5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Standardisasi Alat Tangkap
Alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis bermacam- macam, untuk itu dalam menganalisis perikanan tangkap terlebih dahulu perlu
dilakukan standardisasi alat tangkap sehingga dapat dijumlahkan total effort dari perikanan tangkap yang dianalisis. Dalam penelitian ini penentuan standardisasi
effort dilakukan dengan menggunakan jumlah trip per tahun dari alat tangkap bagan, payang, jaring insang hanyut, pukat cincin dan tonda. Ada beberapa
jenis alat tangkap yang digunakan dalam menangkap ikan pelagis kecil dan besar tetapi dalam penelitian ini pengkajian tidak dilakukan terhadap seluruh alat
tangkap yang digunakan akan tetapi dipilih beberapa alat tangkap yang dominan menangkap ikan pelagis. Analisis juga dipisahkan antara ikan pelagis besar dan
pelagis kecil, dengan pertimbangan ikan pelagis kecil lebih banyak ditangkap di perairan sekitar pantai sedangkan ikan pelagis besar lebih banyak di tangkap di
laut lepas. Untuk ikan pelagis kecil alat tangkap yang digunakan sebagai baseline
adalah bagan dengan pertimbangan alat tangkap bagan ini paling dominan digunakan dan memberikan kontribusi yang paling besar terhadap hasil
tangkapan ikan pelagis kecil, sedangkan untuk ikan pelagis besar yang dijadikan baseline adalah alat tangkap pancing tonda karena hasil tangkapan dari alat
tangkap pancing tonda ini yang paling besar kontribusinya terhadap hasil tangkapan ikan pelagis besar di propinsi Sumatera Barat. Khusus untuk ikan
pelagis besar alat tangkap yang dianalisis hanya 2 yaitu alat tangkap pancing tonda dan pukat cincin, dengan pertimbangan 2 jenis alat tangkap ini yang
memiliki operasi penangkapan ikan jauh dari perairan pantai dengan lama hari upaya penangkapan lebih dari 1 hari. Selanjutnya dari keseluruhan jenis ikan
pelagis besar yang ada, dipilih empat jenis ikan yang dominan yaitu ikan tenggiri, tongkol, tuna dan cakalang. Hasil tangkapan dari ke empat jenis ikan pelagis
besar ini oleh alat tangkap tonda dan pukat cincin seperti pada Tabel 11 dan Gambar 16.
Perkembangan effort dari alat tangkap setelah distandardisasi selama 21 tahun seperti terlihat pada Gambar 15. Pada gambar terlihat bahwa effort dari
alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis besar dan pelagis
kecil pada awal-awal periode pengamatan memiliki kecendrungan meningkat setiap tahunnya selanjutnya berfluktuasi naik turun dan pada akhir pengamatan
mengalami penurunan.
5000 25000
45000 65000
85000 105000
125000 145000
165000
19 84
198 6
19 88
19 90
19 92
19 94
19 96
19 98
20 00
20 02
20 04
Tahun E
ffo rt tr
ip
Std Effort Pel kecil Std Effort Pel besar
Gambar 15 Perkembangan effort yang telah distandardisasi untuk penangkapan ikan pelagis besar dan pelagis kecil.
Pada Tabel 11 terlihat bahwa dari ke empat jenis ikan pelagis besar, yang paling banyak hasil tangkapannya adalah cakalang, kemudian diikuti oleh
tongkol, tuna dan tenggiri. Hampir sama dengan effort, secara keseluruhan hasil tangkapan ikan pelagis besar juga mengalami fluktuasi, pada tahun awal
pengamatan hasil tangkapan cenderung meningkat, kemudian turun naik dan pada akhir tahun pengamatan cenderung menurun, perkembangan hasil
tangkapan ikan pelagis besar seperti pada Gambar 16, sedangkan trajektori perkembangan hasil tangkapan dan effort ikan pelagis besar dapat dilihat pada
Gambar 17.
2000 4000
6000 8000
10000
19 84
198 6
198 8
199 199
2 199
4 19
96 199
8 200
200 2
200 4
Tahun H
asi l t
a n
g kap
an to
n
tenggiri tuna
cakalang tongkol
Gambar 16 Perkembangan hasil tangkapan menurut jenis ikan pelagis besar. Tabel 11 Hasil tangkapan ikan pelagis besar oleh alat tangkap tonda
dan pukat cincin Hasil tangkapan menurut jenis ikan ton
Tahun Tenggiri Tuna
Cakalang Tongkol
Jumlah 1984
119.70 785.00
2 713.40 2 537.70
6 155.80 1985
35.30 908.90
3 448.10 2 652.00
7 044.30 1986
112.20 1 017.70
4 047.30 3 043.40
8 220.60 1987
96.90 1 455.60
3 809.70 3 391.60
8 753.80 1988
88.50 2 086.80
5 070.40 3 984.10
11 229.80 1989
214.80 2 610.70
6 597.80 5 012.00
14 435.30 1990
227.02 2 759.53
6 973.90 5 297.67
15 258.12 1991
373.20 1 954.60
5 632.30 6 930.00
14 890.10 1992
294.30 3 371.00
4 079.40 4 428.80
12 173.50 1993
238.90 2 541.30
3 463.70 3 569.50
9 813.40 1994
296.60 3 383.40
6 390.20 3 814.90
12 885.10 1995
353.10 3 231.50
6 913.80 3 034.00
13 532.40 1996
445.70 4 479.20
5 647.30 4 068.60
14 640.80 1997
258.50 5 881.10
5 779.40 3 511.10
15 430.10 1998
535.00 6 763.00
6 486.90 3 660.10
17 445.00 1999
467.90 3 526.00
9 438.20 6 906.50
20 338.60 2000
417.40 4 789.00
8 749.40 4 212.00
18 167.80 2001
488.30 3 777.60
7 232.10 7 048.30
18 546.30 2002
537.80 3 455.20
3 445.20 2 890.20
10 328.40 2003
927.40 2 139.90
2 925.30 2 755.30
8 747.90 2004
732.40 2 938.10
2 228.30 3 801.40
9 702.50
5 7
9 11
13 15
17 19
21 23
19 84
19 85
19 86
19 87
19 88
19 89
19 90
19 91
19 92
19 93
19 94
19 95
19 96
19 97
19 98
19 99
20 00
20 01
20 02
20 03
20 04
Tahun H
a s
il t a
n g
k a
p a
n rib
u t
o n
5 10
15 20
25 30
E ffo
rt r ib
u t
ri p
Hasil tangkapan effort
Gambar 17 Perkembangan effort dan hasil tangkapan ikan pelagis besar.
Untuk ikan pelagis kecil, jenis ikan yang dipilih adalah ikan layang, selar, teri, tembang, lemuru dan kembung dengan alat tangkap payang, pukat pantai, pukat
cincin dan jaring insang hanyut serta bagan. Hasil tangkapan ikan pelagis kecil oleh ke lima alat tangkap dapat dilihat pada Tabel 12 dan Gambar 18.
