26
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Kajian yang berkaitan dengan mitos sudah banyak dilakukan. Dari hasil kajian tersebut dapat dijadikan dasar atau pijakan dalam mengkaji sebuah mitos.
Diantaranya yaitu, mitos cerita Padi yang diteliti oleh Yosida Wulan Dewi, mitos cerita Jaka Tarub yang diteliti oleh Ambarwati, mitos cerita Nyi Ageng Bagelen yang
dikaji oleh Urita. Yosida Wulan Dewi 2003 dalam skripsinya mengangkat tentang mitos
cerita Padi. Ia memberikan gambaran mengenai struktur cerita mitos Padi yang terbagi dalam 8 versi. Hasil yang didapat dari pembahasan yaitu bahwa mitos cerita
Padi dianalisis dengan membuat unit-unit naratif, kemudian digolongkan menjadi episode, kemudian ditafsirkan, dan akhirnya mencari ceritemenya. Ceriteme tersebut
dianalisis untuk menemukan persamaan dan perbedaan antar ceriteme secara keseluruhan. Kesimpulannya yaitu, setelah ditemukan persamaan dan perbedaan
ceriteme dalam mitos cerita Padi, menunjukkan bahwa mitos cerita Padi dipunyai oleh masyarakat Indonesia, sehingga mitos cerita padi sangat patut untuk
dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya oleh pendukung mitos tersebut. Ambar Widyawati 2003 dalam skripsinya mengangkat tentang mitos
cerita Jaka Tarub di Jawa Tengah. Ia mengkaji mitos cerita Jaka Tarub dalam 5 versi yaitu, Grobogan, Pati, Karanganyar, Tegal, dan Kebumen. Hasil analisis disebutkan
bahwa 5 versi mitos cerita tersebut digolongkan ke dalam 2 versi yaitu, versi
14
27
Grobogan-Pati dan versi Tegal-Kebumen. Penggolongan tersebut di atas memperlihatkan persamaan dan perbedaan.
Urita Wit Dayanti 2005 dalam skripsinya mengangkat tentang mitos cerita Nyai Ageng Bagelen. Ia menggolongkan mitos cerita Nyai Ageng Bagelen ke
dalam 6 versi. Masing-masing versi dibuat unit-unit naratif, kemudian dicari struktur ceritanya untuk menemukan persamaan dan perbedaan ceriteme serta oposisinya, dan
dari unit-unit naratif direkonstruksi menjadi satu, sehingga menghasilkan unit-naratif baru. Unit-unit naratif dari keenam versi tadi dijadikan pedoman untuk menentukan
fungsi dari mitos cerita Nyai Ageng Bagelen.
2.2 Strukturalisme Levi-Strauss