Pengelolaan Administrasi Hak Cipta

yang kemudian dibagikan kepada para pemegang hak dari masing-masing karya tersebut. Sentral dari hak pengadministrasian kolektif adalah blanket license, suatu lisensi yang didasarkan pada perjanjian timbal balik antara organisasi pemungut royalti di seluruh dunia. Hal ini membuka pintu kepada user untuk menggunakan daftar lisensi repertoire melalui tindakan hukum sederhana, yaitu mengadakan perjanjian dengan satu organisasi pemungut royalti atau dengan beberapa organisasi pemungut royalti lainnya. Fungsi ini adalah untuk kepentingan pemakai musik, karena organisasi pemungut royalti mengadakan kontrak dengan pihak dari jaringan dunia yang sama. Namun, mereka saling terkait oleh perjanjian timbal balik di atas.

G. Kerangka Pikir

Pengguna Hak Cipta Radio Swasta Pemegang Hak Cipta Pencipta Lagu PerjanjianLisensi Pembayaran Royalti Lembaga Manajemen Kolektif Keterangan: Untuk menyiarkan sebuah lagu di radio swasta, pihak pengguna hak cipta radio swasta terlebih dahulu menghubungi pihak pemegang hak cipta untuk meminta izin menggunakan suatu karya cipta. Selanjutnya, pihak pemegang hak cipta menunjuk wakil yang bertugas untuk mengurus perjanjian lisensi antara pengguna hak cipta dan pemegang hak cipta untuk pengumpulan royalti. Berdasarkan hal ini lembaga menejemen kolektif di tunjuk sebagai pemegang kuasa atas pemungutan royalti yang di bayarkan pengguna hak cipta kepada pemegang hak cipta. Setelah itu baru lembaga menejemen kolektif memberikan bayaran royalti tersebut kepada pemegang hak cipta. Pembayaran royalti yang dilakukan pengguna hak cipta besarannya dinegosiasikan sesuai dengan kapasitasnya dalam melakukan pembayaran tersebut. Pembayaran royalti juga diperhitungkan dari jumlah lagu yang diputar dalam satu periode waktu 1 tahun yang sudah di perjanjikan sebelumnya. III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Masalah

Penelitian hukum pada dasarnya merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya. Untuk itu, diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 44 Menurut Soerjono Soekanto, penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa, dilakukan secara metodologis, sitematis dan konsisten berarti berdasarkan suatu sistem, sedangkan konsisten berarti berdasarkan tidak adanya hal-hal yang bertentangan dalam suatu kerangka tertentu. 45 Berdasarkan segi fokus kajiannya, penelitian hukum dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu penelitian hukum normatif, penelitian hukum normatif-empiris atau normatif- terapan, dan penelitian hukum empiris. 46 44 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997, hlm. 39. 45 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum Jakarta: Universitas Indonesia, 1984, hlm. 42. 46 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum Bandung: PT. Citra Abadi, 2004, hlm. 52.