Berdasarkan hasil perbandingan ketiga rezim pengelolaan di atas, untuk mencapai pengelolaan yang optimal, maka rezim yang paling tepat digunakan
adalah rezim maximum economic yield MEY dimana dengan effort yang rendah, produksi yang lebih rendah dibandingkan MSY diperoleh rente ekonomi
yang tertinggi. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Millon et al. 1995, bahwa rezim MEY lebih konservatif dibandingkan rezim MSY dan Open access.
5.9. Aspek Kesejahteraan Produsen
Dengan menggunakan parameter biofisik dan ekonomi yang ada, sesuai dengan metode yang diuraikan sebelumnya maka diperoleh surplus produsen
untuk setiap tahunnya baik untuk pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis besar maupun pelagis kecil, seperti pada Tabel 29. Surplus yang seharusnya dapat
diterima nelayan setiap tahunnya untuk pemanfaatan sumberdaya pelagis besar berkisar antara Rp 32.72 milyar sampai dengan Rp 396.55 milyar atau rata-rata
sebesar Rp 144.92 milyar, sedangkan untuk sumberdaya ikan pelagis kecil berkisar antara Rp 38.43 milyar sampai dengan Rp 458.85 milyar atau rata-rata
sebesar Rp 170.16 milyar. Surplus produsen untuk pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis besar dan kecil memiliki kecenderungan mengalami peningkatan
setiap tahunnya, akan tetapi terjadinya peningkatan yang cukup besar antara tahun 1997 dengan tahun 1998 disebabkan karena terjadinya krisis moneter
yang menyebabkan turunnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika Gambar 48.
Tabel 29 Nilai Surplus Produsen untuk sumberdaya ikan pelagis besar dan pelagis kecil
Surplus Produsen Rp juta Tahun
Pelagis Besar Pelagis Kecil
1984 32 716.65
38 430.09 1985
38 223.84 44 909.00
1986 42 392.17
49 807.33 1987
42 040.10 49 394.42
1988 46 511.74
54 646.63 1989
41 937.35 49 271.68
1990 51 307.57
60 280.10 1991
53 739.91 63 156.07
1992 49 596.67
58 258.08
1993 53 946.21
63 366.63 1994
74 804.67 87 888.70
1995 71 509.18
84 014.11 1996
70 711.89 83 079.82
1997 50 767.81
59 646.73 1998
176 314.60 207 207.99
1999 318 323.40
373 991.36 2000
340 039.76 399 508.99
2001 362 340.06
425 835.64 2002
362 102.19 429 926.55
2003 367 496.98
431 861.96 2004
396 548.77 458 849.45
Rata-rata 144 922.45
170 158.63
100000 200000
300000 400000
500000
19 84
19 86
19 88
19 90
19 92
19 94
19 96
199 8
20 00
20 02
20 04
Tahun
S ur
pl us
pr odu
s e
n R
p ju ta
pelagis besar pelagis kecil
Gambar 48 Perkembangan Surplus Produsen untuk pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis besar dan kecil.
Surplus produsen merupakan surplus yang diterima oleh produsen yang merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya yang digunakan dalam
kegiatan perikanan. Surplus produsen juga menggambarkan tingkat kesejahteraan nelayan dengan adanya pemanfaatan sumberdaya ikan melalui
kegiatan penangkapan. Dengan kecenderungan terjadinya peningkatan surplus produsen setiap tahunnya hal ini juga menggambarkan terjadinya peningkatan
kesejahteraan nelayan dari tahun ke tahun. Akan tetapi bila dilihat kenyataan di lapangan tingkat kesejahteraan nelayan masih memprihatinkan dan tidak terjadi
perbaikan yang signifikan setiap tahunnya. Hal ini karena surplus produsen itu sendiri baru akan diperoleh oleh produsen apabila pengelolaan sumberdaya
dilakukan secara optimal. Hal ini juga dapat dilihat dari perbandingan antara surplus produsen dengan rente aktualpenerimaan bersih yang diterima oleh
produsen, dimana rente aktual jauh lebih kecil dibandingkan dengan surplus produsen Gambar 49 dan 50. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai rata-rata
surplus produsen dengan penerimaan riil yang diperoleh produsen saat ini dimana nilai surplus produsen lebih besar karena untuk pelagis besar rata-rata
penerimaan bersih adalah sebesar Rp 24.13 milyar sedangkan untuk ikan pelagis kecil penerimaan sebesar Rp 36.21 milyar.
100000 200000
300000 400000
500000
1984 1986 1988 19 90
1992 1994 1996 19 98
2000 2002 2004
Tahun Rp j
u ta
surplus produsen rente aktual
100000 200000
300000 400000
500000
198 4
198 6
198 8
199 19
92 199
4 199
6 199
8 200
200 2
200 4
Tahun Rp
j u
ta
surplus produsen rente aktual
Gambar 49 Gambar 50 Perbandingan surplus produsen Perbandingan surplus produsen
dan rente aktual pelagis besar. dan rente aktual pelagis kecil.
5.10 Kapasitas Perikanan Tangkap 5.10.1 Efisiensi perikanan tangkap