Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Tabel 4. Hasil Perhitungan Angka Pengganda dan Keterkaitan Sektor Pertambangan dan Penggalian di Indonesia dengan Negara–Negara Pembanding Indonesia Australia Canada Pertambangan dan Penggalian 1990 1995 2000 1997 1990 Multiplier Pendapatan 1.2722 1.2085 1.1756 14.9393 12.344 Initial Outlays 1 1 1 1 1 Direct Backward Linkage 0.0931 0.1240 0.1137 0.3920 0.4210 Indirect Backward Lingkage 0.0474 0.0597 0.0358 0.02955 0.3010 Total Output Multiplier 1.1404 1.1837 1.1494 1.6875 1.7220 Rank 17 18 18 Initial Outlays 1 1 1 1 1 Direct Forward Lingkage 0.6273 0.6336 0.8801 0.1600 1.5820 Indirect Forward Lingkage 0.4202 0.3187 0.3916 0.1162 1.6480 Total Input Multiplier 2.0475 1.9523 2.2717 1.2762 4.2300 Rank 2 3 3 Sumber : Road Map Pertambangan LPEM UI IMA, 2006 Studi LPEM UI 2006 menggunakan analisis input-output NTB 59 sektor 2004 untuk proyek Batu Hijau PTNNT memberikan hasil yang hampir sama dengan studi sebelumnya yakni indeks keterkaitan kebelakang 0,91 tetap pada peringkat 35 sedangkan pengganda pendapatan terjadi peningkatan sebesar 1,569 rangking 38 dari 59 sektor. Ringkasan hasil analisis I-O NTB 2004 disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil Analisis Input–Output NTB 2004 59 sektor No Indeks Keterkaitan Antar Sektor Ekonomi Nilai Rangking 1. Indeks Keterkaitan ke Belakang 0,91 35 2. Indeks Keterkaitan ke Depan 0,461 57 3. Multiplier Output 1,955 35 4. Multiplier Pendapatan 1,569 38 Sumber : LPEM UI, 2006

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian akan di fokuskan pada: 1. Menganalisis transformasi struktur ekonomi berbasis pertambangan ke sumberdaya lokal terbarukan 2. Menganalisi keterkaitan antara pola penganggaran APBD dengan kinerja pembangunan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat dan pengaruh spasial kinerja pembangunan antar daerah. 6 3. Identifikasi permasalahan investasi pertambangan dan perubahan kebijakan yang diperlukan ditingkat pusat hingga daerah penelitian dan peluang perubahan kebijakan.

1.3. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pemerintah Pusat. Hasil penelitian ini dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pertambangan selama empat dasawarsa terakhir yang sentralistik sektoral serta menimbulkan berbagai permasalahan antara perusahaan pertambangan, pemerintah daerah dan masyarakat setempat pada daerah-daerah yang kaya sumberdaya mineral di Indonesia. Selanjutnya dari hasil penelitian ini pemerintah diharapkan dapat merumuskan paradigma baru pertambangan dengan pendekatan kewilayahan seiring dengan terjadinya transformasi pertambangan ke sumberdaya lokal terbarukan strategis sehingga terselenggaranya pembangunan berkelanjutan. 2. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Hasil penelitian ini dalam jangka menengah 2011-2015 dapat digunakan untuk merumuskan berbagai kebijakan pembangunan melalui pengalokasian pengganggaran, ketersedian infrastruktur, membangkitkan sumberdaya lokal terbarukan renewable resources yang memiliki keterkaitan dan aksessibilitas yang kuat dengan masa produksi Proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumbawa-Barat. Sedangkan dalam jangka panjang 2011-2025 hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan pembangunan berkelanjutan dalam prespektif pembangunan wilayah Kabupaten Sumbawa-Barat sehingga dapat meminimalisir terjadinya kabupaten hantu ghost regency ketika deposit sumberdaya mineral proyek Batu Hijau habis pada tahun 2027. 3. Bagi PT. Newmont Nusa Tenggara. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk merumuskan berbagai kebijakan eksternal perusahaan khususnya program pengembangan masyarakat community development selama berlangsungnya masa produksi proyek Batu Hijau untuk mempercepat transformasi sumberdaya mineral ke sektor stategis selain pertambangan. 4. Bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa-Barat NTB di delapan Kecamatan Seteluk, Poto Tano, Taliwang, Brang Rea, Brang Ene, Maluk, Jereweh dan Sekongkang 7 khususnya kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang sebagai lokasi proyek, hasil penelitian ini berguna untuk meningkatkan kinerja dan partisipasi mereka untuk terlibat secara aktif baik langsung maupun tidak langsung agar memiliki aksessibilitas dan proaktif menggerakkan sektor-sektor terbarukan pertanian dalam arti luas dan sektor yang dibutuhkan selama masa operasi proyek Batu Hijau PTNNT untuk meningkatkan kesejahteraannya. Disamping itu diharapkan munculnya kesadaran pada masyarakat akan sifat sumberdaya mineral yang tidak dapat pulih sehingga masyarakat tidak mengalami shock ketika sumberdaya mineral tersebut habis. Dengan demikian akan muncul kesadaran dalam masyarakat untuk membangkitkan sektor-sektor dapat pulih seperti pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dsbnya sehingga terjamin pembangunan berkelanjutan ketika cadangan sumberdaya mineral habis.

1.4. Kerangka Pemikiran