HubunganKeterkaitan Biaya dengan Kecamatan Tempat Bekerja

2  tabel adalah sebesar 25,0. Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa nilai chi- square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel 48,591 25,0 sehingga H o yang menyatakan tidak ada hubungan antara waktu tempuh dengan biaya yang dikeluarkan ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara waktu tempuh dengan biaya yang dikeluarkan. Menurut hasil perhitungan crosstab memperlihatkan bahwa responden pelaku pergerakan bekerja yang membutuhkan wak tu tempuh ≤ 10 menit mengeluarkan biaya ≤ Rp 50.000 sebesar 1,0, yang membutuhkan waktu tempuh 11 Menit – 20 menit mengeluarkan biaya ≤ Rp 50.000 sebesar 1,0, yang membutuhkan waktu tempuh 21 Menit – 30 menit mengeluarkan biaya ≤ Rp 50.000 sebesar 1,0 sebesar 11,1, yang membutuhkan waktu tempuh 31 Menit – 40 Menit mengeluarkan biaya ≤ Rp 50.000 sebesar 31,3, yang membutuhkan waktu tempuh 41 Menit – 50 Menit mengeluarkan biaya Rp. 76.000 – Rp. 100.000 sebesar 16,2 dan yang membutuhkan waktu tempuh 51 menit – 60 menit mengeluarkan biaya Rp. 76.000 – Rp. 100.000 sebesar 4,0. Berdasarkan uji chi square bahwa nilai chi-square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel 48,591 25,0. Artinya waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi tempat tempat tinggal mempunyai hubungan dengan biaya yang dikeluarkan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis crosstab bahwa responden yang membutuhkan waktu tempuh lebih lama maka biaya yang akan dikeluarkan akan lebih besar sedangkan waktu tempuh yang lebih singkat maka biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit. Sehingga dapat dikatakan waktu tempuh dapat mempengaruhi biaya yang dikeluarkan.

4.7 HubunganKeterkaitan Biaya dengan Kecamatan Tempat Bekerja

Berdasarkan hasil perhitungan crosstabs didapatkan bahwa nilai chi- square hitung 2  hitung adalah sebesar 38,395 sedangkan nilai chi-square tabel 2  tabel adalah sebesar 67,5. Hasil perhitungan ini menunjukan bahwa nilai chi- square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel 38,395 67,5 sehingga H o yang menyatakan tidak ada hubungan antara biaya yang dikeluarkan dengan kecamatan tempat bekerja diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara biaya yang dikeluarkan dengan kecamatan tempat bekerja. Menurut hasil perhitungan crosstab memperlihatkan bahwa responden pelaku pergerakan bekerja yang mengeluarkan biaya Rp. 50.000 dengan tujuan ke Kecamatan Sumur Bandung dan Kecamatan Bandung Wetan masing-masing sebesar 12,1 kemudian yang mengeluarkan biaya Rp.51.000-Rp.75.000 dengan tujuan ke Kecamatan Sumur Bandung sebesar 5,1 dan yang mengeluarkan biaya Rp.76.000-Rp.100.000 dengan tujuan ke Kecamatan Bandung Wetan sebesar 12,1. Berdasarkan uji chi square bahwa nilai chi-square hitung lebih kecil dari nilai chi-square tabel 38,395 67,5. Artinya biaya yang dikeluarkan tidak mempunyai hubungan dengan lokasi kecamatan tempat bekerja. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis crosstab bahwa responden yang mengeluarkan biaya sedikit hampir sama dengan tujuan ke kecamatan yang berada di Kota Bandung dan Kecamatan lain yang berada di luar Kota Bandung. Sehingga dapat dikatakan biaya yang dikeluarkan tidak mempunyai hubungan dengan lokasi kecamatan tempat bekerja.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini akan di uraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuan- temuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi, rekomendasi yang terkait dengan temuan studi, serta saranusulan studi lanjutan.

5.1. Kesimpulan Hasil Studi

Berikut ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi yang dihasilkan, yang mencakup kesimpulan hasil analisis terhadap karakteristik pergerakan pada saat pergi dan pulang bekerja yang bermukim di perumahan terstruktur di Kecamatan Antapani. Kesimpulan meliputi lokasi kecamatan tempat bekerja, moda yang digunakan, jenis pergerakan, rute jalan, waktu mulai pergerakan, waktu tempuh, biaya, persepsi kondisi lalu-lintas dan hubungan variabel yang mempengaruhi karakteristik pergerakan pada saat pergi dan pulang bekerja Berdasarkan hasil analisis sebaran pergerakan dengan maksud bekerja didapatkan bahwa sebagian besar responden pelaku pergerakan tertuju pada Kecamatan Bandung Wetan dan Sumur Bandung dengan persentase 27,3 dan 23,2 . Dimana Kecamatan Bandung Wetan dan Kecamatan Sumur Bandung yang termasuk pusat Kota Bandung dan juga merupakan pusat kegiatan pemerintahan, jasa serta pertahanan dan keamanan.

5.1.1 Karakteristik Pergerakan Pergi dan Pulang Bekerja

A. Pada Saat Pergi

Moda yang digunakan responden pelaku pergerakan pada saat pergi bekerja sebagian besar menggunakan angkutan pribadi sebesar 84,84 dengan posisi sebagai pengguna utamamengendarai sebesar 83,83. Jenis pergerakan dengan maksud bekerja yang menggunakan angkutan pribadi sebagian besar adalah jenis pergerakan yang dimulai dari lokasi tempat tinggal menuju ke lokasi kecamatan tempat bekerja single purpose trips sebesar 77,38 dan yang