Tabel 12 Hasil tangkapan ikan pelagis kecil oleh alat tangkap yang dianalisis Hasil tangkapan
per jenis ikan ton Tahun
layang Selar teri tembang
kembung lemuru
Jumlah 1984
981.80 684.20
3 691.40 1 503.20
2 179.90 356.60
9 937.10 1985 1 165.70
763.80 3 094.80
1 297.70 2 200.50
242.40 8 764.90
1986 1 262.70 890.70
3 980.50 1 480.40
2 558.70 222.80
10 395.80 1987 1 007.50
1 058.70 4 624.20
1 540.50 3 275.70
294.50 11 801.10
1988 1 067.60 1 370.30
5 499.80 1 956.40
3 386.10 280.00
13 280.20 1989 1 416.30
1 013.90 5 171.70
2 807.50 2 865.60
300.30 13 575.30
1990 1 497.17 1 071.72
5 466.47 2 967.51
3 028.91 285.35
14 317.13 1991 1 359.90
995.30 7 803.30
2 584.80 1 790.30
205.80 14 739.40
1992 1 573.20 1 819.60
9 884.20 2 481.70
3 305.70 271.60
19 336.00 1993 2 580.40
3 083.90 9 635.40
2 925.10 3 054.60
300.80 21 580.20
1994 2 361.60 2 099.10
11 472.80 3 801.00
2 356.40 475.20
22 566.10 1995 1 690.30
1 585.00 13 213.80
2 887.00 3 114.20
533.70 23 024.00
1996 1 865.80 1 751.90
14 909.90 3 832.20
3 296.50 706.00
26 362.30 1997 2 128.01
1 991.30 17 885.40
3 453.80 3 377.70
872.90 29 709.11
1998 1 812.40 2 122.50
17 865.90 3 838.40
3 355.90 933.40
29 928.50 1999 1 836.00
2 343.20 17 148.50
7 675.50 3 319.00
1 511.30 33 833.50 2000 1 942.20
2 545.50 16 671.90
6 276.20 3 401.10
1 253.60 32 090.50 2001 2 124.00
3 307.00 15.684.50
6 850.10 4 437.20
1 209.20 33 612.00 2002 1 110.60
2 241.40 7 016.60
2 910.00 3 593.20
651.00 17 522.80
2003 1 044.00 3 018.10
8 931.30 3 709.80
4 675.60 627.00
22 005.80 2004 1 242.00
2 632.00 4 772.00
2 586.90 4 021.20
734.50 15 988.60
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
18000 20000
19 84
19 86
19 88
19 90
19 92
19 94
19 96
19 98
20 00
20 02
20 04
Tahun
H a
s il
t a
ng k
a pa
n t
on
layang selar
teri tembang
kembung Lemuru
Gambar 18 Perkembangan hasil tangkapan ikan pelagis kecil.
Tabel 12 dan Gambar 17 memperlihatkan bahwa hasil tangkapan ikan pelagis kecil yang terbesar adalah ikan teri, kemudian diikuti oleh tembang, kembung,
selar, layang dan lemuru. Dari tahun 1984 sampai dengan tahun 2000, hasil tangkapan ikan teri selalu mengalami peningkatan, bahkan merupakan tujuan
tangkap utama dari alat tangkap bagan, hal ini juga dapat dilihat dari banyaknya unit-unit pengolahan ikan tradisional yang mengolah ikan teri menjadi ikan teri
rebus kering, akan tetapi mulai tahun 2000, hasil tangkapan ikan teri mulai mengalami penurunan, unit-unit pengolahan teri juga sudah mulai berkurang,
dan ikan teri bukan lagi menjadi hasil tangkapan utama dari alat tangkap bagan dan kondisi ini juga mendorong beberapa pemilik bagan untuk memperluas
daerah penangkapannya. Gambar 19 memperlihatkan perkembangan effort dan produksi ikan pelagis kecil, hasil tangkapan ikan pelagis kecil dari tahun 1984
sampai dengan 2001 mengalami peningkatan setiap tahunnya dan mulai tahun 2002 mulai mengalami penurunan, sedangkan untuk effort dari tahun 1984
sampai dengan 1993 mengalami peningkatan, kemudian berfluktuasi sampai tahun 2001 dan sama halnya dengan produksi mulai tahun 2002 mengalami
penurunan.
5 10
15 20
25 30
35 40
198 4
19 85
19 86
198 7
19 88
19 89
199 19
91 19
92 199
3 19
94 19
95 199
6 19
97 199
8 199
9 20
00 200
1 200
2 20
03 200
4
Tahun
H a
s il
t a
ngk a
pa n
ri bu t
on
5 25
45 65
85 105
125 145
165
E ff
o rt
r ib
u tr
ip
Hasil tangkapan Effort
Gambar 19 Perkembangan effort dan hasil tangkapan ikan pelagis kecil.
5.2 Estimasi Parameter Biologi