Pengertian dan Definisi Pajak

BAB III GAMBARAN DATA PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

A. Pengertian dan Definisi Pajak

Pajak sebagai sumber penerimaan negara harus menjadi penerimaan utama karena sumber-sumber penerimaan yang lain, selain pajak seperti pendapatan pengelolaan sumber alam sangat terbatas, bisa berkurang atau bahkan habis. Oleh karena itu kesadaran rakyat membayar pajak harus dikembangkan secara terus- menerus agak pajak nantinya sebagai sumber utama untuk membiayai pembangunan negara ini. Pajak dapat diartikan sebagai iuran atau kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dimana rakyat sebagai pembayar pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung , namun imbalannya adalah pelayanan yang baik oleh Negara baik secara fisik maupun non fisik. Besarnya pajak yang ditetapkan berdasarkan UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang menyatakan bahwa “segala penerimaan pajak harus berdasarkan undang – undang”. Beberapa ahli perpajakan mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pajak, tetapi pada dasarnya pendapat yang dikemukakan tersebut mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh : a Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, menyatakan pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang yang dapat 30 Universitas Sumatera Utara dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal balik kontra prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Waluyo, 2008 : 3 b Menurut Prof Dr. P.J. Adriani, menyatakan pajak adalah iuran masyarakat kepada kas negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut c peraturan-peraturan umum atau Undang-Undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung ditunjuk dan digunakan adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Thomas, 2010 : 3 d Pengertian pajak menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan menyatakan pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi kemakmuran rakyat. Thomas, 2010 : 4 e Menurut Prof. Dr. MHJ. Smeets, menyatakan pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-norma umum yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal individual, dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Waluyo, 2008 : 3 31 Universitas Sumatera Utara f Menurut Dr. Soeparman Soemahamidjaja, mengatakan pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa- jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum. Waluyo, 2008 : 3 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan menjadi beberapa elemen yang mengandung pengertian pajak, yaitu : 1. Pajak dipungut oleh negara baik Pemerintah pusat maupun daerah berdasarkan Undang-Undang serta aturan pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan. 2. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alih dana sumber daya dari sektor swasta wajib pajak membayar pajak ke sektor negara pemungut pajak. 3. Pemungut pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintah, baik rutin maupun pembangunan. 4. Tidak ditunjukkan adanya imbalan individual oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak yang dilakukan oleh para Wajib Pajak. 5. Selain fungsi budgeter anggaran yaitu fungsi mengisi Kas Negara yang diperlukan untuk menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan, pajak juga berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial. 32 Universitas Sumatera Utara

B. Subjek, Objek dan Tarif Pajak 1 Subjek Pajak