Supersimetri Supersimetri dan Supergravitasi

Di dalam Lubang Hitam terdapat partikel berenergi negatif terhadap pengamat luar. Ketika terjadi produksi pasangan maya di dekat horizon peristiwa, partikel yang memiliki energi positif akan terpancar keluar sedangkan yang berenergi negatif akan jatuh ke Lubang Hitam. Peristiwa pemancaran partikel dari Lubang Hitam ini sering disebut radiasi Hawking. Termodinamika Lubang Hitam pertama kali ditemukan oleh Hawking. Greiner, W, 1995

2.6 Supersimetri dan Supergravitasi

2.6.1 Supersimetri

Pada intinya supersimetri adalah simetri antara fermion dan boson. Pembahasan supersimetri dalam tugas akhir ini dibatasi pada supersimetri dimensi empat 4 = D . Kehadiran supersimetri menimbulkan konsekuensi akan adanya partikel Superpartner untuk setiap partikel yang kita kenal sekarang, sebagai contoh, electron fermion memiliki partner partikel seelektron boson dan foton boson memiliki partner partikel fotino fermion. Supersimetri digerakkan oleh generator grup Supercharge Q : boson fermion Q = 2.53 fermion boson Q = 2.54 Q merupakan spinor mayor. Supersimetri merupakan simetri yang lebih luas dari simetri Poincare. Dengan kata lain aljabar supersimetri adalah perluasan dari aljabar grup Poincare. Generator dari grup Poincare terdiri dari generator momentum µ P , generator rotasi µ J dan generator Lorentz boosts µ K . Dengan mendefenisikan µ ν ν µ µν ∂ − ∂ ≡ x x i L maka generator grup Poincare dapat dituliskan : jk ijk i L J ε 2 1 = 2.55 i i L K = 2.56 Universitas Sumatera Utara Jika kita sebut generator-generator dalam grup Poincare sebagai generator genap dan generator supersimetri sebagai generator ganjil maka aljabar supersimetri terlihat memiliki struktur perluasan aljabar 2 Z : [ ] genap genap genap = , { } genap ganjil ganjil = , 2.57 [ ] ganjil ganjil genap = , Generator supersimetri bersama-sama dengan generator grup Poincare membentuk aljabar supersimetri sebagai berikut :   J J J J J J i µρ νσ νρ µσ νσ µρ µσ νρ ρσ µν η η η η − + − = , [ ] P P J P i ρ µσ σ µρ ρσ µ η η − = , [ ] , = P P ν µ { } { } β α β α Q Q Q Q , , = = { } P Q Q µ µ αβ β α σ 2 , = 2.58 { } P Q Q µ µβα β α σ 2 , = [ ] , = P Q µ α [ ] Q Q J i β β α µν α µν σ − = , [ ] β β α µν α µν σ Q i Q J − = , Generator Q dapat diperluas sehingga memiliki indeks tambahan N Q α dengan ,... 3 , 2 , 1 = N . i adalah bilangan imajiner dengan nilai 1 − = i . Aljabar supersimetri diatas adalah aljabar untuk supersimetri dengan besar jumlah supersimetri sama dengan 1 1 = N . Mencari repesentasi tak tereduksi dari supersimetri berarti juga mencari sekumpulanspektrum partikel state partikel yang tergabung dalam multiplet dan Universitas Sumatera Utara memenuhi supersimetri. Ada dua jenis representasi tak tereduksi yaitu representasi bermassa dan representasi tak bermassa. Pada representasi bermassa yang didefenisikan sebagai a a P P M ≡ 2 bernilai nol sedangkan pada representasi bermassa 2 ≠ M . Spektrum partikel dapat ditemukan dengan mengoperasikan generator Q pada state vakum λ . Sebagai contoh, untuk representasi tak bermassa pada 4 , 1 = = D N diperoleh spektrum partikel 2 dan 2 1 ± atau 2 1 ± dan 1 ± . Dengan kata lain spectrum partikelnya terdiri dari satu spinor mayor dan dua scalar riil atau satu vektor tak bermassa dan satu spinor mayor. Roman, L.J, 1992

2.6.2 Supergravitasi