1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Indonesia adalah negara yang yang sangat potensial terjadi bencana alam terutama bencana Gempa Bumi. Berbagai daerah di Indonesia
merupakan titik rawan bencana, terutama bencana gempa bumi, tsunami, banjir, dan letusan gunung berapi. Hal ini di karenakan wilayah Indonesia dikepung oleh
lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik. Sewaktu-waktu lempeng ini akan bergeser patah menimbulkan gempa bumi. Selanjutnya jika
terjadi tumbukan antar lempeng tektonik dapat menghasilkan tsunami, seperti yang terjadi di Aceh, Yogyakarta dan Sumatera Utara.
Catatan dari Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi DVMBG Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukan bahwa ada
28 wilayah di Indonesia yang dinyatakan rawan gempa dan tsunami. Di antaranya NAD, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jateng dan
DIY bagian Selatan, Jatim bagian Selatan, Bali, NTB dan NTT. Kemudian Sulut, Sulteng, Sulsel, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak, Yapen dan Fak-Fak di
Papua serta Balikpapan Kaltim. Gempa bumi merupakan peristiwa getaran atau goncangan yang terjadi di
permukaan bumi yang menyebabkan bergesernya tanah karena adanya aktivitas tektonik di dalam tanah. Peristiwa ini secara tidak langsung akan mempengaruhi
bentuk dan struktur muka tanah yang merupakan akumulasi partikel mineral yang
2
lemah ikatan antar partikelnya. Sehingga, tanah akan mudah berubah akibat adanya goncangan atau tekanan yang disebabkan oleh gempa bumi.
Penelitian ini dilakukan mengingat dalam selang waktu tahun 1940 sampai dengan tahun 2010 banyak terjadi gempa- gempa besar di Daerah Istimewa
Yogyakarta dan sekitarnya, sehingga mungkin akan mengubah nilai percepatan tanah maksimum. Secara garis besar tingkat kerusakan yang terjadi akibat gempa
bergantung dari kekuatan dan kualitas bangunan, kondisi geologi dan geotektonik serta percepatan tanah maksimum daerah lokasi gempa bumi terjadi Edwisa
Novita, 2008: 111. Dari beberapa faktor tersebut, percepatan tanah maksimum merupakan parameter yang perlu dikaji untuk mengetahui tingkat resiko bencana
gempa bumi yang terjadi pada suatu wilayah, maka penulis mengambil judul
Perhitungan Percepatan Tanah Maksimum Berdasarkan Data Gempa Bumi di Daerah Istimewa Yogyakarta
.
1.2 Rumusan Masalah