4.1.5 Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Kecil Jamur Tiram di Kecamatan Jambu
4.1.5.1 Aspek Internal Tabel 4.28 Faktor-Faktor Strategi Internal
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot
Rating Bobot x Rating
KEKUATAN: 1.
Mudah dalam memperoleh bibit jamur.
2. Banyaknya jumlah hasil produksi
yang terjual 3.
Mudah dalam proses pengembangan budidaya jamur
0,20 0,20
0,15 4
3 3
0,80 0,60
0,45
KELEMAHAN: 1.
Tidak bisa mengelola hasil panen yang over produksi
2. Tidak ada administrasi keuangan
yang baik 3.
Jamur tiram tidak dapat bertahan lebih dari 1 hari
4. Produksi jamur tiram yang tidak
stabil 0,15
0,05 0,15
0,10 1
2 1
1 0,15
0,10 0,15
0,10
1,00 2,35
Pada Tabel 4.28 di atas, skor tertinggi untuk faktor kekuatan adalah 0,80
yaitu mudah dalam memperoleh bibit jamur tiram, hal ini terkait dengan Kecamatan Jambu merupakan sentra pembibitan jamur terbesar di Kabupaten
Semarang, skor 0,60 banyaknya jamur tiram yang dapat di jual dan untuk skor 0,45 yaitu yaitu Mudah dalam proses pengembangan budidaya jamur. Pada faktor
kelemahan skor tertingi adalah 0,15 yaitu tidak bisa mengelola hasil panen yang over produksi dan jamur tidak dapat bertahan lebih dari 1 hari, sehingga pada saat
over produksi para pengusaha tidak bisa mengolah maupun menjualnya. Pada skor
0,10 yaitu tidak adanya administrasi keuangan yang baik, produksi jamur yang tidak stabil, tidak stabilnya produksi jamur tiram yang dapat berdampak terhadap
pendapatan bagi pengusaha industri kecil jamur tiram.
4.1.5.2 Aspek Eksternal
Tabel 4.29 Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot
Rating Bobot x Rating
PELUANG: 1.
Belum ada barang subtitusi jamur tiram
2. Permintaan jamur tiram yang
tinggi. 3.
Mudahnya memperoleh modal. 4.
Sedikitnya jumlah usaha pengembangan jamur tiram.
0,20 0,10
0,05 0,20
4 4
2 4
0,80 0,40
0,10 0,80
ANCAMAN: 1.
Kurangnya dukungan dari pemerintah.
2. Masih tergantung kaepada
tengkulak 3.
Cuaca yang dapat mempengaruhi hasil produksi.
4. Adanya hama yang dapat
menyebabkan jamur tiram tidak bisa berkembang dengan baik.
0,10 0,10
0,10 0,15
2 2
1 1
0,20 0,20
0,10 0,15
1,00 2,75
Pada Tabel 4.27 di atas faktor tertingi untuk faktor peluang adalah 0,80 yaitu belum ada barang subtitusi jamur tiram serta masih seditnya jumlah usaha
pengembang jamur tiram di Kecamatan Jambu. Skor 0,40 yaitu permintaan jamur tiram yang tinggi di pasar, serta skor yang paling terendah adalah 0,10 yaitu
mudah dalam memperoleh modal usaha. Mudah dalam proses pengembangan budidaya jamur tiram serta masih sedikitnya jumlah usaha pengembang jamur
tiram dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat di Kecamatan Jambu. Pada faktor ancaman skor tertinggi adalah skor 0,20 yaitu kurangnya dukungan dari
pemerintah, masih tergantung kepada tengkulak. Pada skor 0,15 yaitu adanya
hama yang dapat menyebabkan jamur tiram tidak bisa berkembang dengan baik, serta skor 0,10 yaitu serta cuaca yang dapat mempengaruhi hasil produksi jamur
tiram.
4.1.5.3 Internal – Eksternal Matrik