Ruang Lingkup Objek dan Atraksi Wisata

12 Adapun tiga hal tersebut adalah : 1. Hasil ciptaan manusia man made supply, yang berupa benda – benda sejarah kebudayaan dan keagamaan. 2. Benda-benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta natural amenities, yang termasuk dalam kelompok ini adalah : iklim, flora dan fauna, bentuk tanah dan pemandangan, hutan belukar dan lain – lain. 3. Tata cara hidup masyarakat the way of life, misalnya : pembakaran mayat di Bali ngaben, upacara sekaten di Yogyakarta. 4. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa objek dan atraksi wisata adalah unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai daya tarik untuk menjadi sasaran wisata.

2.3.1 Ruang Lingkup Objek dan Atraksi Wisata

Di dalam UU No. 91990 tentang kepariwisataan rumusan tentang ruang lingkup objek dan daya tarik wisata, adalah : a. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Objek dan daya tarik ciptaan Tuhan ini merupakan suatu kawasan yang berisi flora dan fauna yang dikuasai dan dikelola untuk dijadikan suatu tempat untuk melaksanakan kegiatan wisata. Objek dan daya tarik wisata ini dapat dibedakan atas 3 kelompok, yaitu : 1. Objek wisata kawasan hutan, pertanian, perkebunan dan peternakan. Universitas Sumatera Utara 13 2. Objek wisata laut, pantai, gunung dan sebagainya. 3. Objek wisata lembah, gua, gunung dan sebagainya. Adapun unsur yang membentuk daya tarik sumber daya alam dan ekosistemnya sebagai objek wisata adalah: keindahan, keunikan dan kelangkaan, banyaknya sumber daya alam yang menonjol yang memiliki ciri-ciri potensi untuk daya tarik pengunjung, keutuhan sumber daya alam, kebersihan udara lingkungan. b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia dapat berwujud peninggalan purbakala, sejarah seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, taman rekreasi dan tempat hiburan. Jenis-jenis dan daya tarik wisata yang berupa hasil karya manusia dengan budayanya adalah sebagai berikut : 1. Peninggalan sejarah purbakalaan. 2. Aneka ragam budaya seperti : adat istiadat, budaya keagamaan, perkawinan, pemakaman dan lain-lain. 3. Hasil kerajinan tangan dan karya arsitektur. 2.3.2 Pengembangan Objek dan Atraksi Wisata Objek wisata merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam pengembangan di suatu daerah, karena merupakan tujuan wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Oleh sebab itu, maka pengembangannya perlu diusahakan sebaik-baiknya. Universitas Sumatera Utara 14 Perlu disadari bahwa ada berbagai alasan utama orang untuk melakukan kegiatan wisata. Adapun alasan-alasan yang menonjol mengapa mereka melakukan kegiatan wisata antara lain adalah : kesehatan, kesenangan, pendidikan, agama, kebudayaan, hobi, olahraga, konverensi, seminar dan lainnya. Namun pada umumnya mereka akan mengharapkan kenyamanan dan sesuatu yang menyenangkan pada objek yang mereka tuju tersebut. Maka untuk itu perlu usaha pengembangan dan pembinaan terhadap objek-objek dan daya tarik wisata tersebut. Yoeti, 1985 : 5 Untuk meningkatkan potensi atraksi wisata disuatu daerah perlu ada usaha-usaha untuk mengembangkan dan membangun objek dan atraksi wisata yang sudah ada maupun usaha untuk menciptakan objek dan atraksi wisata baru. Misalnya dengan menggariskan kebijaksanaan pariwisata jangka panjang dan jangka pendek, menyiapkan, memberi dan menyebarkan informasi kepariwisataan dengan ruang lingkup yang seluas-luasnya. Pendit, 1999 : 300 Usaha pengembangan ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah karena melibatkan suatu potensi sumber daya alam, flora dan fauna dan faktor manusia. Factor pelestarian oleh karena itu, perlu diperhatikan supaya potensi sumber daya alam yang dimiliki tidak menjadi rusak dan dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lebih lama. Hal yang terpenting agar usaha pengembangan dan pengelolaan objek dan atraksi Wisata tersebut dapat memberikan suatu hal yang menarik dan memotivasi Wisatawan untuk berkunjung adalah terpenuhinya tiga syarat utama yang harus ada di objek wisata tersebut yaitu : Universitas Sumatera Utara 15 a. Something to do, yaitu kegiatan yang dapat dilakukan b. Something to see, yaitu sesuatu hal yang dapat dilihat c. Something to buy, yaitu sesuatu hal yang dapat dibeli Yoeti, 1996 : 178 Ada beberapa hal yang merupakan prinsip-prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam usaha pengembangan objek dan atraksi wisata sesuai dengan UU No. 91990, antara lain : - Mampu mendorong peningkatan dan perkembangan kehidupan ekonomi sosial budaya dalam masyarakat - Memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat serta pandangan nilai-nilai yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat - Memperhatikan kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup - Memperhatikan kelestarian usaha pariwisata itu sendiri Mengorganisir pengelolaan objek dan atraksi wisata merupakan unsur yang sangat penting juga untuk diperhatikan. Suatu objek yang baik dan memiliki potensi yang cukup besar belum tentu dapat berkembang dengan baik dan mampu memberikan nilai ekonomi apabila tidak disertai dengan pengadaan suprastruktur dan infrastruktur yang cukup memadai. Untuk mengelola dan mengadakan sarana dan prasarana ini adalah menjadi tugas baik pemerintah, dunia usaha baik masyarakat yang ada disekitar objek wisata. Oleh sebab itu maka usaha pengembangan objek dan daya tarik wisata ini tidak dimonopoli oleh salah satu pihak saja, namun dapat dilakukan oleh semua pihak yang terlibat. Universitas Sumatera Utara 16 Pengorganisasian ini sangat penting dalam meminimalisasi dampak negative dari perkembangan pariwisata terhadap masyarakat dan terhadap lingkungan.

2.3.3 Perusahaan dan Pengelolaan Objek dan Atraksi Wisata