Sumber Data Penelitian Teknik Pengumpulan Data

guru maupun siswa secara langsung memanfaatkan media internet dalam kegiatan belajar mengajar.

C. Fokus Penelitian

Dalam mempertajam penelitian ini, peneliti menetapkan batasan masalah yang disebut dengan fokus penelitian, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Spradley dalam Sugiyono 2009:286 menyatakan bahwa “a focused refer to a single cultural domain or a few related domains ”. Maksudnya, fokus penelitian merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari situasi sosial. Dalam penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti meliputi aspek tempat places, pelaku actor dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah: 1 penggunaan internet sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Sosiologi di kelas X ICT SMA Negeri 4 Semarang dan 2 kendala-kendala yang terjadi dalam penggunaan internet sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran sosiologi di kelas X ICT SMA Negeri 4 Semarang.

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh Arikunto 2006:107. Sumber data penelitian ini sebagai berikut. 1. Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari informan di lapangan yaitu melalui wawancara mendalam indept interview dan observasi partisipasi. Berkaitan dengan hal tersebut, wawancara mendalam dilakukan kepada siswa kelas X ICT, guru Sosiologi , dan kepala SMA Negeri 4 Semarang. 2. Sumber data sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung dari informan di lapangan, seperti dokumen dan sebagainya. Dokumen tersebut adalah sejarah SMA Negeri 4 Semarang, visi dan misi, keadaan fisik sekolah dan fasilitasnya, serta perangkat pembelajaran guru sosiologi kelas X ICT SMA Negeri 4 Semarang. Selain itu peneliti juga mengambil foto suasana kelas X ICT dalam proses pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, maka metode yang digunakan untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Observasi Partisipatif Dengan observasi partisipatif, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Berkaitan dengan observasi ini, peneliti menggunakan metode partisipasi pasif passive participation, jadi dalam hal ini peneliti datang ditempat kegiatan orang yang diamati, akan tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan mereka. Partisipasi pasif yang dilakukan oleh peneliti adalah menekankan fokus dari permasalahan yaitu mendengarkan informasi dari siswa kelas X ICT, guru Sosiologi dan kepala sekolah kemudian melakukan pengamatan terhadap penggunaan internet di kelas X ICT SMA Negeri 4 Semarang. Pengamatan di lakukan pada tanggal 11 dan 18 juni 2011 pukul 07.45 di kelas X ICT SMA Negeri 4 Semarang pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam melakukan pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu- rambu pengamatan. Rambu-rambu pengamatan tersebut pengisiannya dalam bentuk memberi tanda check list v pada salah satu jawaban yang telah peneliti sediakan pada rambu-rambu tersebut, namun demikian peneliti juga mencatat hal-hal yang belum dirumuskan dalam rambu- rambu pengamatan tersebut seperti bagaimana cara guru mamberikan penugasan kepada siswa tentang materi yang langsung di akses menggunakan internet, materi dalam hal ini adalah penyimpangan sosial. 2. Wawancara Mendalam In Dept Interview Menurut Sugiyono 2009:233 wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikostruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sementara itu, Sutrisno Hadi 2000:217 wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan suaranya dengan telinga. Metode wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur semi structure interview. Menurut Sugiyono 2009:233 jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in depth interview , dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya serta ide-idenya. Informan yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah 8 siswa kelas X ICT diantaranya 2 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan, yaitu pada 18 dan 20 juli 2011. berikut tabel informan siswa kelas X ICT SMA Negeri 4 Semarang. Tabel 1. Informan Siswa kelas X ICT SMA Negeri 4 Semarang No Nama Jenis Kelamin 1 Della Zulfa Perempuan 2 Nurma Mediasri Perempuan 3 Noval Pinastika Laki-laki 4 Suryaning Dyah P Perempuan 5 Novi Sartika Putri Perempuan 6 Zuhri Arieffasa Laki-laki 7 Astrid Ayu Utami Perempuan 8 Nevy Olianovi Perempuan Sumber : Data primer Selain siswa kelas X ICT infofman yang di wawancarai adalah guru mata pelajaran Sosiologi bapak Akhmad Asyhari, S.Pd pada tanggal 20 juli 20011, dan kepala sekolah ibu Dra Hj. Srinatun, M.Pd pada tanggal 23 juli 2011. Untuk menjaga kredibilitas hasil wawancara tersebut, maka perlu adanya pencatatan data, dalam hal ini peneliti menggunakan tape recorder atau handphone yang memiliki fasilitas merekam suara untuk merekam hasil wawancara tersebut. Mengingat bahwa tidak setiap informan suka dengan adanya alat tersebut karena merasa tidak bebas ketika diwawancarai, maka peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada informan dengan menggunakan tape recorder atau handphone tersebut. Di samping menggunakan tape recorder atau handphone, peneliti juga mempersiapkan buku catatan yang berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data. Selain itu juga berguna untuk membantu peneliti dalam merencanakan pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan peneliti memiliki bukti bahwa telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka peneliti menggunakan kamera digital untuk memotret ketika peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informan atau sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian, karena peneliti benar-benar melakukan pengumpulan data. 3. Studi Dokumentasi Menurut Arikunto 2006:206 studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kantor, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik. Akan tetapi perlu dicermati bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi. Dalam penelitian ini, studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengumpulkan data melalui sumber-sumber tertulis yaitu dokumen-dokumen resmi seperti sejarah SMA Negeri 4 Semarang, visi dan misi, keadaan fisik sekolah dan fasilitasnya, serta perangkat pembelajaran guru sosiologi kelas X ICT SMA Negeri 4 Semarang. Selain itu peneliti juga mengambil foto suasana kelas X ICT dalam proses pembelajaran.

F. Keabsahan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tripusat Pendidikan Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Kota Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

1 13 194

HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011

0 3 158

PENDAHULUAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 9

Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Melalui Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X Di Sma Negeri 5 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 0 2

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X.5 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X DI SMA N 1 BANGSRI KABUPATEN JEPARA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 2

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X PADA POKOK BAHASAN NILAI DAN NORMA SOSIAL DI SMA NEGERI 1 TANJUNG KABUPATEN BREBES TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 3

Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) dalam Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X Pada Pokok Bahasan Nilai dan Norma Sosial di SMA Negeri 1 Tanjung Kabupaten Brebes Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 220

Pelaksanaan Pembelajaran Portofolio Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X di SMA Negeri 4 Kota Tegal.

0 0 99

PERILAKU PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA (Studi Kasus Guru Sosiologi SMA di Surakarta).

1 6 10

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X IIS SMA NEGERI 4 PONTIANAK

0 0 8