Teori Keagenan LANDASAN TEORI

melakukan keputusan berinvestasi di suatu perusahaan. Pembagian dividen, merupakan sinyal yang baik karena investor berekspektasi bahwa profitabilitas perusahaan dan kinerja perusahaan semakin baik. Sinyal tersebut dapat meningkatkan investasi sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan tersebut.

2.2. Teori Keagenan

Teori keagenan atau agency theory menjelaskan bahwa pada umumnya pemegang saham dan pihak manajemen perusahaan yang telah terdaftar di pasar modal memiliki kepentingan yang berbeda. Manajemen perusahaan atau agent adalah pihak yang mengambil keputusan keuangan yang bermanfaat untuk kepentingan pemegang saham atau prinsipal, yaitu memakmurkan kekayaan para pemegang saham, namun manajemen perusahaan tidak selalu mengambil kebijakan yang sesuai keinginan pemegang saham Husnan dan Pudjiastuti, 2006: 10. Suseno 2012 menyebutkan bahwa teori agensi menjelaskan tentang hubungan antara manajemen dengan pemegang saham, yang mana manajemen memiliki informasi yang lebih besar dibandingkan dengan pemegang saham, sehingga sering menimbulkan masalah keagenan atau agency problems. Agency problems terjadi antara pemegang saham dengan manajemen dan antara manajemen dengan pemilik utang Brigham dan Houston, 2006: 26 Ketika terjadi agency problems maka akan muncul agency costs. Agency costs merupakan biaya yang timbul akibat penggunaan utang perusahaan. Ketika perusahaan mengalami agency problems berarti bahwa penggunaan utang perusahaan merugikan kreditur, karena kemungkinan dana utang tersebut digunakan untuk investasi dengan tingkat risiko yang tinggi, sedangkan ketika risiko tinggi, keuntungan kreditur tidak semakin tinggi karena keuntungan yang diterima adalah keuntungan tetap. Untuk meminimalisasi risiko tersebut, kreditur memberikan kontrak perjanjian yang berisi batasan tertentu, seperti batasan pembagian dividen Sjahrial, 2007: 202. Jadi, dengan adanya pembatasan pembagian dividen akibat dari agency problems tersebut, maka investor akan cenderung memilih perusahaan yang memiliki tingkat utang lebih rendah, karena risiko terjadi agency problems semakin kecil dan pembagian laba berupa dividen akan lebih stabil. Dividen yang stabil menjadi stimulan bagi investor untuk berinvestasi dan mempengaruhi nilai perusahaan. 2.3.Nilai Perusahaan Menurut Husnan dan Pudjiastuti 2006: 5 nilai perusahaan merupakan tujuan normatif dari manajemen keuangan. Nilai suatu perusahaan adalah harga yang bersedia dibayarkan oleh pembeli atau investor apabila suatu perusahaan dijual, sedangkan menurut Susanti 2011: 33 nilai sebuah perusahaan akan tercermin melalui harga sahamnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai suatu perusahaan merupakan harga dari suatu perusahaan menurut investor yang biasanya tercermin melalui harga sahamnya. Harga saham berhubungan dengan kinerja dan prospek perusahaan yang meningkatkan ekspektasi investor, sehingga investor akan bersedia melakukan investasi di perusahaan tersebut. Ekspektasi investor dapat meningkatkan nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan, tingkat kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham semakin besar. Return yang diterima oleh investor juga akan semakin besar. Besarnya pengembalian atas investasi tersebut dapat memicu tingkat investasi di suatu perusahaan, karena investor lebih menyukai perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang tinggi. Husnan dan Pudjiastuti, 2006: 5-6 Brigham dan Houston 2006: 150 menyebutkan bahwa nilai perusahaan dapat diukur dengan rasio nilai pasar market value ratio yang berhubungan dengan harga saham perusahaan terhadap laba, arus kas, dan nilai buku per saham. Rasio nilai pasar yang digunakan untuk mengukur nilai suatu perusahaan adalah dengan menggunakan rasio Price to Book Value PBV. Afzal dan Rohman 2012 mengemukakan bahwa Price to Book Value PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh. Menurut Hidayat 2013 Rasio Price to Book Value merupakan perbandingan antara nilai saham menurut pasar dengan nilai buku ekuitas perusahaan. Nilai buku dihitung sebagai hasil bagi antara pemegang saham dengan banyaknya saham yang beredar. Jadi, Price to Book Value merupakan salah satu rasio nilai pasar yang digunakan untuk mengukur nilai suatu perusahaan. 2.4. Struktur Modal 2.4.1.

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION Pengaruh Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question Dipadukan Dengan Think Talk Write Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 5 10

“PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A Pengaruh Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question Dipadukan Dengan Think Talk Write Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Colomadu Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 5 15

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI TIME TOKEN DENGAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) Studi Komparasi Antara Strategi Time Token Dengan Strategi Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDIT Muhammadiyah Al-Kau

0 2 16

STUDI KOMPARASI ANTARA STRATEGI TIME TOKEN DENGAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) Studi Komparasi Antara Strategi Time Token Dengan Strategi Learning Start With A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDIT Muhammadiyah Al-Kau

0 2 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA.

0 7 20

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING START WITH A QUESTION Perbandingan Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question Dan Question Student Have Pada Kelas VIII SMP N 2 Colomadu Karan

0 1 17

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION Perbandingan Hasil Belajar Biologi Dengan Strategi Pembelajaran Learning Start With A Question Dan Question Student Have Pada Kelas VIII SMP N 2 Colomadu Kara

0 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PEMBELAJARAN AKTIF LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAKAH I TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENGARUH STRATEGI Learning Start with a Question (LSQ) DALAM PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI.

0 4 198

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Learning Start With Question) dalam Pembelajaran Biologi Terhadap Hasil Belajar Siswa - Universitas Negeri Padang Repository

0 1 9