Performa Kabupaten Latar Belakang

resource curse 2 . Menurut Auty, 1993 dan Humpreys, 2007 negara-negara yang berkelimpahan dengan sumberdaya alam seperti minyak dan gas, performa pembangunan ekonomi dan tata kelola pemerintahannya good governance kerap lebih buruk dibandingkan negara-negara yang sumberdaya alamnya lebih kecil. Norwegia dapat dikatagorikan sebagai negara yang berhasil mengelola sumberdaya yang bersifat tidak terbarukan yakni minyak dan gas di negara tersebut. Norwegia merupakan contoh bagi praktek-praktek terbaik yang berhasil menghindarkan diri dari munculnya kutukan sumberdaya alam Karl, 2007. Norwegia menempati ranking pertama dunia dalam laporan Indeks Pembangunan Manusia 3 IPM 2006 PBB dengan nilai 0,956, mendekati sempurna. Sebaliknya survey UNDP tahun tersebut menunjukkan bahwa hampir seluruh negara penghasil minyak memiliki angka IPM dari rendah hingga sedang, fenomena ini disebut paradok berkelimpahan paradox of plenty.

1.1.1. Performa Kabupaten

Sumbawa Barat Sebagai Kabupaten yang baru berdiri tahun 2003, Kabupaten Sumbawa Barat KSB menghadapi permasalahan yang sangat fundamental diantaranya pertama, KSB termasuk dalam 199 Kabupaten dengan katagori tertinggal menurut Kementerian Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal 2005. Kedua, menurut hasil penelitian BPS 2004 Indeks Pembangunan Manusia IPM NTB berada pada urutan ke 33 terbawah dari 33 Propinsi di Indonesia dengan skor 60,6 katagori sedang. Sedangkan IPM KSB berada pada urutan ke 5 dengan skor 61,9 katagori sedang dari 9 kabupatenkota di NTB. Ketiga, jumlah penduduk miskin di KSB persentasenya cukup signifikan baik sebelum adanya pertambangan 1998 maupun setelah pertambangan beroperasi 2006 Tabel 1. Keempat, tingginya nilai PDRB sangat kontras dengan kemampuan fiskal Kabupaten Sumbawa Barat yang rendah, hal ini tercermin dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD Kabupaten tersebut. Dari sembilan KabupatenKota di Propinsi NTB APBD Kabupaten Sumbawa Barat menduduki peringkat terendah 2006 Tabel 2. 2 Kutukan sumberdaya alam merujuk pada fakta bahwa negara-negara kaya sumberdaya alam memiliki pertumbuhan yang lebih rendah Sachs dan Warner 2000, lembaga-lembaga buruk Karl 1997, dan lebih banyak konflik dbandingkan dengan negara-negara miskin sumberdaya alam Collier dan Hoeffler 2004 3 Indeks Pembangunan Manusia adalah indeks komposit yang disusun dari tiga indikator : lama hidup yang diukur dengan angka harapan hidup ketika lahir, pendidikan yang diukur berdasarkan rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas ; dan standar hidup yang diukur dengan pengeluaran per kapita PPP rupiah. Nilai indeks berkisar antara 0-100 3 Tabel 1. Persentase Penduduk Miskin di Sumbawa Barat sejak 1998- 2006 No Kecamatan 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 1. Sekongkang 13,45 16,58 14,7 13,44 13,01 13,91 2. Jereweh 10,31 10,84 14,41 8,99 8,86 9,4 9,62 4,49 9,57 3. Taliwang 5,01 7,08 8,59 8,46 9,45 8,9 9,41 5,24 8,97 4. Brang Rea 6,01 9,00 9,5 8,67 4,88 9,21 5. Seteluk 6,38 7,03 12,48 11,01 13,62 15,3 13,32 5,00 8,94 Jumlah 21,68 24,95 35,48 48,01 57,51 57,72 54,45 32,61 50,61 Sumber : Sumbawa Barat dalam angka 1998-2006 dan Podes 2005 Tabel 2. APBD Kabupaten, Kota se–Provinsi Nusa Tenggara Barat 2006 dalam juta rupiah No KabKota ABPD 1. Kabupaten Bima 450.374,30 2. Kota Bima 242.718,16 3. Kabupaten Dompu 295.645,13 4. Kabupaten Sumbawa 362.577,31 5. Kabupaten Sumbawa Barat 224.705,50 6. Kota Mataram 345.105,59 7. Lombok Barat 469.986,04 8. Lombok Timur NA 9. Lombok Tengah 478.158,40 Sumber : Depkue, 2007

1.1.2. Performa Tambang Tembaga dan Emas Proyek Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara