Tabel 19. Tujuan Penelitian, Data Dasar, Sumber Data, Metode Analisis dan Output yang Diharapkan untuk Menganalisis dan Memetakan Hubungan Fungsional Kinerja
Pembangunan dan Pola Spasial Pengalokasian Anggaran Belanja Daerah
No Tujuan Penelitian
Data Sumber Data
Analisis Variabel Indikator
Output yang diharapkan
3. Menganalisis peran struktur
alokasi anggaran belanja dan
keterkaitan antar daerah untuk
untuk optimalisasi kinerja
pembangunan daerah
Logaritma Natural : 1. Indeks komposit
kinerja pembangunan
2. Indeks komposit pola
pengalokasian anggaran,
3. Data aliran barang antar
kabupatenkota 1. Hasil analisis
point 1 dan 2 2. Dept.
Perhubungan Tiga analisis indikator:
a. Multiple Regresion untuk melihat pada
daerah yang dianalisisdaerah
tertentu
b. Spatial Autoregresion
Untuk melihat pengaruh variabel
tujuan terhadap variabel keadaan.
Fx = Y, Fy = X
c. Spatial Durbin Model Untuk
melihat pengaruh daerah laindaerah
yang bertetangga Hubungan fungsional
antara kinerja pembangunan dan
Pola Pengalokasian Anggaran Antar
Wilayah
Sumber : BPS, 2006 dan 2007
3.4.3. Metode Analisis Tujuan Ketiga Analisis Isi Content Analysis dan Perubahan
Kebijakan
Identifikasi permasalahan investasi pertambangan dan perubahan kebijakan yang diperlukan sebelum tambang dimulai, saat operasi dan setelah berakhirnya pertambangan,
dengan menganalisis berbagai kebijakan dari tingkat pusat hingga daerah penelitian yakni Kabupaten Sumbawa Barat NTB sebagai lokasi Proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa
Tenggara menyangkut peraturan perundangan yang terkait pertambangan. Data yang terkumpul, baik berupa data primer dan sekunder, kemudian dianalisis
sesuai dengan tujuan ketiga penelitian menggunakan analisis isi content analysis peraturan perundangan. Sedangkan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan yang
ada untuk masing-masing pemangku kepentingan stakeholder menggunakan pendekatan IDS environment group, yaitu : narasi, aktor dan kepentingan untuk perubahan kebijakan
pascatambang dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
Analisis Isi Content Analysis
Content analysis adalah teknik penelitian yang digunakan untuk menganalisis dokumen-dokumen tertulis seperti laporan, surat, transkrip wawancara, dan bentuk-bentuk
tertulis lainnya Henderson, 1991 dan Krippendorf, 1980. Teknik penelitian ini bisa
74
berupa teknik kuantitatif yang sistematis dan bisa direplikasi yang digunakan untuk menjelaskan atau memahami konsep yang sedang dipelajari Riffe et al. 1998.
Content analysis dilakukan untuk mengetahui isi dari suatu produk kebijakan dan menganalisis proses serta aktor yang terlibat dalam perumusan. Menurut Fraenkel et al.
1996 langkah – langkah yang dilakukan mencakup : 1.
Menentukan objek; 2.
Mendefenisikan istilah; 3.
Spesifikasi unit analisis kata, kalimat, paragraf atau gambar; 4.
Menetapkan sumber data; 5.
Memperkuat alasan pemikiran; 6.
Membuat rencana sampling; 7.
Membuat kode kategori; dan 8.
Analisa data.
Analisis Stakeholder Stakeholder Analysis
Untuk analysis stakeholder menggunakan metode yang dikembangkan oleh institute development studies IDS yakni proses kebijakan, membangun dan mengelaborasi
model sederhana dengan mengkaitkannya dengan tiga tema yang saling berhubungan :
Pengetahuan dan wacana apa naratif kebijakannya? bagaimana dibingkai melalui ilmu pengetahuan dan riset, dan sebagainya ?
Aktor dan jaringan kerjanya siapa yang terlibat dan bagaimana mereka saling
berhubungan?; dan
Politik dan kepentingannya apa dinamika kekuasaan yang mendasarinya? Oleh karenanya pemahaman terhadap proses kebijakan adalah suatu hasil dari
melihat ketiga hal ini secara bersama-sama –pada titik singgung dari tiga prespektif ini. Jadi, untuk memahamai mengapa kebijakan memiliki bentuk tertentu, adalah perlu untuk
memahami bukan hanya bagaimana sain membingkai issu –naratif yang menceritakan cerita kebijakan- tetapi juga cara-cara bagaimana posisi kebijakan melekat pada jaringan
kerja aktor, pendanaan, professional dan hubungan lain dan institusi dan organisasi tertentu dan memberikan atau membatasi dinamika kekuasaan –namun demikian
kerangka kerja ini akan lebih baik dipandang sebagai suatu menu- suatu pemilihan titik awal untuk menjawab pertanyaan kebijakan yang bermanfaat.
75
BAB IV. KONDISI EKSISTING WILAYAH PENELITIAN