3.2 Variabel Penelitian
Menurut pendapat Azwar 2003: 59, Variabel merupakan konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subjek penelitian yang dapat
bervariasi secara kualitatif ataupun secara kuantitatif. Sedangkan menurut Arikunto 2002: 96, variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik
perhatian dari suatu penelitian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel adalah obyek
penelitian yang memiliki gejala yang bervariasi. Dalam penelitian ini variabel terdiri atas variabel dependent variabel terikat dan variabel independent
variabel bebas. 1.
Variabel Independent X Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent terikat Sugiyono, 2010: 61. Variabel independent dalam penelitian ini
adalah pemberian syair lagu. 2.
Variabel Dependent Y Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria dan konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau sering menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010: 61. Variabel dependent dari penelitian ini adalah perkembangan emosi dan
perkembangan sosial anak.
Tabel 3.2 Variabel kecerdasan emosi dan sosial anak
Variabel Indikator
Perkembangan Emosi
Perkembangan Sosial Mandiri
Patuh Tenang
Percaya Diri Semangat
Konsisten
Toleran Responsif
Aktif Meniru
Goleman, 2004: 404
3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakterisktik variabel tersebut yang
dapat diamati Azwar, 2003:74. Definisi operasional dalam penelitian ini yaitu:
3.3.1 Syair lagu untuk anak
Syair lagu atau tembang tidak lain adalah puisi. Jadi, lagu dan tembang dapat pula disebut sebagai puisi yang dilakukan, puisi lagu. Sebagai
sebuah karya seni, puisi, termasuk puisi anak, mengandung berbagai unsur keindahan, khususnya keindahan yang dicapai lewat bentuk-bentuk
kebahasaan. Keindahan bahasa puisi lagu, juga lagu-lagu dan tembang- tembang dolanan, terutama dicapai lewat permainan bahasa yang antara
lain berupa berbagai bentuk paralisme struktur dan perulangan bunyi pada kata-kata terpilih akan dapat dibangkitkan aspek persajakan dan irama
puisi yang menyebabkan puisi menjadi ibadah dan melodius Nurgiyantoro, 2005: 103.
3.3.2 Perkembangan Emosi pada anak
Akar kata emosi adalah movere, kata kerja bahasa latin yang berarti “menggerakkan, bergerak”, ditambahi awalan “e-” untuk memberi arti
“bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi Goleman, 1996 : 7. Sedangkan
dalam As’adi Muhammad 2011 : 12, kata emosi berasal dari Bahasa Perancis, emotion yang berasal dari kata emouvior yang berarti
“kegembiraan”. Para ahli meyakini bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana hati. Pernyataan lain disebutkan oleh J.P Du Preez dalam
As’adi Muhammad 2011 : 12-13 bahwa emosi adalah reaksi tubuh dalam menghadapi situasi tertentu. Emosi manusia berkaitan dengan tiga aspek,
yaitu persepsi, pengalaman, dan proses berpikir. 3.3.3
Perkembangan Sosial pada anak Perkembangan sosial-emosional anak Ramli, 2005: 55-57 dimulai
pada masa bayi disebut kelekatan attachment sampai usia 6 atau 8 tahun. Perkembangan sosial anak selama 2 tahun pertama meliputi perkembangan
tanda-tanda sosial di antara teman sebaya. Pada usia 2 dan 5 tahun, anak- anak secara bertahap belajar bagaimana menjadi anggota suatu kelompok
sosial. Pada usia 6 sampai 8 tahun, anak mengalami transisi dari TK ke kelas awal sekolah dasar. Pada masa ini, anak menghadapi peran-peran
baru yang sangat penting baik dari segi sosial maupun perkembangan emosionalnya.
3.4 Subyek Penelitian