Sekunder yaitu data yang diperoleh dari referensi Ilmiah dan Dokumentasi di Dinas Pendapatan Kota Medan.
5. Analisis dan Evaluasi
Setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap maka penulis melakukan analisis dan evaluasi terhadap data dan keterangan mengenai
pajak yang berhubungan dengan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan di Kota Medan.
F. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja Lapangan PKLM
Adapun cara pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1.
Daftar Pertanyaan Interview Kegiatan mengumpulkan,mencari data dan informasi engan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan objek kajian secara langsung baik lisan maupun tulisa kepada pihak-pihak yang memahami
objek kajian, khususnya kepada pihak Dinas Pendapatan Kota Medan. 2.
Daftar Observasi Observation Guide Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang dilakukan
dalam pencatatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian. 3.
Daftar Dokumentasi Option Guide Yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
Bea Perolehan Hak Tas Tanah Dan Bangunan dan data lainyang diperlukan melalui Dinas Pendapatan Kota Medan dan Instansi yang
terkait
Universitas Sumatera Utara
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Adapun yang menjadi sistematika dalam penulisan Tugas Akhir Ini adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan secara singkat alasan penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
PKLM, Tujuan dan manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, Uraian Teoritis, Ruang lingkup Praktik
Kerja Lapangan Mandiri PKLM, Metode Praktik Kerja lapangan Mandiri PKLM, Metode pengumpulan data dan
sistematika Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA
MEDAN
Pada bab ini dibahas mengenai sejarah singkat Dinas Pendapatan Kota Medan, Stuktur Organisasi, Uraian Tugas
dan Fungsi serta gambaran data pegawai.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN DATA BEA PEROLEHAN HAK
TANAH DAN BANGUNAN BPHTB
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai Ketentuan Umum, pengertian Bea Perolehan Hak atas tanah
dan Atau Bangunan, Objek Bea Perolehan Hak atas Tanah Dan Atau Banguanan, Subjek Bea Perolehan Hak Atas
Tanah Dan Atau Bangunan, tarif pajak, Nilai perolehan Objek pajak Tidak Kena Pajak NJOPTKP dikota Medan,
Dasar pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan beserta contoh-contohnya, cara perhitungan Bea
Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan,hak-hak wajib pajak pada Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau
Bangunan, Saat, dan Cara pembayaran pajak terutang. Dalam hal ini Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau
Bangunan yang terutang,hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pembayaraan Bea Perolehan Hak Atas
Tanah Dan Atau Bangunan khususnya di Kota Medan, Instansi yang terkait dalam pelaksanaan pembayaran Bea
Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan, dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Kota
Medan, untuk Meningkatkan Penerimaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini penulis akan membandingkan penerapan teori yang ada dengan data yang diperoleh dilapangan melalui
riset di Dinas Pendapatan Kota Medan, yaitu mengenai Prosedur Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan
Atau Bangunan Di Kota Medan Melalui Dinas Pendapatan Kota Medan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini merupakan penutup dari bab-bab sebelumnya yang berisi kesimpulan dan saran yang kiranya dapat
memberikan informasi kepada Wajib Pajak dan meningkatkan pembayaran pajak khususnya Bea Perolehan
Hak AtasTanah Dan Atau Bangunan di Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA
LAPANGAN MANDIRI PKLM A. Sejarah Singakat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan
Pada mulanya Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan adalah suatu sub bagian pada bagian keuangan yang mengelola bidang Penerimaan dan Pendapatan
Daerah. Pada bagian ini tidak terdapat lagi sub seksi, karena pada saat itu Wajib Pajak Wajib Retribusi yang berdomisili di Kota Medan bulum begitu banyak.
Mempertimbangkan perkembangan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk Kota Medan melalui Peraturan daerah sub bagian keuangan tersebut
diubah menjadi bagian Pendapatan. Pada bagian Pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah yang merupakan
kewajiban para Wajib Pajak Wajib Retribusi dalam Daerah Kota Medan yang terdiri dari 21 Kecamatan diantaranya Kecamatan Medan Tuntungan, Medan
Johor, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan sunggal, dan Lainnya.
Sehubungan dengan Intruksi Mentri Dalam Negeri KUPD Nomor 71241- 10 tentang penyeragaman stuktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah di seluruh
Indonesia, maka Pemerintah Daerah di seluruh Kota Medan berdasarkan Peraturan Daerah Perda Nomor 12 tahun 1987 menyesuaikan atau membentuk
struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru. Didalam struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru ini dibentuklah seksi-seksi
Administrasi Daerah, juga dibentuk bagian Tata Usaha yang membawahi 3 tiga Kepala sub bagian yang merupakan sub sektor Perpajakan, Retribusi Daerah,
Pendapatan Daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi
Universitas Sumatera Utara
Pemerintah Daerah dalam mendukung serta memelihara hasil-hasil pembangunan dari peningkatan pendapatan daerah. Namun sebagai unsur pelaksanaan
Pemerintah Kota Medan dalam bidang pemungutan Pajak, Retribusi daerah, dan Pendapatan Daerah terdiri dari 1 satu bagian Tata Usaha dengan 4 empat dan
5 lima sub Dinas dengan masing-masing 4 empat Seksi serta kelompok Jabatan Fungsional.
Meningkatkan Pendapatan Daerah hendaknya tidak harus ditempuh dengan cara kebijaksanaannya menaikan tarif saja, tetapi yang lebih penting
dengan memperbaiki atau menyempurnakan Administrasi, Sistem dan Prosedur serta Organisasi dari Dinas Pendapatan Daerah yang sekarang. Namun kondisi
saat ini, dirasakan tuntutan untuk perlunya peninjauan kembali dan menyempurnakan Manual Pendapatan Daerah MAPATDA dimaksud seiring
dengan tuntutan gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola pendekatan yang selama ini dilakukan secra Sektoral perlu diubah secara
Fungsional dan disesuaikan dengan kebijakan Pemerintah paling akhir dibidang Perpajakan, maka penyempurnaan telah dilaksanakan secara sungguh-sungguh
sehingga disusun Manual Paendapatan Daerah MAPATDA.
Adapun penyempurnaan yand dimaksud dituangkan dalam : 1.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973-442 Tahun 1988 pada tanggal 26 mei 1988, tentang Sistem Prosedur Perpajakan, Retribusi Daerah dan
Pendapatan Daerah lainnya serta Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan.
Universitas Sumatera Utara
2. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 10 tanggal 26 Mei 1988 tentang
Pelaksanaannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973-442 Tahun 1988.
3. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1989 tanggal 26 Mei 1988,
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah. Pendapatan Daerah Kota Medan atau Manual Pendapatan Daerah
MAPATDA yang dilaksanakan terhadap dan penyempurnaannya sebagai tahap awal untuk Dinas Pendapatan Kota Medan secara efektif. Berdasarkan Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri nomor 0611861PUOD, tentang 2 Mei 1988, Intruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor
188.324.201991, tanggal 11 Maret 1991 yang terakhir diubah dengan Keputusan Walikota Medan Nomor 188.324790SK1991, tentang Pelaksanaan Peraturan
Daerah Nomor 16 tahun 1991 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan daerah Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan daerah Kota Medan