Makanan dan kebiasaan makan larva udang vannamei

2.2 Makanan dan kebiasaan makan larva udang vannamei

Pasokan pakan yang nutriennya cukup merupakan faktor penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva sampai menjadi benih Kudoh, 1983. Makanan alami merupakan makanan utama dan pertama yang harus diberikan kepada larva dalam suatu kegiatan pembenihan. Salah satu pakan alami yang sering diberikan dalam pembenihan udang adalah rotifera. Rotifer telah digunakan secara luas sebagai pakan larva udang dan ikan. Vitamin merupakan zat esensial yang dibutuhkan larva udang untuk mentransformasi energi, tetapi vitamin tidak mensuplai energi. Vitamin juga sebagai komponen organik untuk mendukung pertumbuhan yang normal dan maintenance tubuhnya. Seperti halnya hewan lain, krustasea tidak dapat mensintesis vitamin sendiri. Merchie et al. 1997 menyatakan bahwa pertumbuhan yang baik bagi pasca larva udang windu adalah 20 mg ascorbyl acidkg pakan, sedangkan untuk ketahanan tubuhnya terhadap stress 2000 mg ascorbyl acid kg pakan. Berdasarkan bobot tubuh, FCR dan PER, kebutuhan optimum larva udang penaeid pada umumnya akan vitamin C sebesar 200-250 mg100 g bobot kering pakannya McVey, 1997. Menurut Zauierdo, Watanabe, Takeuchi, Arakawa dan Kitajima 1989 bahwa ketersediaan omega tiga n3-HUFA dalam pakan akan meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan-ikan yang berasal dari laut. Sementara itu Kompyang dan Ilyas 1988 menyatakan bahwa kekurangan asam lemak esensial pakan dan dalam tubuh larva dapat meningkatkan angka kematian ikan. Lemak yang terdi dari asam lemak n6 dan asam lemak n3 merupakan komponen membran sel yang dapat mempengaruhi sifat fluiditas membran Furuichi, 1988, sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi kelancaran metabolisme sel dalam tubuh yang akhirnya berakibat baik pada pertumbuhan. Kebutuhan larva akan nilai EPA dan DHA dalam tubuhnya adalah EPA yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan DHA. Jika hal ini tidak dapat terpenuhi dengan baik, maka kemungkinan seperti pembentukan organ yang tidak sempurna akan lebih besar.

2.3 Biologi rotifer Brachionus sp