Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN BENCANA Studi Deskriptif tentang Penanggulangan Bencana Letusan Gunung Kelud di Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri Indyah Hayu Ariyanti Mahasiswa Program StudiIlmuAdministrasi Negara UniversitasAirlanggaTahunAngkatan 2007 ABSTRACT Kediri is a town which has high disaster risk. One of the potential disasters is Kelud Mountain’s eruption. In 2014, when the Mountain erupted, Kediri has not had BPBD, a government organization to manage natural disaster. This study aims to portrait how the policy implementation of Kelud Mountain disaster management in Ngancar, Kediri. This study uses implementation model of public policy by George C. Edward III. The writer used descriptive qualitative method. The informant was obtained through purposive and snowball sampling. The result shows that the implementation of Kelud Mountain disaster management in Ngancar, Kediri requires more corrections in human resources. The citizen awareness of knowledge and skill in managing the disaster is required to develop. It is important to produce human resources which have good quality and quantity to accomplish the policy. Keywords: policy implementation, policy of disaster management, disaster management.

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Indonesia mendapat julukan sebagai “Ring of Fire” atau daerah cincin api karena wilayah Indonesia menjadi ditempat pertemuan tiga lempeng dunia. Hal inilah yang menyebabkan mengapa kepulauan Indonesia terbentuk oleh rangkaian gunungapi. Pulau Jawa sendiri yang luasnya hanya 7 dari wilayah Indonesia dan didiami 70 penduduk, memiliki 35 gunungaktif atau 27 dari gunung aktif yang tersebar di Indonesia.Tjetjep, 2002:20 Dalam dua abad terakhir letusan gunungapi yang terjadi di Indonesia telah mengakibatkan kurang lebih 175.000 orang meninggal.Tjetjep, 2002:77 Terlepas dari bahaya yang mengancam hadirnya gunungapi juga menawarkan kesuburan tanah dan pemandangan alam yang indah yang menjadi faktor meningkatnya konsentrasi pertumbuhan penduduk di wilayah sekitar gunungapi. Untuk menjawab tantangan tersebut pemerintah sebagai penyelenggaraan negara mengeluarkan Undang-Undang no 24 tahun 2007 mengenai penanggulangan bencana. Dalam pasal 5 Undang- Undang no 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana disebutkan bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana merupakan tanggungjawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah.Triutomo, 2011:1 Hal inilah yang mendasar itu terbentukny Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau disingkat BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah disingkat BPBD yang harus dimiliki oleh tiap kabupatenkota maupun provinsi. Kelud termasuk gunungapi yang masih aktif di Indonesia. Wilayahnya meliputi 3 Kabupaten, yaitu Kediri, Blitar dan Malang. Kediri pada tahun 2014 saat gunungapi Kelud meletus belum memiliki BPBD sebagai pelaksana penanggulangan bencana. Ngancar merupakan kecamatan dalam wilayah Kediri dengan desa terbanyak yang terkena dampak letusan Kelud. Karena belum memiliki BPBD pada saat terjadi peningkatan aktivitas gunung Kelud, pemerintah Kabupaten mengeluarkan Peraturan Bupati Kediri nomor 4 tahun 2014 mengenai Prosedur Tetap Penanggulangan Bencana Gunungapi Kelud. Mengacu pada peraturan tersebut Camat Ngaseri sebagai pimpinan di kecamatan Ngancar menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berisi langkah kongkrit pelaksanaan penanggulangan bencana di daerahnya. Berbagai kebijakan tingkat kecamatan berhasil ditelurkan mulai dari SOP penanggulangan bencana hingga Mapping wilayah terdampak dan alur komunikasi yang digunakan ketika terjadi letusan. Kebijakan-kebijakan yang dihasilkan merupakan perpaduan antara proses manajemen dan kearifan lokal daerah setempat. Hal inilah yang membuat pelaksanaan penanggulangan bencana di Kecamatan Ngancar berhasil menyelamatan puluhan ribu jiwa dengan cukup lancar.BNPB, Penanggulangan Bencana, 2014: 63-65 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimanakah implementasi kebijakan penanggulangan bencana yang ada di kecamatan Ngancar.

I.2. Rumusan Masalah