Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran

4.3.3. Perbandingan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran

Students Centered Learning SCL berbasis Handout dengan Hasil Belajar Afektif Siswa yang Tanpa Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning SCL berbasis Handout. Penilaian afektif siswa dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Pada saat pembelajaran berlangsung, yang dilakukan selama tiga kali pertemuan di kelas eksperimen dalam materi Kompetensi Dasar Mendiskripsikan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Upaya Penanggulangannya dalam Pembangunan Berkelanjutan, terdapat satu variabel penelitan yaitu aktifitas belajar siswa dimana aspek yang dinilai meliputi kegiatan visual visual activities, kegiatan lisan oral activities, kegiatan mendengarkan listening activities, kegiatan metrik motoric activities, dan kegiatan emosional emotional activities yang kemudian dijabarkan lagi ke dalam 6 indikator. Observer yang mengamati aktivitas siswa di dalam kelas selama penelitian adalah guru IPS, yaitu Ibu Ana Prastiwi S.Pd dan rekan sejawat peneliti, Kiki Ari Cahyo Prayitno. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan aktivitas siswa pada kelas eksperimen. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata- rata klasikal 66,5 pada pertemuan pertama menjadi 71,5 pada pertemuan kedua dan pertemuan ketiga sebesar 76,5. Peningkatan ini juga terjadi pada kelas kontrol, dari awalnya 46 pada pertemuan pertama menjadi 53,5 di pertemuan kedua dan 66,5 di pertemuan ketiga. Peningkatan ini terjadi karena peneliti berusaha memperbaiki kinerja di setiap pertemuannya. Hasil pengamatan menunjukkan skor rata-rata klasikal afektif siswa kelas eksperimen selama tiga kali pertemuan yang diajar menggunakan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning SCL berbasis handout adalah sebesar 71,5, sehingga termasuk dalam kriteria baik. Sedangkan hasil pengamatan di kelas kontrol, yaitu kelas yang diajar tanpa menggunakan menggunakan metode pembelajaran Students Centered Learning SCL berbasis handout sebesar 57, sehingga termasuk dalam kriteria cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning SCL berbasis handout memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar afektif siswa. 4.3.4. Ketuntasan Belajar Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Students Centered Learning SCL berbasis Handout Berdasarkan hasil uji ketuntasan belajar individu, kelas ekperimen sudah mencapai ketuntasan belajat karena t hitung berada pada penolakan Ho t hitung t tabel , maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen setelah perlakuan mencapai ≥ 75. Sedangkan untuk hasil persentase ketuntasan belajar klasikal kelompok eksperimen sebesar 88. Hal ini menujukan bahwa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar klasikal karena persentase ketuntasan belajar kedua kelas lebih dari 24. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran Students Centered Learning SCL berbasis handout berkontribusi positif terhadap ketuntasan belajar siswa, baik ketuntasan individu maupun ketuntasan klasikal, sehingga penggunaan model atau media ini sangatlah relevan dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan dan juga meringankan tugas guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.

4.3.5. Respon Siswa Terhadap Penggunaan Metode Pembelajaran Students