“bank syariah adalah bank yang sangat diperlukan bagi umat islam karena menggunakan sistem bagi hasil dan menjauhkan umat Islam
dari sistem bunga yang diharamkan, sehingga orang- orang khususnya umat Islam terhindar dari praktek-praktek riba yang
dilarang agama karena praktik riba mencekik kepada nasabah” wawancara tanggal 5 Januari 2013
Pernyataan serupa disampaikan oleh Bapak Chusnan selaku pimpinan pengurus cabang NU nahdlatul Ulama Kabupaten Kudus.
“bank syariah adalah kegiatan perbankan yang dikemas dengan hukum islam sehingga pelaksanaan perbankan ini terlepas dari unsur
riba yang dilarang oleh Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam surat Al-
Baqarah 2:275“dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. wawancara tanggal 6 Januari 2013
Menurut Bapak Ladun hakim selaku pimpinan Majelis Tarjih Muhammadiyah Kabupaten Kudus mengatakan.
“bank syariah adalah suatu proses transaksi keuangan yang terjadi di bank yang sekarang sudah dipakai atau memakai sistem yang islami
dan menggunakan prinsip- prinsip islami yang jauh dari riba”
wawancara tanggal 30 Januari 2013 Pernyataan para ulama tersebut jelas bahwa perbankan syariah adalah
lembaga keuangan yang sistem transaksi keuangannya menggunakan prinsip- prinsip islam yang jauh dari unsur riba.
b. Perbedaan bank syariah dan bank konvensional
Sistem perbankan Islam berbeda dengan sistem perbankan konvensional, karena sistem keuangan dan perbankan islam merupakan subsistem dari dari
suatu sistem ekonomi islam yang cakupanmnya lebih luas. Karena itu perbankan islam tidak hanya dituntut untuk menghasilkan profit secara
komersial, namun dituntutsecara sungguh-sungguh menampilkan realisasi nilai- nilai syariah.
Menurut Bapak Syafik Naskhan selaku ketua MUI Kabupaten Kudus mengatakan.
“dalam perbedaannya bank syariah dengan bank konvensional mempunyai perbedaan yang sangat menyolok yaitu bank syariah
tidak menggunakan sistem riba tetapi menggunakan sistem bagi hasil, bagi-bagi keuntungan, bank punya uang nasabah butuh uang
nasabah tidak dipinjami, karena bank syariah bukan lembaga pinjam- meminjam tapi lembaga keuangan untuk mengatur kesejahteraan
masyarakat nasabah punya keahlian berdagang bank punya uang lalu bekerjasama kemudian di bagi hasil, dan menggunakan prinsip
tolong-menolong, sedangkan bank konvensional menggunakan sistem riba atau bunga karena dalam bank konvensional tidak
memperdulikan apakah nasabah menanggung rugi atau tidak” wawancara 5 Januari 2013
Menurut Bapak Chusnan selaku pimpinan pengurus cabang NU
Kabupaten Kudus mengatakan. “perbedaan bank syariah dengan bank konvensional adalah bank
syariah tidak mengunakan sisitim riba dan dalam memperoleh keuntungan harus sesuai dengan koridor syariah terutama pelayanan
keuangan harus sesuai akad dan perangkatnya harus menurut tuntunan agama islam, dan dalam pembiayaan bank syariah hanya
membiayai suatu yang halal dan sesuai syariat. Berbeda dengan bank konvensional pada umumnya, bank konvensional melakukan
transaksi keuangan tidak kenal riba atau bukan yang penting mendapatkan suatu keuntungan dan dalam hal pembiayaan bank
konvensional tidak mengenal haram atau tidak.” wawancara 6 Januari 2013
Menurut Bapak Ladun Hakim selaku pimpinan Majelis Tarjih Muhammadiyah Kabupaten Kudus mengatakan bahwa.
“perbedan antara bank syariah dengan bank konvensional adalah bank syariah melakukan transaksi keuangan yang jauh dari unsur
riba, karena kalau sudah mengatas namakan syariah harus jauh dari riba, keuntungan tidak bisa dipatok, prosentasi untungnya di bagi
hasil, dan menggunakan prinsip tolong-menolong. Berbeda dengan
bank konvensional transaksi keuanganya menggunakan unsur riba.” Wawancara tanggal 30 Januari 2013
Pendapat para ulama tersebut menegaskan bahwa perbedaan paling menyolok yang terdapat pada bank syariah terdapat pada sistemnya, jika
perbankan konvensional menggunakan sistem bunga yang menurut para ulama bunga adalah riba, sedangkan perbankan syariah menggunakan sistem bagi
hasil.
c. Pelaksanaan perbankan syariah