Andaliman FBtA : Fungi Batang Andaliman FDA : Fungi Daun Andaliman FBuA : Fungi Buah Andaliman Pada bagian akar, batang, daun, dan buah andaliman ditemukan 2 genus fungi endofit yang sama yaitu Aspergillus dan Penicillium. Sedangkan genus Trichoderma hanya ditemukan pada daun dan buah andaliman, sedangkan Genus Rhizopus hanya pada daun saja. Pada buah andaliman ditemukan Genus Colletotrichum, Cochliobolus, Schizophyllum, dan Trichoderma Gambar 4.1.1. Fungi endofit yang ditemukan pada setiap bagian tanaman sebenarnya terdiri dari beberapa spesies yang berbeda. Perbedaan ini dapat dilihat dari warna koloni, bentuk konidia, dan tekstur permukaan koloni Tabel 4.1.1 dan Lampiran J, hlm. 42. Hal ini mungkin disebabkan karena faktor berbedanya asosiasi fungi endofit pada masing-masing bagian tanaman dan juga ketersedian nutrisi pada setiap bagian tanaman baik dari akar, batang, daun, dan buahnya. Frekuensi kehadiran genus fungi endofit pada semua bagian tanaman andaliman baik akar, batang, daun, dan buah dapat dilihat pada Gambar 4.1.2 berikut ini: Gambar 4.1.2 Frekuensi kehadiran genus fungi endofit pada akar, batang, daun, dan buah andaliman 100 100 50 25 25 25 25 20 40 60 80 100 120 Aspergillus Penicillium Trichoderma Cochliobolus Colletotrichum Schizophyllum Rhizophus F rek u en si K eh ad ir an Genus Fungi Endofit Universitas Sumatera Utara Jika kita lihat berdasarkan kehadiran tiap genus fungi endofit pada semua bagian tanaman andaliman baik dari akar, batang, daun, dan buah maka Aspergillus dan Penicillium memiliki frekuensi kehadiran paling tinggi dibandingkan dengan genus yang lain. Frekuensi kehadiran Aspergillus dan Penicillium mencapai 100, diikuti dengan Genus Trichoderma sebesar 50, dan yang paling sedikit frekuensinya adalah Colletotrichum, Cochliobolus, Schizophyllum, dan Rhizopus, sebesar 25 Gambar 4.1.2. Gambar 4.1.3 Variasi koloni dari Aspergillus umur isolat 5 hari pada andaliman ditumbuhkan pada media PDA dimana a. Aspergillus sp1, b. Aspergillus sp2., c. Aspergillus sp3., d. Aspergillus sp4. e. Aspergillus sp5., f. Aspergillus sp6. Penicillium dan Aspergillus ditemukan hampir pada setiap bagian tanaman andaliman. Hal ini menunjukkan bahwa Aspergillus dan Penicillium adalah fungi endofit yang bersifat kosmopolitan, sehingga mikroorganisme ini umum ditemukan. Menurut Dwidjoseputro 1978, Aspergillus terdapat di mana-mana, baik di daerah kutub maupun di daerah tropik, dan hampir pada setiap substrat. Aspergillus memiliki fungsi penting bagi tanaman. Ada 7 spesies Aspergillus yang masing-masing memiliki karakteristik khusus, yaitu Aspergillus niger, Aspergillus sp1., Aspergillus sp2., a . b c d e f Universitas Sumatera Utara Aspergillus sp3., Aspergillus sp4., Aspergillus sp5., dan Aspergillus sp6.. Variasi yang muncul dapat dilihat dari perbedaan warna koloni, bentuk konidia, dan juga dari tekstur permukaan koloni Tabel 4.1.1 dan Gambar 4.1.3. Penicillium merupakan jenis fungi yang banyak digunakan dalam bidang medis karena kemampuannya dalam menghasilkan antibiotik untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Menurut Gilman 1971, genus Penicillium memiliki hifa vegetatif yang menjalar, bersekat, dan bercabang. Konidiofor tegak lurus, biasanya tidak memiliki percabangan, bersekat, dan pada bagian apeks memiliki vertisilia yang muncul dari percabangan primer yang tegak lurus, dan masing-masing memiliki vertisilia sekunder metula dan terkadang memiliki percabangan tersier phialid. Konidia berbentuk globose, bulat telur oval atau ellips, halus ataupun kasar. Trichoderma ditemukan hanya pada daun dan buah andaliman. Trichoderma adalah fungi endofit yang bersifat kosmopolitan, mikroorganisme ini umum ditemukan pada tanah perkebunan kelapa sawit. Beberapa spesies Trichoderma seperti T. harzianum, T. viride, T. album telah diteliti peranannya sebagai biokontrol. Trichoderma spp. dapat ditemui di hampir semua jenis tanah dan pada berbagai habitat. Fungi ini dapat berkembang biak dengan