Kerapatan Analisis komposisi jenis dan struktur tegakan di hutan bekas tebangan dan hutan primer di areal IUPHHK PT. Sarmiento Parakantja Timber Kalimantan Tengah

Jenis-jenis pohon yang mempunyai tingkat permudaan tetapi pada tingkat tiang dan pohon tidak terdapat lagi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Richard 1975, dalam Handayani 2002, menyatakan bahwa kehadiran suatu jenis dalam proses suksesi sekunder ditentukan oleh daya tahan terhadap cahaya matahari, pola penyebaran biji dan daya tumbuh jenis tersebut, sedangkan faktor pembatasnya adalah adanya kompetisi antar individu baik dalam satu jenis ataupun antar jenis.

2. Kerapatan

Kerapatan density adalah jumlah individu suatu spesies di dalam suatu unit areal atau ruang. Nilai kerapatan ditentukan oleh perhitungan aktual terhadap jumlah individu. Tingkat kerapatan suatu jenis dalam komoditas menentukan struktur komunitas yang bersangkutan. Untuk menentukan nilai penting atau dominansi suatu jenis terhadap jenis lain dalam tegakan, dibutuhkan juga nilai kerapatan relatif yaitu jumlah individu dari suatu jenis dari jumlah individu seluruh jenis yang terdapat dalam komunitas. Nilai kerapatan relatif beberapa jenis pada petak pengamatan dapat dilihat pada Tabel 9 berikut. Tabel 9. Beberapa jenis tumbuhan yang mempunyai nilai kerapatan relatif yang tinggi pada berbagai tingkat pertumbuhan pada hutan primer. Tingkat Peumbuhan No. Jenis KR Semai 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosua Bengkirai Hopea ferrugenia Benuas Shorea laevifolia Keruing Dipterocarpus sp Ubar Eugenis sp 43,019 18,483 13,075 11,784 3,309 Pancang 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosua Keruing Dipterocarpus sp Bengkirai Hopea ferrugenia Ubar Eugenis sp Kumpang Myristica sp 29,612 13,514 13,514 11,751 7,051 Lanjutan Tabel 9. Tingkat Peumbuhan No. Jenis KR Tiang 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosua Keruing Dipterocarpus sp Ubar Eugenis sp Kumpang Myristica sp Mahawai Mezettia sp 25,098 8,627 7,843 7,451 4,706 Pohon 1 2 3 4 5 Keruing Dipterocarpus sp Meranti Merah Shorea leprosua Tengkawang Shorea sp Bengkirai Hopea ferrugenia Benuas Shorea laevifolia 26,625 22,910 7,430 4,954 4,644 Tabel 10. Beberapa jenis tumbuhan yang mempunyai nilai kerapatan relatif yang tinggi pada berbagai tingkat pertumbuhan pada hutan bekas tebangan. RKL Tingkat Pertumbuhan No. Jenis KR 1 Semai 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Benuas Shorea parvifolia Keruing Dipterocarpus gracills Bengkirai Hopea ferrugenia Kumpang Myristica sp 46,577 13,019 10,287 9,989 6,734 Pancang 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Ubar Eugenia sp Keruing Dipterocarpus gracills Kumpang Myristica sp Bengkirai Hopea ferrugenia 37,581 21,196 9,883 9,233 6,892 Tiang 1 2 3 4 5 Keruing Dipterocarpus gracills Meranti Merah Shorea leprosula Kumpang Myristica sp Bengkirai Hopea ferrugenia Medang Litcea sp 46,104 20,130 7,143 6,494 5,844 Lanjutan Tabel 10. RKL Tingkat Pertumbuhan No. Jenis KR Pohon 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Keruing Dipterocarpus gracills Kempas Koompasia malaccensis Bunyu Santiria grififiti Tengkawang Shorea stenoptera 33,546 21,086 5,112 5,112 4,792 2 Semai 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Bengkirai Hopea ferrugenia Keruing Dipterocarpus gracills Kumpang Myristica sp Ubar Eugenia sp 56,613 13,473 12,855 6,551 4,821 Pancang 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Ubar Eugenia sp Kumpang Myristica sp Keruing Dipterocarpus gracills Bengkirai Hopea ferrugenia 30,982 24,205 10,650 10,235 8,714 Tiang 1 2 3 4 5 Keruing Dipterocarpus gracills Meranti Merah Shorea leprosula Kumpang Myristica sp Ubar Eugenia sp Bengkirai Hopea ferrugenia 36,444 19,556 15,556 8,444 4,000 Pohon 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Keruing Dipterocarpus gracills Kumpang Myristica sp Ubar Eugenia sp Kempas Koompasia malaccensis 31,522 23,913 6,739 6,304 2,826 3 Semai 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Bengkirai Hopea ferrugenia Keruing Dipterocarpus gracills Tengkawang Shorea stenoptera Ubar Eugenia sp 32,972 20,867 16,079 10,750 5,872 Lanjutan Tabel 10. RKL Tingkat Pertumbuhan No. Jenis KR Pancang 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Bengkirai Hopea ferrugenia Keruing Dipterocarpus gracills Ubar Eugenia sp Kumpang Myristica sp 28,429 18,571 15,571 10,000 7,571 Tiang 1 2 3 4 5 Keruing Dipterocarpus gracills Meranti Merah Shorea leprosula Kumpang Myristica sp Mahawai Mezettia sp Jabon Anthocephalus cadamba 29,412 28,235 10,588 5,882 4,706 Pohon 1 2 3 4 5 Keruing Dipterocarpus gracills Meranti Merah Shorea leprosula Tengkawang Shorea stenoptera Bengkirai Hopea ferrugenia Bunyu Santina