Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

46 mementaskan kembali suatu peristiwa yang dulu pernah terjadi. Dengan demikian dijamin keberhasilan usaha serupa dewasa ini. Demikian misalnya di beberapa daerah di Indonesia, pada musim sawah-sawah ditanami, dinyanyikan, siang dan malam, cerita-cerita yang bertalian dengan tema kesuburan. Ini tidak dilakukan untuk mempersingkat waktu, melainkan untuk menjamin kesuburan bibit dengan menceritakan mitos-mitos itu. Fungsi mitos yang ketiga, yang mirip dengan fungsi ilmu pengetahuan dan filsafat dalam alam pikiran modern yaitu bahwa mitos itu memberikan pengetahuan tentang dunia. Lewat mitos, manusia primitif memperoleh keterangan- keterangan. Tidak menurut arti kata modern, tetapi mitos memberikan keterangan tentang terjadinya dunia, hubungan antara dewa-dewa, dan asal mula kejahatan.

2.3 Kerangka Berpikir

Mitos cerita Pangeran Samudra merupakan suatu mitos yang keberadaannya lestari sampai saat ini. Munculnya mitos tersebut menimbulkan adanya pandangan positif dan negatif. Perbedaan tersebut memunculkan versi cerita, yang nantinya akan digunakan untuk menentukan unit-unit naratif, menentukan persamaan dan perbedaan ceriteme, serta pasangan oposisi antar ceriteme. Perbedaan pandangan tersebut memunculkan minat penulis untuk mengkaji mitos tersebut. Teori yang dipakai mencakup struktur dan transformasi Levi-Strauss, bahasa dan kebudayaan menurut Levi-Strauss, asumsi dasar Levi-Strauss, mitos menurut Levi- Strauss, dan fungsi mitos dari Van Peursen. Muara akhir dari penelitian ini yaitu, dapat mengetahui struktur dan fungsi mitos cerita Pangeran Samudra yang masih dipercaya oleh masyarakat. 47

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini yaitu meliputi empat Kabupaten yang ada di sekitar lokasi mitos cerita Pangeran Samudra di Gunung Kemukus, di antaranya Kabupaten Sragen ditambah dengan masyarakat pendatang yang ada di sekitar Gunung Kemukus, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Karanganyar. Dipilihnya lokasi tersebut karena di lokasi tersebut masih berkembang mitos cerita tentang Pangeran Samudra yang ada di Gunung Kemukus.

3.2 Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Struktural Levi-Strauss. Teori yang digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan struktur mitos cerita Pangeran Samudra di Gunung kemukus yaitu teori Strukturalisme Levi-Straussdan teori fungsi milik Van peursen. Strukturalisme Levi-Strauss menganggap bahwa mitos itu hanyalah merupakan sebuah dongeng yang mengandung pesan-pesan yang ditujukan pada masyarakat dan menggambarkan kehidupan masyarakat. Sehingga dari mitos tersebut munculah suatu fungsi yang berperan bagi masyarakat pendukung mitos tersebut. Persamaan dan perbedaan pada mitos cerita Pangeran Samudra akan ditemukan melalui unit-unit naratif, kemudian disusun kedalam sebuah skema. Skema tersebut mempermudah mencari persamaan ataupun perbedaan pada setiap 35