Klasifikasi gempa menurut kedalaman hiposentrum. Klasifikasi gempa bumi berdasarkan kekuatan gelombang atau getaran Klasifikasi gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya

9 Gempa bumi merupakan gejala alam yang sudah tidak asing lagi di Indonesia, hal ini dikarenakan hampir setiap tahun bencana gempa bumi ini terjadi di Negara ini. Gempa bumi didefinisikan sebagai getaran yang dirasakan dipermukaan bumi yang disebabkan oleh gelombang-gelombang seismik dari sumber gempa di dalam lapisan kulit bumi. Ketika pergeseran ini terjadi, timbul getaran yang disebut gelombang seismik yaitu getaran gempa yang menjalar di dalam dan di permukaan bumi dengan cara longitudinal dan transversal. Pusat atau sumber gempa bumi yang letaknya didalam bumi disebut hiposentrum. Daerah dipermukaan bumi ataupun didasar laut yang merupakan tempat pusat getaran bumi merambat disebut episentrum. Gempa bumi dapat diklasifikasikan menurut kedalaman hiposentrum, kekuatan gelombang atau getaran gempanya dan faktor penyebabnya Agus Swardana, 2005:74.

2.1.1 Klasifikasi gempa menurut kedalaman hiposentrum.

a. Gempa bumi dalam Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya. Tempat yang pernah mengalami adalah dibawah laut Jawa,laut Sulawesi,dan laut Flores. b. Gempa bumi menengah Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa. Tempat yang pernah terkena bencana gempa bumi menengah 10 adalah sepanjang pulau Sumatra bagian barat, pulau Jawa bagian selatan, sepanjang teluk Tomini, laut Maluku dan kepulauan Nusa Tenggara. c. Gempa bumi dangkal Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar. Tempat yang pernah terjadi gempa bumi dangkal adalah pulau Bali, Flores, Yogyakarta dan Jawa Tengah.

2.1.2 Klasifikasi gempa bumi berdasarkan kekuatan gelombang atau getaran

gempanya. a. Gempa akibat gelombang primer Gelombang primer gelombang longitudinal adalah gelombanggetaran yang merambat di dalam bumi dengan kecepatan antara 7-14 kmdetik yang getarannya berasal dari hiposentrum. b. Gempa akibat gelombang sekunder Gelombang sekunder gelombang transversal adalah gelombang atau getaran yang merambat seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 kmdetik. Gelombang sekunder ini tidak dapat merambat melalui lapisan cair. c. Gempa akibat gelombang panjang Gelombang panjang adalah gelombang yang merambat melalui permukaan bumi dengan kecepatan 3 - 4 kmdetik. Gelombang ini berasal dari episentrum dan gelombang inilah yang banyak menimbulkan kerusakan di permukaan bumi. 11

2.1.3 Klasifikasi gempa bumi berdasarkan faktor penyebabnya

Berdasarkan faktor-faktor penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan menjadi dua yaitu: 1. Gempa Tektonik. Gempa Tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi yang keras menjadi genting lunak dan akhirnya bergerak. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya Gempa Tektonik. 2. Gempa Vulkanik Gempa ini jarang terjadi bila dibandingkan dengan gempa tektonik. Gempa vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Ketika gunung berapi meletus maka getaran dan goncangan letusannya bisa terasa sampai dengan sejauh 20 mil. Ukuran gempa ini dikenal dengan sebutan Richter, sama dengan nama orang yang membuat dan mengembangkannya yaitu Charles Richter.

2.2 Mekanisme Gempa Bumi