grififiti 28,614 24,484 5,310 4,425 3,540 4 Semai 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Bengkirai Hopea ferrugenia Benuas Shorea parvifolia Keruing Dipterocarpus gracills Meranti Putih Shorea bracteolata 44,169 17,566 12,901 12,755 2,843 Pancang 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Keruing Dipterocarpus gracills Bengkirai Hopea ferrugenia Ubar Eugenia sp Kumpang Myristica sp 28,112 15,797 14,056 9,237 7,095 Tiang 1 2 3 4 5 Keruing Dipterocarpus gracills Meranti Merah Shorea leprosula Bengkirai Hopea ferrugenia Kumpang Myristica sp Ubar Eugenia sp 37,850 28,972 7,009 6,075 4,206 Lanjutan Tabel 10. RKL Tingkat Pertumbuhan No. Jenis KR Pohon 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Keruing Dipterocarpus gracills Ubar Eugenia sp Benuas Shorea parvifolia Tengkawang Shorea stenoptera 27,986 18,771 6,485 4,778 4,096 5 Semai 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Bengkirai Hopea ferrugenia Keruing Dipterocarpus gracills Tengkawang Shorea stenoptera Benuas Shorea parvifolia 40,777 14,190 13,219 9,858 8,364 Pancang 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Keruing Dipterocarpus gracills Ubar Eugenia sp Bengkirai Hopea ferrugenia Tengkawang Shorea stenoptera 29,935 18,824 10,065 9,804 8,366 Tiang 1 2 3 4 5 Keruing Dipterocarpus gracills Meranti Merah Shorea leprosula Bengkirai Hopea ferrugenia Kumpang Myristica sp Mahawai Mezzetia sp 38,298 25,000 7,447 5,319 4,255 Pohon 1 2 3 4 5 Meranti Merah Shorea leprosula Keruing Dipterocarpus gracills Meranti Putih Shorea bracteolata Bunyu Santina grififiti Ulin Eusideroxylon zwageri 31,609 10,345 8,046 7,471 6,322 Untuk tingkat semai pada hutan primer jenis-jenis yang mempunyai kerapatan relatif tinggi adalah dari jenis komersial semua, yaitu tertinggi adalah meranti merah Shorea leprosula, kemudian bengkirai Hopea ferrugenia, benuas Shorea laevifolia, keruing Dipterocarpaceae sp, lalu ubar Eugenia sp. Pada hutan bekas tebangan di setiap RKL yang memiliki kerapatan relatif tinggi juga adalah jenis komersial, secara berturut-turut menurut kalkulasi setiap RKL yang memiliki kerapatan tinggi adalah meranti merah Shorea leprosula, bengkirai Hopea ferrugenia, keruing Dipterocarpaceae sp, tengkawang Shorea sp dan ubar Eugenia sp. Untuk tingkat pancang pada hutan primer, kerapatan relatif tertinggi berturut-turut dari yang tertinggi adalah meranti merah Shorea leprosula, keruing Dipterocarpaceae sp, bengkirai Hopea ferrugenia, ubar Eugenia sp, dan kumpang Myristica sp. Begitu juga pada hutan bekas tebangan meranti merah Shorea leprosula memiliki kerapatan relatif tertinggi pada setiap RKL kemudian keruing Dipterocarpaceae sp, ubar Eugenia sp, kumpang Myristica sp, dan bengkirai Hopea ferrugenia. Pada tingkat pancang jenis-jenis yang mempunyai kerapatan relatif tinggi adalah jenis komersial. Meranti merah Shorea leprosula juga memiliki kerapatan relatif yang tertinggi pada tingkat tiang. Jenis-jenis yang memiliki kerapatan relatif yang tinggi pada tingkat tiang adalah dari golongan komersial pada hutan primer maupun pada hutan bekas tebangan. Pada hutan primer secara berturut-turut yang memiliki kerapatan relatif tinggi adalah meranti merah Shorea leprosula, keruing Dipterocarpaceae sp, ubar Eugenia sp, kumpang Myristica sp, dan mahawai Mezettia sp. Sedangkan pada hutan bekas tebangan secara berturut- turut berdasarkan kalkulasi di setiap RKL adalah keruing Dipterocarpaceae sp, meranti merah Shorea leprosula, bengkirai Hopea ferrugenia, kumpang Myristica sp, dan ubar Eugenia sp. Keruing Dipterocarpaceae sp, meranti merah Shorea leprosula, tengkawang Shorea sp, bengkirai Hopea ferrugenia, dan benuas Shorea laevifolia merupakan jenis-jenis pohon komersial yang ditemukan mempunyai kerapatan yang tinggi pada hutan primer sedangkan pada hutan bekas tebangan adalah meranti merah Shorea leprosula, keruing Dipterocarpaceae sp, kumpang Myristica sp, bengkirai Hopea ferrugenia, dan tengkawang Shorea sp yang juga merupakan jenis komersial. Keberadaan permudaan akan mendukung stadium di atasnya walaupun dilakukan penebangan. Pada hutan primer maupun hutan bekas tebangan dapat diketahui bahwa semakin tinggi kelas diameternya maka semakin rendah kerapatannya. Pada hutan bekas tebangan terjadi penurunan kerapatan baik untuk jenis komersial maupun non komersial hal ini dikarenakan oleh adanya dampak dari pembalakan seperti arah rebah yang salah dan pembuatan jalan PWH. Cain dan castro 1971, dalam Wibowo, 2002 menyatakan bahwa data kerapatan seringkali digunakan tidak hanya untuk mendeskripsikan aspek kuantitatif saja dari kondisi pada waktu pengamatan tetapi juga untuk meyakinkan terjadinya perubahan alamiah yang terjadi di dalam komunitas tersebut.

3. Frekuensi