7
III. METODOLOGI 3. 1. Bahan dan Alat
. Bahan dan alat yang digunakan
dalam penelitian ini diantaranya: 1 Data iklim propinsi Jawa Timur
berupa curah hujan dan suhu rata- rata bulanan yang dipetakan.
2 Peta tanah tinjau skala 1 : 500000 Puslitanak dan data topografi
propinsi Jawa Timur. 3 Peta penunjang lainnya seperti peta
penutupan lahan Jawa Timur tahun 2002 LAPAN dan peta
administrasi daerah Jawa Timur. 4 Seperangkat PC Personal
Computer dan perangkat lunak software pengolah kata, ArcView
3.3, Surfer Mapping system, dan Adobe PhotoShop 6.0.
3. 2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan sejak bulan Agustus 2006 sampai dengan Desmber 2006
di Laboratorium Agrometeorologi Departemen Geofisika dan Meteorologi,
IPB. 3.3. Metode
Sebagai langkah awal, yang dilakukan pada penelitian ini adalah:
a . Pengumpulan Data dan study Pustaka. Study pustaka dimaksudkan untuk
memperoleh berbagai informasi mengenai tanaman apel baik itu kriteria tanaman dan
juga syarat tumbuh tanaman apel. Selanjutnya adalah penyediaan data
spasial berupa peta iklim dan tanah. Kegiatan ini mencakup pengumpulan dan
pembuatan peta spasial curah hujan, suhu, tanah, dan kelerengan.
b . Penentuan Tingkat Kesesuaian Iklim. Tingkat kesesuaian iklim tanaman
apel didasarkan dari data iklim propinsi Jawa Timur yang berupa curah hujan
tahunan dan suhu udara rata-rata bulanan selama 10-20 tahun pengamatan.
Suhu udara rata-rata diduga dengan menggunakan persamaan Braak
dalam Khomarudin 1998 dengan memodifikasi suhu acuannya berdasarkan
data dari stasiun acuan, yaitu:
T = T
st
+ 0,0061h
st
– h pada 0 h 2000 mdpl …1
T = T
st
+ 0,0052h
st
– h pada h 2000 mdpl …….2
Ket : T
st
= Suhu stasiun acuan 23,2
o
C h
st
= Ketinggian stasiun 625 mdpl Stasiun acuan yang digunakan adalah
stasiun Karangploso. Setelah itu kedua data tersebut
direklasifikasi berdasarkan pada kriteria kesesuaian lahan untuk tanaman apel yang
disusun oleh Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Puslitanak yang telah
dimodifikasi Lampiran 1. Modifikasi ini sendiri dilakukan untuk menambah
ketelitian dari hasil yang akan diperoleh, modifikasi yang dilakukan berupa
perubahan selang kecocokan dari suhu, dimana selang suhu yang disusun oleh
Pusat Penelitian Tanah dan agroklimat Puslitanak dianggap kurang representatif
karena terlalu besar.
Selanjutnya dari data curah hujan dan suhu tersebut akan didapat peta
isohyet dan peta isotherm. Setelah melakukan proses overlay dari kedua peta
tesebut diperoleh informasi yang berupa peta tingkat kesesuaian iklim tanaman
apel di Jawa Timur.
c . Penentuan Kesesuaian Tanah Parameter yang diuji dalam
penentuan kelas kesesuaian tanah adalah kelerengan dan jenis tanah. Penentuan
kelas kesesuaian untuk tanaman apel disusun sama seperti pada proses
penentuan tingkat kesesuaian iklim.
d . Penentuan Kesesuaian Agroklimat Pewilayahan tanaman tidak dapat
dilihat hanya dari segi iklim maupun tanah secara terpisah, namun perlu adanya
penggabungan kedua aspek tersebut. Penentuan kesesuaian agroklimat
untuk tanaman apel dilakukan dengan menggunakan
ModelBuilder yang merupakan ekstensi dari ArcView.
Pemodelan spasial terdiri atas sekumpulan proses yang dilakukan pada data spasial
untuk menghasilkan suatu informasi umumnya dalam bentuk peta. Tahap
pertama adalah merubah seluruh data menjadi format grid kemudian data
tersebut direklasifikasi. Selanjutnya adalah membuat flowchart kesesuaian
iklim dan tanah untuk tanaman apel. Kemudian dilakukan proses overlay
dengan pemberian pembobotan Weighted Overlay Process pada masing-masing
parameter. Pada penelitian ini nilai pembobotnya diasumsikan sama artinya
masing-masing parameter mempunyai pengaruh yang sama terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman apel.
8
Gambar 3. 1. Fowchart kesesuaian
agroklimat tanaman apel Apabila
ModelBuilder ini dijalankan maka hasilnya akan terdapat
enam peta dalam format grid, yaitu: Peta isohyet, peta isotherm, peta jenis tanah, peta
tekstur tanah,dan peta topografi serta peta Kesesuaian Iklim dan Tanah Agroklimat
Tanaman Apel.
9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Keadaan Daerah Propinsi Jawa