Karakteristik Bahan Utama Jas

2.4.1 Karakteristik Bahan Utama Jas

Bahan utama yang bertekstur dan bermotif selain dapat menambah bagus daya tarik jas, juga memiliki keuntungan lain, yaitu dapat menutupi kesalahan- kesalahan jahitan dan menyamarkan konstruksi bahan pembentuk di bawah bahan utama Poespo, 2009:17. Selain tekstur dan motif, karakteristik utama pada bahan yang dapat mempermudah proses pembuatan, yaitu sebagai berikut. 1 Konstruksi berat bahan sedang Wyllie 1987:34- 35 menyatakan bahwa, “Fabrics that are too heavy for the garment and style do not handle well and may result in a clumsy-looking garment .... For the conventional skirt and jacket, medium to light-weight suit fabrics are often used ” Bahan yang terlalu berat akan susah dijahit dan menghasilkan jas yang nampak kaku, maka bahan yang sebaiknya digunakan adalah bahan dengan berat sedang. Hal yang dikatakan oleh Wyllie senada dengan yang disarankan oleh Poespo 2009:17, bahwa jika memilih bahan utama untuk jas tailoring terutama bila terdapat pengepressan lapisan dalam sebaiknya menggunakan bahan utama dengan berat sedang. Menurut Badan Standardisasi Nasional dalam Arifah 2006:16 konstruksi berat kain dibagi menjadi empat kriteria, yaitu 1 ringan, dengan berat bahan kurang dari 60 gm²; 2 sedang, yaitu berat 61-140 gm², 3 setengah berat, yaitu berat 141-220 gm²; 4 berat, yaitu berat lebih dari 220 gm². 2 Bahan mudah disetrika dan dipres Selama proses pembuatan bahan utama akan sering disetrika dan dipress agar hasil akhir jas halus dan rapi, maka bahan yang digunakan sebaiknya tidak mudah mengkilat dan tidak mudah terlihat bekas lipatan akibat temperatur tinggi Wyllie, 1987:36. 3 Bahan mudah dijahit Pada saat menyambung bagian-bagian busana, seperti badan, lengan, dan kerah dengan setikan tangan maupun mesin bahan jas perlu dikerutkan terlebih dahulu. Bahan yang tidak mudah dikerut akan membuat hasil kerutan terlihat pada permukaan bahan. Poespo 2009:17 menyatakan, bahwa “Bahan dengan tenunan rapat, bahan dengan setrikaan permanen, serta bahan dari jenis serat dengan persentase tinggi yang tidak meresap tidak bisa dikerut dengan baik”. Wyllie 1987:36 menambahkan, bahwa permukaan dengan tekstur yang terlalu bergelombang akan susah ditangani ketika menjahit komponen busana, seperti lubang saku dan lubang kancing.

2.4.2 Berbagai Jenis Bahan Utama Jas