2.2.1.2.3 Referensi Komparatif Perbandingan
Referensi komparatif adalah penggunaan kata yang bernuansa perbandingan. Misalnya, seperti, bagai, laksana, sama dengan, tidak berbeda
dengan, sama persis seperti, persis sama dengan, bagaikan, sama, identik, serupa. Menurut Sumarlam 2003:27, pengacuan komparatif perbandingan
ialah salah satu jenis kohesi gramatikal yang memiliki sifat membandingkan dua hal atau lebih yang mempunyai kemiripan atau kesamaan baik dari segi bentuk
atau wujud, sikap, sifat, watak, perilaku. Kata-kata yang biasa digunakan untuk membandingkan sesuatu misalnya seperti, bagai, bagaikan, laksana, sama
dengan, tidak berbeda dengan, persis seperti, dan persis seperti, dan persis sama dengan.
2.2.1.3 Referensi Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, referensi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu referensi dengan nama, referensi dengan kata ganti, dan referensi dengan
pelesapan Mulyana 2005:18.
2.2.1.3.1 Referensi dengan Nama
Referensi dengan nama digunakan untuk memperkenalkan suatu topik atau subjek yang baru, atau justru untuk menegaskan bahwa topik yang dibicarakan
masih sama. Sehingga pada bagian-bagian sesudahnya tidak perlu disebutkan kembali Mulyana 2005:18. Oleh karena itu, dalam kalimat panjang yang
mengandung beberapa predikat dengan topik atau subjek yang sama. Biasanya subjek tersebut hanya disebut satu kali pada awal permulaan kalimat kemudian
tidak disebutkan dalam kalimat-kalimat selanjutnya.
2.2.1.3.2 Referensi dengan Kata Ganti
Referensi dengan kata ganti atau pronominalisasi juga digunakan untuk menegaskan bahwa topik atau subjeknya masih sama Mulyana 2005:18. Selain
itu, referensi dengan kata ganti ini juga sering dipakai untuk meletakkan tingkat fokus yang lebih tinggi pada topik yang dimaksud. Apabila topik yang bicarakan
adalah orang, maka pronominalisasinya dipresentasikan dengan pronomina persona, baik pronomina persona I, II, atau III, baik tunggal maupun jamak.
Sedangkan apabila topiknya bukan berupa orang atau benda mati, maka pronominalisasinya dapat diwujudkan dengan kata ganti penunjuk seperti ini, itu,
di sana, di situ, dan sebagainya.
2.2.1.3.3 Referensi dengan Pelesapan
Referensi dengan pelesapan merupakan penghilangan bagian-bagian tertentu dalam suatu kalimat yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa masih
adanya pengacuan bentuk dan makna yang terdapat di dalam kalimat lainnya. Fungsi dari referensi dengan pelesapan salah satunya adalah untuk mendapatkan
efek efisiensi bahasa Mulyana 2005:19. Hal tersebut membuat kalimat tidak terkesan berbelit-belit.
2.2.2 Wujud Penanda Referensial
Wujud penanda referensial terbagi dalam beberapa bentuk, yaitu bentuk pengacuan persona, bentuk penunjukan, dan bentuk pembanding. Selanjutnya,
wujud penanda referensial dalam bentuk pengacuan persona terbagi lagi menjadi tiga, yakni pronomina persona pertama yaitu aku
„saya‟, kula „saya‟, -ku „-ku‟, kita
„kita‟; pronomina persona kedua yaitu kowe „kamu‟, awakmu „kamu‟, kono