BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Praktik Kerja Lapangan Mandiri merupakan salah satu proses yang harus dilewati dan harus dilaksanakan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
studi pada Progaram Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara, oleh sebab itu mahasiswai diwajibkan melakukan riset dan
pengumpulan data yang diperlukan untuk pembuatan Tugas Akhir melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang akan saya laksanakan melalui Dinas Pendapatan
Kota Medan, dalam hal ini saya tertarik untuk membahas dan melakukan riset mengenai Prosedur pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Di
Dinas Pendapatan Kota Medan. Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan merupakan salah satu
sumber penerimaan negara yang berhubungan dengan Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan. Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan yang selanjutnya
disebut BPHTB merupakan “Bea”. Sejak tanggal 01 Januari 2011 Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan kewenangan Pemungutannya dialihkan oleh
Pemerintah ke Pemerintah Daerah yang diatur berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 tahun 2009, Pajak daerah adalah kontribusi Wajib Pajak kepada Daerah yang terutang Oleh Orang Pribadi atau
Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pajak Daerah dibagi atas Pajak Provinsi
dan Pajak kabupaten Kota, sebagai berikut : 1.
Pajak Provinsi terdiri atas : a.
Pajak Kendaraan Bermotor b.
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor c.
Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor d.
Pajak Air permukaan e.
Pajak Rokok 2.
Pajak Kabupaten Kota terdiri atas : a.
Pajak Hotel b.
Pajak Restoran c.
Pajak Hiburan d.
Pajak Reklame e.
Pajak Penerangan Jalan f.
Pajak Mineral bukan Logam dan Batuan g.
Pajak Parkir h.
Pajak Air Tanah i.
Pajak Sarang Burung Walet
Universitas Sumatera Utara
j. Pajak Bumi dan Bangunan
k. Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan
Hal ini menunjukan bahwa pajak adalah pembayaran wajib yang dikenakan berdasarkan Undang-undang, yang tidak dapat dihindari bagi yang
berkewajiban dan Wajib Pajak tidak mau membayar pajak dapat dipaksakan. Dengan demikian, pengenaan pajak berdasarkan Undang-undang akan menjamin
adanya keadilan dan kepastian hukum bagi pembayar pajak sehingga pemerintah tidak dapat sewenang-wenang menetapkan pajak.
Dewasa ini, Pajak Daerah terdiri dari berbagai jenis pajak yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan masyarakat. Demikian pula dengan retribusi
Daerah. Masing-masing Jenis Pajak dan retribusi Daerah memiliki Objek, Subjek, Tarif dan berbagai keuntungan tersendiri, yang mungkin berbeda dengan Jenis
pajak Dan Retribusi daerah. Pengenaan Bea Perolehan Atas Tanah Dan Atau Bangunan BPHTB juga
memperhatiakan aspek keadilan dengan menentukan Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak NJOPTKP yang berbeda sesuai dengan Nilai Objek Pajak yang
dimiliki oleh Wajib Pajak tersebut. Tarif yang dikenakan untuk BeaPerolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan adalah tarif 5 dari Nilai Perolehan Pajak Kena
Pajak NJOPKP atas Tanah dan Bangunan. Bea Perolehan Atas Tanah Dan Atau Bangunan yang terutang dibayar ke kas Negara melalui Bank Kantor Pos Persepsi
Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan yaitu Kantor Pos dan atau Bank Badan Usaha Milik daerah atau Tempat Pembayaran lain yang ditunjukan
oleh Mentri Keuangan menggunakan Surat Setoran Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan SSB.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pelaksanaan perhitungan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan atau Bangunan terdapat kesalahan jumlah yang harus dibayar, hal tersebut
mengakibatkan Wajib Pajak terkena Sanksi Administrasi . Untuk menghindari hal-hal tersebut diatas yang dapat merugikan Wajib
Pajak WP dan Pemerintah maka dari itu penulis Mengambil Judul Tugas Akhir
dengan Judul : “ Prosedur Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Atau Bangunan Di Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan “.
B. Tujuan Dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM 1.Tujuan