cepat pada daerah perakaran. Disamping itu Trichoderma spp. merupakan fungi parasit yang dapat menyerang dan mengambil nutrisi dari fungi lain. Rhizopus, Colletotrichum, Cochliobolus, dan Schizophyllum adalah genus yang paling sedikit ditemukan jumlahnya. Keempat genus ini masing-masing ditemukan pada daun dan buah andaliman saja. Rhizopus diisolasi dari daun, sedangkan Colletotrichum, Cochliobolus, dan Schizophyllum diisolasi dari buah andaliman. Rhizopus yang diisolasi memiliki ciri warna koloni atas oranye keputihan dan koloni bawahnya oranye kemerahan, bentuk konidia globose, dan tekstur koloni halus. Cochliobolus yang diisolasi memiliki ciri warna koloni atas berwarna hitam kecoklatan dan hitam pekat pada bagian dasar koloni. Bentuk konidia dari genus ini genikulat dan tekstur koloninya halus. Colletotrichum yang diisolasi memiliki ciri warna koloni atas berwarna merah muda dan hitam keabu-abuan pada bagian dasar koloni. Bentuk konidia dari genus ini ovate dan tekstur koloninya halus. Universitas Sumatera Utara Jumlah spesies fungi endofit yang diisolasi dari akar, batang, daun dan buah andaliman menunjukkan bahwa Aspergillus sebagai jenis yang paling banyak ditemukan yaitu sebanyak 17 isolat 53 dari 32 isolat yang ditemukan diikuti dengan Penicillium 6 isolat 19, Trichoderma 3 isolat 10, Cochliobolus dan Colletotrichum masing-masing 2 isolat 6 dan Rhizopus dan Schizophyllum 1 isolat 3. Tabel 4.1.2 Jumlah isolat fungi endofit yang diisolasi dari bagian tanaman andaliman Genus Fungi Endofit Jumlah isolat Persentase Aspergillus 17 53 Penicillium 6 19 Trichoderma 3 10 Cochliobolus 2 6 Colletotrichum 2 6 Rhizopus 1 3 Schizophyllum 1 3 Jumlah Total 32 isolat 100 Aspergillus dan Penicillium memiliki tingkat presentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan persentase genus lainnya. Hal ini mungkin disebabkan karena kondisi inang yang sesuai dengan pertumbuhan kedua genus ini seperti ketersediaan nutrisi. Menurut Dwidjoseputro 1978, Aspergillus terdapat di mana-mana, baik di daerah kutub maupun di daerah tropik, dan hampir pada setiap substrat. Aspergillus memiliki fungsi penting bagi tanaman. Menurut Domsch 1993, Penicillium spp. adalah spesies yang tersebar luas di seluruh dunia, hampir pada semua substrat walaupun bukan habitat alaminya. Fungi ini banyak ditemukan di daerah yang banyak bahan organiknya. 4.2 Kemampuan Antagonis Fungi Endofit terhadap Fungi Perusak Makanan Aspergillus sp1. dan Aspergillus sp2. Hasil uji antagonis dari 32 isolat fungi endofit yang diperoleh dari akar, batang, daun, dan buah andaliman pada media PDYA Potato Dextrose Yeast Agar + antibiotik Universitas Sumatera Utara chloramphenicol menunjukkan sebanyak 17 isolat fungi endofit yang potensial dalam menghambat pertumbuhan fungi perusak makanan yang diisolasi dari nasi dan roti Aspergillus sp1. dan Aspergillus sp2.. Kemampuan antagonis fungi endofit ditandai dengan adanya pertemuan kedua hifa dari fungi yang diuji membentuk zona penghambatan pada daerah pertemuan kedua koloni fungi tersebut. Interaksi antara hifa fungi endofit mendesak miselium fungi uji sehingga membentuk zona pembatas atau zona hambat antara kedua hifa tersebut Gambar 4.2.1. Gambar 4.2.1 Uji antagonis fungi endofit terhadap fungi uji, pada media PDYA, umur fungi 5 hari. Fungi Endofit FE, ZH Zona Hambat ZH, Fungi Uji FU Mekanisme antagonis yang terjadi antara fungi endofit dan fungi perusak makanan untuk semua isolat yang potensial yaitu adanya gejala antagonis dimana pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat dan pertumbuhan hifa mengalami abnormalitas, mengering dan menipis Tabel 4.2.1 dan Gambar 4.2.2. Terdapat tiga genus yang mampu melakukan proses penghambatan terhadap pertumbuhan miselium fungi perusak makanan yaitu Aspergillus, Penicillium, dan Rhizopus. Kebutuhan faktor lingkungan yang berbeda antara jasad renik memudahkan untuk memacu antagonisme Gray Williams, 1971. Antagonisme dapat terjadi karena melalui kontak langsung, kemungkinan aktivitas antibiotik, perubahan FU FE ZH Universitas Sumatera Utara lingkungan hidup akibat aktivitas metabolisme atau akibat persaingan atas hara tertentu yang terbatas jumlahnya Brock, 1966, Gray Williams, 1971; Clark, 1979. Tabel 4.2.1 Deskripsi gejala antagonis yang terjadi antara fungi endofit dan fungi perusak makanan Kode Isolat Spesies Gejala Antagonis FAA 2 Aspergillus niger Aspergillus sp1. Aspergillus sp2. Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat dan pertumbuhan hifa mengalami abnormalitas FAA 3 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. FAA 4 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat, kering dan menipis. FBtA 1 Penicillium sp1. Aspergillus sp3. Aspergillus sp2. Aspergillus sp4. Aspergillus sp5. Aspergillus sp6. Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. FBtA 2 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. FBtA 3 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. FBtA 4 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. Pertumbuhan hifa mengalami abnormalitas FBtA 5 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat, kering dan menipis FBtA 06 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. FDA 1 Rhizopus sp. Penicillium sp1. Aspergillus sp4. Aspergillus sp5. Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat, pertumbuhan hifa mengalami abnormalitas FDA 3 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. FDA 5 Miselium fungi perusak makanan terhambat. FDA 6 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. Universitas Sumatera Utara Aspergillus sp3. FDA 7 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. FBuA 1 Penicillium sp2. Penicillium sp1. Aspergillus sp5. Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. FBuA 2 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. FBuA 8 Pertumbuhan miselium fungi perusak makanan terhambat. Gambar 4.2.2 Beberapa Isolat fungi endofit dari andaliman yang berpotensi antagonis terhadap fungi perusak makanan Aspergillus sp1. dan Aspergillus sp2. yang ditumbuhkan pada media PDA+YE 1 umur 5 hari. Hasil uji antagonis juga menunjukkan bahwa dari akar andaliman diperoleh 3 fungi endofit, pada batang andaliman diperoleh 6 fungi endofit, pada daun andaliman diperoleh 5 fungi endofit, dan pada buah andaliman terdapat 3 fungi endofit yang berpotensi untuk menghambat fungi perusak makanan baik terhadap Aspergillus sp1. dan Aspergillus sp2. Tabel 4.2.1. Fungi endofit yang berasal dari akar, batang, daun, dan buah memiliki kemampuan antagonistik yang ditandai dengan adanya penghambatan miselium fungi perusak makanan dan pada akhirnya pertumbuhan hifa mengalami abnormalitas, menipis, dan mengering. FBtA 2 Sp2. Sp2 FBtA 1 Sp2. FDA 5 Sp1. FBuA 8 Sp2. FBtA 6 FDA 1 Sp1. Universitas Sumatera Utara Fungi endofit yang berasal dari tanaman andaliman mampu menghambat pertumbuhan miselium fungi perusak makanan dan juga bisa menyebabkan hifa mengalami kekeringan dan penipisan dinding hifa. Sebelum diuji antagonis fungi perusak makanan seperti terlihat pada Gambar 4.2.3 a yang merupakan hifa normal dari fungi perusak makanan. Setelah dilakukan uji antagonis hifa perusak makanan yang tumbuh mengalami abnormalitas, ditandai dengan pertumbuhan hifa yang bengkok Gambar 4.2.3.b dan berukuran kerdil seperti pada Gambar 4.2.3.c. Fungi endofit yang bersifat antagonistik terhadap fungi perusak makanan akan berpeluang sebagai agen bioantifungal hayati. Mekanisme antagonisme pada ketiga genus tersebut kemungkinan menunjukkan bahwa fungi endofit memiliki senyawa aktif biosintesis yang dapat menghambat fungi perusak makanan tersebut. a.. Hifa normal Aspergillus sp2.Perb:10x40 b. Hifa bengkok Perb:10x40 c. Hifa cebolkerdil Perb:10x40 Gambar 4.2.3 Pertumbuhan hifa abnormal pada media PDYA, umur 5 hari Universitas Sumatera Utara a. Hifa bengkok dari mekanisme antagonis fungi andofit, b. Hifa cebolkerdil dari mekanisme antagonis fungi endofit,

c. Hifa normal Aspergillus sp2.