BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Perkembangan jaringan telekomunikasi dewasa ini semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai jenis teknologi jaringan yang ditawarkan
kepada masyarakat. Peningkatan kebutuhan masyarakat akan komunikasi yang berkecepatan tinggi dan bandwidth yang besar membawa kepada perkembangan
teknologi komunikasi broadband. Satu hal yang paling penting dari sebuah link komunikasi optik adalah bahwa
banyak panjang gelombang yang berbeda dapat dilewatkan melalui sebuah serat tunggal secara simultan dalam spectral band 1300 sampai 1600 nm. Teknologi yang
mengkombinasikan sejumlah panjang gelombang dalam serat yang sama dikenal sebagai Wavelength Division Muliplexing WDM.
Wavelength Division Muliplexing WDM sangat diterima secara luas karena bandwidthnya yang besar, fleksibilitasnya dan memungkinkan untuk meng-upgrade
jaringan optik yang sudah ada ke jaringan WDM. Untuk meningkatkan kapasitas dan fleksibilitasnya, maka diperlukan teknik
perutean sinyal yang tepat. Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan konsep hubung silang cross connect, yang dikenal sebagai Optical Cross Connect OXC.
Dalam praktiknya, banyak kanal sinyal dan panjang gelombang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya menyebabkan terjadinya crosstalk yang signifikan, sehingga
menjadi penghambat diterapkannya OXC ini dalam sistem komersial.
Universitas Sumatera Utara
Pada Tugas Akhir akan dianalisis besarnya crosstalk yang terjadi pada suatu OXC sebagai fungsi daya input dan pengaruh crosstalk komponen terhadap total
crosstalk OXC.
I.2 Rumusan masalah
Yang menjadi rumusan masalah pada Tugas Akhir ini adalah : 1.
Apa yang dimaksud dengan hubung silang cross connect pada jaringan WDM.
2. Apa yang dimaksud dengan crosstalk pada jaringan WDM yang terhubung
silang cross connect 3.
Apa saja sumber terjadinya crosstalk dan pengaruhnya terhadap total crosstalk dalam optical cross connect WDM.
4. Bagaimana memperoleh besaran crosstalk dalam suatu sistem OXC.
1.3 Tujuan penulisan