Pengertian Pariwisata, Wisatawan dan Kepariwisataan

5

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN

2.1 Pengertian Pariwisata, Wisatawan dan Kepariwisataan

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain, dengan maksud bukan untuk berusahabusiness atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamasyaan dan rekreasi dan untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Yoeti, 1996 : 119 Undang-Undang No. 9 Tahun 1990, tentang Kepariwisataan menyebutkan defenisi dari Wisata, Wisatawan, Kepariwisataan, dan Pariwisata yaitu : a. Wisata adalah : kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara suka rela bersifat sementara untuk memilih objek dan daya tarik Wisata b. Wisatawan adalah : orang yang melakukun kegiatan wisata yang tujuannya bukan untuk menetap dan tidak untuk mencari nafkah ditempat yang dikunjungi c. Pariwisata adalah : segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengelola objek daya tarik wisata serta usaha-usaha yamg berhubungan dengan penyelenggara pariwisata d. Kepariwisataan adalah : segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggara pariwisata, yamg artinya semua kegiatan dan urusan yang Universitas Sumatera Utara 6 ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengawasan pariwisata baik yang dilakukan Pemerintahan, Pihak swasta, Masyarakat. e. Objek dan Daya Tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran perjalanan Wisata yang meliputi : - Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna seperti Pemandangan alam, Panorama indah hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binatang-binatang langka. - Karya manusia yang berwujud Museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, Wisata agro atau pertanian, Wisata air tirta, Wisata atau petualangan, Taman reaksi dan tempat hiburan. - Sasaran wisata minat khusus,seperti berburu, mendaki gunung, gua, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, perbelanjaan, dan lain-lain. Selain batasan tersebut di atas, banyak defenisi lain yang dikemukakan oleh ahli pariwisata antara lain : Prof. Hans. Buchili menyatakan bahwa setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang dengan maksud memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tersebut. Yoeti, 1996 : 117. Menurut Prof.Hunzieker dan Prof. K.Krapt keseluruhan dari gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang sementara. Yoeti,1996 : 115 Universitas Sumatera Utara 7 Dari pendapat diatas yang menjadi cirri-ciri pengertian pariwisata yaitu : a. Perjalanan dilakukan untuk sementara waktu b. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ketempat lain c. Perjalanan itu walau apapun bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan dan rekreasi d. Tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjungi

2.2 Pengertian Industri dan Produk Wisata 2.1.1 Industri Pariwisata