4 Setiap perguruan tinggi mengealokasikan dana untuk pengmebangan perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna memmenuhi
standar nasional perpustakaan.
Pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguuan tinggi adalah perpustakaan yang berada di perguruan tinggi yang berbasis teknologi
informasi dan komunikasi serta dapat memenuhi kebutuhan pengguna dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu
sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, perpustakaan perguruan tinggi tentunya memiliki tujuan. Tujuan perpustakaan
perguruan tinggi harus jelas dan terperinci. Menurut Sinaga dalam Prastowo 2012:75 tujuan perpustakaan perguruan
tinggi sebagai berikut: 1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya
pengajar dan mahasiswa. 2. Menyediakan bahan pustaka rujuan referensi pada semua tingkat akademis,
artinya mulai dari mahasisea tahun pertama hingga mahasiswa program pascasarjana dan staf pengajar.
3. Meneydiakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan. 4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.
5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan
perguruan tinggi, tetapi juga lembaga industri lokal.
2.1.3 Pelayanan Perpustakaan
Menurut Yusuf
dan Suhendar
dalam Prastowo
2012:242 menyatakan“Pelayanan perpustakaan adalah proses penyebarluasan segala macam
informasi kepada masyarakat luas”. Sutopo dan Suryanto dalam Prastowo 2012:276 mengungkapkan “Pelayanan berkualitas atau prima adaah pelaynanan
yang cepat, menyenangkan, tidak mengandung kesalahan, serta mengikuti proses dan prosedur yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Jadi pelayanan yang prima
tidak hanya ditentukan oleh pihak yang melayani. Akan tetapu juga pihak yang dipuaskan atau dipenuhi kebutuhannya”. Untuk itu, diperlukan standar pelayanan
perpustakaan, yaitu suatu tolok ukur mengenai penilaian kualitas pelayanan dari pihak perpustakaan kepada pengguna. Standar pelayanan meliputi dasar hukum,
persyaratan pelayanan, prosedur pelayanan, waktu pelayanan, biaya dan proses pengaduan dan lain sebagainya, sehingga petugas pelayanan memahami sesuatu
yang mestinya mereka lakukan dalam memberikan pelayanan. Adapun kriteria kinerja pelayanan perpustakaan menurut Lembaga
Administrasi Negara dalam Prastowo 2012:278 sebagai berikut: 1. Kesederhanaan, yaitu tata cara pelayanan bisa diselenggarakan secara mudah,
lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan oleh pemakai perpustakaan.
2. Reliabilitas, yang meliputi konsistensi kinerja dengan tetap mempertahankan dan menjaga saling kertergantungan antara pamakai perpustakaan dengan
pihak penyedia pelayanan. Misalnya, menjaga keakuratan oemberian informasi keberadaan koleksi pustaka, teliti dalam pencatatan data, dan tepat
waktu.
3. Tanggung jawab dari para petugas pelayanan. Hal ini melipouti pelayanan yang sesuai dengan urutan waktunya, menghubungi pengguna seceoatnya
apabila terjadi sesuatu yang perlu segera diberitahukan. 4. Kecakapan para petugas pelayanan. Artinya para petugas pelayanan
perpustakaan mempunyai ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengelola perpustakaan.
5. Pendekatan kepada pelanggan dan kemudahan kontak antara pelanggan dengan petugas. Maksudnya, pelayanan harus mudah duhubungi oleh
pengguna, tidak hanya dengan pertemuan secara langsung, tetapi juga telaepon atau internet. Oleh sebab itu, lokasi dari fasilitas dan operasi
pelayanan juga harus diperhatikan.
6. Keramahan. Hal ini meliputi kesabaran, perhatian, dan persahabatan dalam kontak antara petugas perpustakaan dan pengguna. Keramahan hanya
diperlukan jika pelanggan termasuk konsumen konkret. Sebaliknya, pihak penyedia jasa layanan tidak perlu menerapkan keramhaan yang berlebihan
jika layanan yang diberikan tidak dikonsumsi oleh para pengguna melalui kontak langsung.
7. Keterbukaan, yaitu pelanggan bisa mengetahui seluruh informasu yang mereka butuhkan secara mudah dan gamblang. Hal ini meliputi informasi
mengenai tata cra, persyaratan, waktu penyelesaian, biaya dan lain-lain.
8. Komunikasi antar petugas dan pengguna. Komunikasi yang baik dnegan pustakwan adalah bahwa pustakawan tetap memperoleh informasi yang
berhak diperolehnya dari petugas perpustakaan dengan bahasa yang mereka pahami.
9. Kredibilitas, memliputi adanya saling percaya antara pustakawan dan petugas perpustakaan, adanya usaha yang membuat petugas perpustakaan tetap layak
dipercayai, adanya kejujuran kepada pustakawan dan kemampuan petugas perpustakaan untuk menjaga pengguna agar tetap setia.
10. Kejelasan dan kepastian. Maksudnya, mengenai tata cara, rincian biaya layanan, dan tata cara pembayaran, jadwal waktu penyelesaian layananan
tersebut. Hal ini sangat penting karena pustakwan tidak boleh ragu-ragu terhadap pelayanan yang diberikan.
11. Keamanan, yaitu usaha untuk memberikan rasa aman dan bebas pada pemakai perpustakaan dari adanya bahaya, resiko dan keragu-raguan.
Jaminan kemanan yang perlu diberikan, berupa kemanan fisik, finansial, dan kepercayaan diri sendiri.
12. Mengerti harapan pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dnegan berusaha menegerti segala kebutuhan pelanggan. Memahami keinginan pengguna
sebenarnya tidaklah sukar. Hal ini dapat dimulai dengan mempelajari kebutuhan-kebutuhan khusus yang diinginkan oleh pengguna dan
memberikan perhatian secara personal.
13. Kenyataan, meliputi bukti-bukti atau wujud nyata dari pelayanan, berupa fasilitas fisik, adanya petugas yang melayani pengguna, peralatan yang
diberikan dalam memberikan pelayanan, kartu pengenal dan fasilitas penunjang lainnya.
14. Efesien. Maksudnya persyaratan pelayanan hanya dibatasi dengan hal-hal yang berkaitan secara langsung dnegan pencapaian sasaran pelayanan.
Namun, tetap memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan hsil pelayanan.
15. Ekonomis. Kriteria terakhir ini maksudnya adalah agara biaya pelayanan harus ditetapkan secara wajar misalnya, pendaftaran anggota perpustakaan,
dengan memperhatikan nilai barang atau jasa dan kemampuan pelanggan untuk membayarnya.
Kriteria pelayanan berkualitas tersebut apabila dapat dilaksanakan dengan baik maka akan menumbuhkan kepuasan pada pengguna, oleh karena itu setiap
elemen perpustakaan khususnya petugas yang melayani perlu ditanamkan sikap tanggung jawab dalam bekerja. Tanggung jawab petugas perpustakaan akan
menjadi tolok ukur dalam mengevaluasi kinerja perpustakaan karena pada dasarnya perpustakaan merupakan layanan jasa.
2.2. Pelayanan